Tujuhbelas Tahun Bersama Jemaat Ahmadiyah

Assalamu'alaikum Wr Wb
Saya menghadiri Jalsah Salanah, meskipun secara virtual, untuk pertama kalinya di negeri ini, Inggris. Saat itu pada tahun 2006 ketika saya mengambil gelar Master saya di University of Manchester. Saya tinggal di Groove House, dekat Universitas dan tidak jauh dari Masjid Ahmadiyah. Saat itu saya mengikuti shalat Jumat yang dipimpin oleh Khalifah dari London. Sudah 17 tahun sejak saat itu akhirnya saya bisa datang ke sini lagi untuk menghadiri Jalsah yang lain. Saya merasa terhormat dan sangat berterima kasih atas undangan tersebut.
Setelah menyelesaikan studi saya di Manchester, saya pindah ke California, AS pada tahun 2007 di mana saya memulai studi saya tentang Ahmadiyah. Saya lebih sering mengikuti kegiatan Ahmadiyah di sana. Saya mengunjungi masjid-masjid Ahmadiyah untuk shalat Jumat atau Ramadhan beberapa kali.
Ketika saya mulai menulis disertasi saya pada tahun 2011, terjadi tragedi di Indonesia di mana tiga Ahmadi di Cikeusik dibunuh secara brutal. Yang mengejutkan, alih-alih menyampaikan belasungkawa, sebagian besar media Indonesia dan banyak orang menyalahkan para korban dan menyatakan bahwa mereka pantas didiskriminasi, diusir dari desa, bahkan dibunuh. Tragedi ini dan tanggapan masyarakat menjadi titik di mana saya percaya bahwa saya perlu mempelajari Ahmadiyah dengan cermat, bukan untuk membela komunitas ini, tetapi hanya untuk mengatakan dan mengungkapkan kebenaran Ahmadiyah. Saya dengan rendah hati tidak memiliki kekuatan untuk membela, tetapi setidaknya saya berharap karya-karya saya dapat mengklarifikasi dan memperbaiki kesalahpahaman, stereotip, dan prasangka buruk terhadap komunitas ini.