Ilustrasi midnight sun di Greenland (kiri) dan aurora borealis di Islandia (kanan) (pixabay.com/highflyer100 | pixabay.com/12019)
Meskipun Greenland ukurannya sangat besar, tetapi populasinya sangat jarang, yaitu sekitar 57.000 jiwa. Budaya Greenland merupakan perpaduan antara warisan tradisional Inuit dan pengaruh Eropa, terutama Denmark. Greenland sangat luas, tetapi transportasi darat terbatas, sehingga perjalanan seringkali dilakukan melalui udara atau laut menggunakan kapal pesiar atau feri. Meskipun memiliki keterbatasan dalam infrastruktur pariwisata, tetapi Greenland menawarkan pengalaman unik melalui aktivitas wisata, seperti safari paus, dog sledding, hiking, kayaking, berlayar di antara gunung es, mengunjungi pemukiman Inuit, dan festival menarik.
Sangat kontras dengan Greenland, Iceland memiliki wilayah yang lebih kecil, dengan populasi yang cukup padat, yaitu sekitar 383.100 jiwa. Iceland memiliki warisan sastra yang kuat sejak abad ke-12, meliputi seni tradisional tenun, kerajinan perak, dan ukiran kayu. Reykjavík menawarkan lingkungan budaya yang semarak dengan pertunjukan teater, orkestra simfoni, galeri seni, museum, dan festival seni internasional dua tahunan. Berbeda dengan Greenland, pariwisata Iceland berfokus pada daya tarik geologis dan alam yang mudah diakses, seperti pemandian air panas di Blue Lagoon, gunung berapi, gletser, geyser, air terjun, dan aurora borealis.