Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Elang Siul
Elang Siul (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Intinya sih...

  • Elang Siul memiliki siulan panjang yang menjadi ciri khasnya, digunakan untuk berkomunikasi dan menandai wilayah.

  • Merupakan pemburu serbaguna dengan menu makanan yang bervariasi, termasuk ikan, mamalia kecil, burung air, reptil, hingga serangga.

  • Dikenal sebagai Elang Api karena perilaku uniknya memanfaatkan api saat berburu mangsa di padang rumput atau kebakaran hutan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Elang Siul (Haliastur sphenurus) adalah raptor berukuran sedang yang tersebar di Australasia, termasuk Australia, Papua Nugini, dan Kaledonia Baru. Nama “elang siul” berasal dari vokalisasinya yang khas berupa siulan panjang melengking, sering terdengar saat terbang. Burung ini mudah beradaptasi dan sering terlihat melayang di langit terbuka mencari mangsa.

Fleksibilitasnya sebagai pemangsa terlihat dari kemampuannya bertahan di berbagai habitat. Yang paling menarik, spesies ini dikenal cerdik dalam berburu, bahkan memanfaatkan api di padang rumput untuk mengusir mangsa. Penasaran? Berikut lima fakta paling unik tentang Elang Siul!

1. Siulan panjang yang menjadi nama panggilan

Elang Siul (commons.wikimedia.org/Lip Kee Yap)

Elang Siul mendapatkan namanya langsung dari suara yang ia keluarkan. Suara ini adalah ciri komunikasi paling khas dari spesies tersebut. Siulan ini keras, jelas, dan seringkali dikeluarkan saat burung sedang melayang tinggi di udara atau saat sedang bertengger.

Dilansir laman Wild Ambience, panggilan khas Elang Siul terdiri dari siulan melengking yang menurun, diikuti dengan serangkaian nada bergetar yang naik. Suara ini mudah dikenali di padang rumput dan hutan terbuka di Australasia. Elang ini menggunakan panggilan tersebut untuk berkomunikasi antar individu atau untuk menandai wilayahnya.

2. Pemburu serbaguna sekaligus pemakan bangkai

Elang Siul memakan bangkai (commons.wikimedia.org/Calistemon)

Karakter suara yang unik ini berkorelasi dengan perilaku berburu mereka yang sangat oportunistik. Elang Siul adalah karnivora, namun memiliki menu makanan yang sangat bervariasi. Mereka akan berburu mangsa hidup, tetapi juga sangat mengandalkan bangkai atau sisa makanan yang ditinggalkan.

Dilansir laman The Peregrine Fund, Elang Siul memiliki daftar makanan yang panjang, termasuk ikan, mamalia kecil seperti kelinci, burung air, reptil, hingga serangga dan krustasea. Burung ini menggunakan beberapa teknik berburu, seperti menjatuhkan diri dari pohon ke mangsa di dekat air, menangkap serangga di udara, dan yang paling sering, berpatroli di sepanjang jalan atau sungai untuk mencari bangkai.

3. Dikenal sebagai Elang Api karena perilaku yang unik

Elang Siul (commons.wikimedia.org/Paul Balfe)

Strategi mencari makan mereka yang adaptif bahkan mencakup penggunaan api. Elang Siul, bersama beberapa raptor lain di Australia, dikenal memiliki perilaku unik di sekitar kebakaran lahan. Mereka akan sengaja berkumpul di sekitar api padang rumput atau kebakaran hutan untuk mencari mangsa yang melarikan diri dari asap dan panas.

Dilansir laman The Wildlife Society, Elang Siul diamati berkumpul di sekitar api sabana, turun untuk mengambil ranting yang terbakar, dan membawa ranting tersebut dengan paruh atau cakarnya ke area yang belum terbakar untuk menyebarkan api. Perilaku unik ini membantu mereka menakut-nakuti mangsa kecil dari tempat persembunyian mereka, membuatnya menjadi taktik berburu yang efisien.

4. Punya penampilan yang kusut dengan tanda "M" di bawah sayap

Elang Siul (commons.wikimedia.org/DavidFrancis34)

Terlepas dari perilaku berburu yang agresif, Elang Siul memiliki penampilan yang cukup khas. Elang Siul adalah raptor berukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 51 hingga 59 cm. Mereka sering digambarkan memiliki penampilan yang sedikit kusut atau lusuh. Warna bulunya cenderung cokelat pasir dengan garis-garis pucat dan bagian kepala yang lebih terang.

Dilansir laman The Australian Museum, saat terbang melayang, Elang Siul mudah dikenali dari pola pucat berbentuk huruf M di bagian bawah sayapnya. Meskipun jantan dan betina memiliki penampilan yang serupa, betina biasanya berukuran lebih besar hingga 42% dan lebih berat daripada jantan.

5. Pasangan monogami yang suka membangun sarang permanen

Elang Siul (commons.wikimedia.org/patrickkavanagh)

Ciri fisik yang khas ini dimiliki oleh spesies yang memiliki ikatan pasangan yang kuat. Elang Siul dikenal sebagai burung yang cenderung monogami, di mana pasangan kawin tampaknya tetap bersama seumur hidup. Mereka mempertahankan wilayah mereka di sekitar sarang dan sering berkumpul dalam kelompok besar saat mencari makanan.

Dilansir laman Animalia, sarang Elang Siul adalah platform besar yang terbuat dari ranting dan dilapisi daun hijau, diletakkan di garpu tegak di pohon tinggi, seringkali pohon eucalypt. Pasangan sering menggunakan kembali sarang yang sama dari tahun ke tahun. Akibatnya, sarang tersebut akan semakin besar dari waktu ke waktu. Kedua jenis kelamin berpartisipasi dalam membangun sarang dan mengerami telur, meskipun betina melakukan sebagian besar tugas inkubasi.

Sebagai pemangsa yang tangguh, Elang Siul memiliki kecerdasan unik mulai dari vokalisasi khasnya hingga taktik berburu kreatif seperti memanfaatkan api. Keberadaannya memainkan peran penting dalam ekosistem Australasia dan menjadi bagian menarik dari dinamika alam setempat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team