Ekosistem padang lamun (commons.wikimedia.org/Milorad Mikota)
Padang lamun adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari tumbuhan lamun yang dapat hidup di perairan dangkal. Lamun dikenal sebagai salah satu penyerap karbon paling efisien di laut, karena mereka mampu menyimpan hingga 10 kali lebih banyak karbon per hektar dibandingkan hutan daratan. Proses penyerapan karbon pada padang lamun sangat efisien karena karbon disimpan di dalam jaringan lamun dan endapan sedimen di sekitarnya, yang bisa bertahan hingga ribuan tahun. Inilah yang menjadikan padang lamun sebagai salah satu ekosistem pesisir paling berjasa dalam penyerapan karbon biru.
Selain fungsi penyerapan karbon, padang lamun juga berperan penting dalam menjaga kualitas air dan menyediakan habitat bagi banyak spesies laut seperti penyu, dugong, dan berbagai jenis ikan. Sayangnya, padang lamun juga menghadapi ancaman serius dari aktivitas manusia seperti penangkapan ikan berlebihan, pembangunan pesisir, dan polusi. Degradasi padang lamun tidak hanya mengurangi kemampuan mereka dalam menyerap karbon tetapi juga mengancam keanekaragaman hayati laut yang bergantung pada ekosistem ini. Oleh karena itu, konservasi padang lamun sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan laut.
Mangrove, terumbu karang, dan padang lamun merupakan tiga ekosistem pesisir yang memiliki peran penting dalam menyerap karbon dan menjaga keseimbangan lingkungan. Masing-masing ekosistem ini tidak hanya menyimpan karbon dalam jumlah besar tetapi juga menyediakan habitat bagi banyak spesies dan melindungi pesisir dari erosi. Namun, ancaman terhadap ketiga ekosistem ini terus meningkat akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim. Konservasi dan restorasi ekosistem pesisir harus menjadi prioritas utama dalam upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan melindungi keanekaragaman hayati yang vital bagi keberlanjutan bumi.