Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Taos Pueblo
Taos Pueblo (unsplash.com/Richard Hedrick)

Intinya sih...

  • Pemukiman Taos Pueblo dihuni selama lebih dari seribu tahun

  • Bangunan terbuat dari adobe dan dirawat bersama setiap tahun

  • Memiliki pemerintahan suku dan aturan ketat soal wisata

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Taos Pueblo adalah salah satu permukiman kuno yang masih hidup di Amerika Utara. Dari kejauhan tampak susunan rumah tanah berpundak yang menyatu dengan lanskap Sangre de Cristo, namun di balik itu ada komunitas yang terus mempertahankan cara hidup turun temurun.

Kehadiran Taos sebagai situs yang masih dihuni membuatnya berbeda dari monumen yang hanya jadi pajangan. Bukan sekadar bangunan tua yang dilestarikan untuk wisata saja melainkan lingkungan sosial dan spiritual yang aktif, dengan aturan adat, hari perayaan, serta perawatan bangunan yang dilakukan bersama. Karena itulah memahami Taos berarti memahami orang yang menempatinya, bukan cuma fotonya.

1. Pemukiman yang dihuni terus menerus selama lebih dari seribu tahun

Taos Pueblo (commons.wikimedia.org/Karol M)

Bukan hanya sekadar klaim. Penelitian arkeologi dan catatan komunitas menunjukkan bahwa kawasan ini sudah ada sejak abad ke-13 dan terus dihuni hingga hari ini. Hal ini menjadikan Taos sebagai salah satu komunitas tertua yang masih aktif di Amerika Serikat. Melansir dari laman UNESCO dan situs resmi Taos Pueblo, keberlangsungan hidup inilah yang menjadi alasan utama penetapannya sebagai situs warisan dunia.

Lama hunian ini berkaitan erat dengan tradisi merawat rumah. Bagi warga Taos, menjaga bangunan menjadi bagian dari ritual dan identitas bersama. Dari sinilah terlihat bagaimana perawatan rumah menghubungkan sejarah panjang dengan kehidupan sosial masyarakat saat ini.

2. Bangunan terbuat dari adobe dan dirawat bersama setiap tahun

Taos Pueblo (commons.wikimedia.org/John Phelan)

Rumah-rumah di Taos Pueblo dibangun dari adobe, yaitu campuran tanah lokal, jerami, dan air. Dindingnya dioles ulang secara berkala. Selain perbaikan bangunan, proses ini juga menjadi waktu untuk berkumpul, berbagi cerita, dan mewariskan keterampilan dari generasi ke generasi. Mengutip dari laman National Park Service, praktik ini membantu menjaga bentuk asli bangunan sekaligus kenyamanan ruang di dalamnya.

Perawatan bersama ini juga memengaruhi cara komunitas mengatur wilayahnya. Karena tanah dan rumah dijaga secara kolektif, keputusan tentang waktu kunjungan dan area yang boleh diakses sepenuhnya berada di tangan komunitas. Dengan begitu, pelestarian bangunan dan aturan sosial berjalan seimbang.

3. Memiliki pemerintahan suku dan aturan ketat soal wisata

Taos Pueblo (commons.wikimedia.org/Hasselblad500CM)

Taos Pueblo dikelola oleh pemerintahan suku. Meski terbuka untuk pengunjung, komunitas menetapkan aturan jelas terkait hari kunjungan, area yang bisa dimasuki, dan aktivitas yang diperbolehkan. Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Taos juga meninjau ulang hubungan mereka dengan pariwisata agar nilai budaya tetap terjaga.

Aturan tersebut berkaitan langsung dengan tradisi dan ritual. Penutupan area tertentu saat upacara atau hari raya bukan bentuk penolakan, melainkan cara melindungi tradisi yang telah dijalani selama ratusan tahun. Dengan begitu, kehidupan adat tetap berjalan tanpa terganggu.

4. Ruang ritual dan hari perayaan tetap dijaga dan sering tertutup untuk umum

Taos Pueblo (pixabay.com/ComplexDiscovery)

Di dalam kompleks Taos Pueblo terdapat ruang dan lokasi khusus untuk upacara adat serta hari suci. Banyak kegiatan bersifat privat atau dibatasi jumlah pesertanya agar maknanya tetap terjaga. Dikutip dari laman resmi Taos Pueblo, perayaan seperti feast day adalah momen penting bagi komunitas, dan pengunjung hanya bisa ikut sesuai aturan yang ditetapkan tuan rumah.

Ritual ini juga memengaruhi tata ruang dan arsitektur. Bangunan yang terlihat sederhana ternyata menyimpan fungsi spiritual. Karena itu, pengunjung diharapkan menghormati aturan yang ada dan melihat kunjungan ke Taos sebagai pengalaman belajar, bukan sekadar tempat berburu foto.

5. Desain tradisional Taos menyimpan prinsip adaptasi iklim dan berkelanjutan

Taos Pueblo (commons.wikimedia.org/Cpw2017)

Material dan bentuk rumah bertingkat di Taos merupakan solusi cerdas dalam menghadapi iklim pegunungan. Dinding adobe yang tebal membantu menjaga suhu tetap stabil, hangat saat malam dan sejuk di siang hari. Arah bangunan dan ventilasi alami juga mendukung sirkulasi udara.

Semua elemen ini saling terhubung dengan kelangsungan komunitas. Cara membangun yang ramah lingkungan, perawatan gotong royong, aturan kunjungan, dan kehidupan ritual saling menguatkan. Tidak heran jika UNESCO melihat Taos bukan hanya sebagai bangunan bersejarah, tetapi sebagai tradisi hidup yang mengajarkan keseimbangan antara manusia dan alam.

Taos Pueblo lebih dari sekadar deretan rumah tanah yang ikonis. Ini adalah komunitas yang terus menjaga tradisi, merawat warisan bersama, mengatur hubungan dengan dunia luar, dan menerapkan desain yang selaras dengan alam. Melihat Taos berarti memahami bagaimana sebuah komunitas menjaga ingatan kolektif sambil tetap bertahan dan relevan di masa kini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team