Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret mandar batu dewasa yang hendak melompat ke dalam air (commons.wikimedia.org/Alexis Lours)

Pernah dengar burung bernama mandar batu (Gallinula chloropus)? Mereka merupakan kelompok burung semiakuatik yang punya ciri khas berupa bulu berwarna hitam keabu-abuan di hampir sekujur tubuh. Hanya bulu di dekat pangkal sayap dan bawah ekor yang terlihat berwarna putih, sementara kaki mereka berwarna kuning kehijauan. Ciri menarik lain dari burung ini terletak pada paruh mereka yang berwarna jingga kemerahan sekitar dua per tiga bagian dan berubah menjadi kuning di ujung.

Dari kerabat mereka yang lain dalam genus Gallinula, ukuran mandar batu terbilang cukup besar. Panjang tubuh mereka sekitar 30—38 cm, rentang sayap 50—62 cm, dan bobot 192—500 gram. Ada sederet fakta menarik yang sayang untuk dilewatkan dari burung mandar batu. Maka dari itu, yuk, kita kenalan dengan burung yang satu ini!

1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Soal habitat, mandar batu bisa dibilang jadi salah satu spesies burung paling fleksibel. (commons.wikimedia.org/Alexis Lours)

Mandar batu ternyata jadi salah satu spesies burung dengan peta persebaran terluas di dunia. Bayangkan saja, mereka dapat kita temukan di Asia, Afrika, Eropa, Amerika Utara, sampai dengan Amerika Selatan. Lebih spesifik, di Asia burung ini ada hampir di seluruh wilayah, kecuali Papua, Pegunungan Himalaya, Mongolia, dan kebanyakan Timur Tengah. Di Afrika, mereka berada di barat laut, Afrika Tengah, dan Afrika Selatan (meliputi Pulau Madagaskar). Di Eropa, mereka ditemukan secara merata, kecuali wilayah Skandinavia. Sementara di Amerika, mereka ada mulai dari Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, seluruh wilayah Amerika Tengah, hingga Brasil dan Argentina.

Luasnya peta persebaran mandar batu jelas berimplikasi pada beragamnya habitat yang bisa mereka tinggali. Dilansir Animalia, burung semiakuatik ini dapat berada di dataran banjir, danau, sungai, rawa, pesisir pantai, hingga kawasan air payau. Di habitat alami itu, mandar baru lebih banyak menghabiskan waktu untuk berenang ketimbang berjalan ataupun terbang. Kalaupun harus keluar dari air, mereka tak akan pergi jauh dari tepian.

Burung yang satu ini termasuk omnivor yang banyak mencari makan ketika siang hari (diurnal). Mandar batu akan mencari berbagai jenis tanaman air, biji-bijian, beri-berian, rumput ikan kecil, serangga, cacing, kecebong, sampai siput. Mayoritas waktu mencari makan mereka lakukan sembari berenang di air, tetapi terkadang burung ini turut mencari makanan di tepian, terutama jika banyak makanan yang bisa ditemukan di sana.

2. Warna paruh menunjukkan seberapa sehat mereka

Editorial Team

Tonton lebih seru di