12 Alasan Ilmiah Kenapa Seseorang Menjadi Teroris, Ini Pikiran Mereka

Terorisme masih merajalela di dunia. Pelakunya pun bermacam-macam, mulai dari individu, kelompok, hingga mengatasnamakan organisasi. Salah satu organisasi terkenal yang melaksanakan aksi terorisme adalah Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), yang tentunya tidak ada kaitannya dengan ajaran agamanya dan penganutnya secara umum.
Beberapa tahun lalu, dunia dihebohkan oleh tindakan terorisme yang terjadi di Christchurch, Selandia Baru. Disusul kemudian terorisme di Utrecht. Belum lagi kejadian bom bunuh diri yang beberapa kali muncul Indonesia dan berbagai negara lainnya.
Sebenarnya, apa yang mendasari orang untuk menjadi teroris? Selain itu, apa yang ada di dalam pikirannya? Berikut penjelasan ilmiahnya.
1. Tindakan terorisme berasal dari kebencian
Kebencian adalah sifat manusia. Hanya saja, kebencian bisa rasional dan tidak rasional. Menurut Marion Rodriguez, terapis dari Amerika Serikat, contoh kebencian yang rasional adalah membenci perilaku tidak adil.
Sementara, kebencian bisa menjadi tidak rasional jika kebencian tersebut menyangkut etnis, agama, ras, atau orientasi seksual. Kebencian ini berasal dari kepercayaan bahwa kelompok lain memiliki kecacatan dan menganggapnya sebagai ancaman.