Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tanaman (pexels.com/Pixabay)

Tanah yang tercemar akibat limbah industri adalah masalah serius yang bisa mengancam kehidupan makhluk hidup di sekitarnya. Limbah beracun seperti logam berat, bahan kimia, dan senyawa berbahaya lainnya dapat membuat tanah kehilangan kesuburan, menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan mencemari air tanah. Namun, alam selalu punya cara untuk memulihkan diri. Salah satunya adalah melalui tanaman yang memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap dan menetralisir racun dalam tanah.

Tanaman-tanaman ini dikenal dengan istilah fitoremediasi—yaitu tanaman yang dapat membersihkan tanah dari kontaminan secara alami. Dengan menanam jenis tumbuhan tertentu, kita bisa mempercepat pemulihan ekosistem yang rusak akibat limbah industri. Nah, berikut ini empat tanaman super yang bisa membantu menyembuhkan tanah yang rusak dan mengembalikannya ke kondisi yang lebih sehat!

1. Vetiver (Chrysopogon zizanioides)

Tanaman Vetiver (instagram.com/hlivetv)

Vetiver, atau dikenal sebagai akar wangi, adalah salah satu tanaman pembersih tanah terbaik. Dikutip dari Journal Ecological Engineering, sistem akar yang kuat dapat mencegah erosi dan menghambat pencucian logam berat ke lingkungan. Tanaman ini mampu mengakumulasi logam berat dalam akar tanpa menyebabkan kerusakan signifikan pada genomnya. Karena daya serapnya yang tinggi, vetiver sering digunakan untuk memperbaiki lahan yang tercemar limbah industri.

Selain manfaat ekologisnya, vetiver juga punya nilai ekonomi. Minyak esensial yang dihasilkan dari akar tanaman ini sering digunakan dalam industri parfum dan kosmetik. Jadi, menanam vetiver bukan hanya membantu membersihkan tanah, tapi juga bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Yang lebih menarik, vetiver tumbuh dengan perawatan minimal. Tanaman ini tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem, termasuk kekeringan. Itulah sebabnya vetiver banyak digunakan dalam program rehabilitasi lahan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

2. Eceng gondok (Eichhornia crassipes)

Tanaman Eceng gondok (instagram.com/chononkate)

Meskipun sering dianggap sebagai gulma air, eceng gondok sebenarnya memiliki kemampuan luar biasa dalam membersihkan polutan dari air dan tanah. Tanaman ini bisa menyerap logam berat, pestisida, hingga bahan kimia berbahaya lainnya yang sering mencemari lingkungan akibat aktivitas industri. Dikutip dari Journal of Global Forest and Environmental Science, eceng gondok efektif dalam menghilangkan logam berat seperti kromium (Cr) dari air limbah. Dalam beberapa percobaan, eceng gondok mampu menghilangkan Cr dengan efisiensi hingga 97%.Namun, karena pertumbuhannya yang sangat cepat, tanaman ini harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi masalah lingkungan baru.

Selain sebagai tanaman pembersih, eceng gondok juga punya banyak manfaat lain. Tanaman ini bisa diolah menjadi pupuk organik, bahan baku kerajinan tangan, hingga sumber energi biomassa. Jadi, daripada dianggap sebagai hama, lebih baik memanfaatkan eceng gondok untuk membersihkan tanah dan air yang tercemar.

3. Pohon Trembesi (Samanea saman)

Pohon Trembesi (instagram.com/pietrusewsky)

Siapa sangka, pohon rindang yang sering ditemukan di pinggir jalan ini ternyata juga punya kemampuan luar biasa dalam menyerap polutan dari tanah dan udara. Trembesi dikenal sebagai pohon dengan daya serap karbon yang sangat tinggi, tetapi manfaatnya tidak berhenti di situ. Dikutip dari Jurnal Agroekoteknologi Terapan, satu batang trembesi mampu menyerap 28,5 ton gas CO2 setiap tahunnya. Trembesi juga mampu menurunkan konsentrasi gas secara efektif sebagai tanaman penghijauan dan memiliki kemampuan menyerap air tanah disekitatnya secara maksimal. Sedangkan daunnya dapat menyerap Pb yang cukup tinggi, hal ini dikarenakan bentuk daun trembesi yang memiliki bulu halus pada permukaan daun serta dapat menyerap CO2.

Keunggulan lain dari trembesi adalah pertumbuhannya yang cepat dan daya tahannya terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik. Ini menjadikannya pilihan ideal untuk penghijauan lahan bekas industri yang sudah tercemar. Selain itu, daun trembesi yang lebat bisa membantu mengurangi suhu lingkungan dan memberikan keteduhan yang nyaman. Namun, karena ukurannya yang bisa sangat besar, trembesi lebih cocok ditanam di lahan luas, seperti bekas tambang atau kawasan industri yang sudah tidak aktif. Dengan kombinasi manfaat ekologis dan keindahan yang diberikannya, pohon ini benar-benar pahlawan dalam dunia fitoremediasi.

4. Sengon (Paraserianthes falcataria)

Tanaman Sengon (instagram.com/dee_yan99_39ipb_toko.bibit)

Sengon adalah salah satu tanaman yang sering digunakan untuk reklamasi lahan bekas tambang atau kawasan yang sudah rusak akibat aktivitas industri. Akar sengon memiliki kemampuan untuk memperbaiki struktur tanah, mengurangi kadar polutan, dan meningkatkan kesuburan kembali. Tanaman ini juga memiliki pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga bisa memberikan hasil dalam waktu relatif singkat. Selain sebagai pembersih tanah, sengon juga bernilai ekonomi tinggi karena kayunya bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti bahan bangunan dan furnitur.

Kelebihan lainnya, sengon bisa ditanam dalam sistem agroforestri, di mana tanaman ini ditanam bersamaan dengan tanaman lain untuk meningkatkan produktivitas lahan. Dengan cara ini, lahan yang sebelumnya rusak akibat pencemaran industri bisa berubah menjadi hutan produktif yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Kerusakan tanah akibat limbah industri memang bukan masalah sepele, tapi alam selalu menyediakan solusinya. Dengan memanfaatkan tanaman seperti vetiver, eceng gondok, trembesi, dan sengon, kita bisa mempercepat pemulihan lahan yang tercemar dan mengembalikannya ke kondisi yang lebih sehat. Selain berfungsi sebagai pembersih alami, tanaman-tanaman ini juga memiliki nilai tambah, baik dari segi ekonomi maupun ekologi. Oleh karena itu, semakin banyak orang yang mulai mengadopsi metode fitoremediasi sebagai solusi ramah lingkungan untuk mengatasi pencemaran tanah.

Jadi, kalau kamu melihat lahan yang rusak akibat limbah industri, jangan langsung putus asa. Cobalah menanam salah satu dari empat tanaman ini dan lihat bagaimana alam bekerja untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Bagaimanapun, menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah atau aktivis, tapi tanggung jawab kita semua!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team