Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Negara Gabon, Hari Kemerdekaannya sama dengan Indonesia!

Negara Gabon
(commons.wikimedia.org)
Intinya sih...
  • Negara Gabon merayakan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus, sama dengan Indonesia, dengan perayaan yang meriah.
  • Omar Bongo Ondimba dan putranya, Ali Bongo Ondimba, memimpin Gabon selama lebih dari setengah abad.
  • Gabon dikenal sebagai "Paru-Paru Afrika" karena hutan hujan tropisnya yang luas dan kaya keanekaragaman hayati.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Afrika sering identik dengan Mesir atau Afrika Selatan, tapi ada satu negara di pesisir barat Afrika Tengah yang tak kalah menarik, yaitu Gabon. Meski belum terlalu familiar, negara ini punya sejumlah fakta unik yang patut diketahui.

Salah satunya, Gabon merayakan kemerdekaan setiap 17 Agustus, bertepatan dengan Indonesia. Berada di pesisir barat Afrika Tengah, negara ini dijuluki ‘paru-paru Afrika’ karena hutan hujan tropisnya yang luas dan kaya keanekaragaman hayati. Penasaran dengan fakta menarik lainnya? Yuk, simak selengkapnya.

1. Kemerdekaan yang sama dengan Indonesia

Negara Gabon
Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus di Gabon (commons.wikimedia.org/Vinod Narbar)

Negara Gabon memiliki hari kemerdekaan yang sama persis dengan Indonesia, yakni tanggal 17 Agustus. Dilansir laman Waele Africa, tanggal ini dijadikan hari libur nasional dan dirayakan secara luas di seluruh negara Gabon. Walaupun Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 dari Belanda, Gabon baru memperoleh kemerdekaannya dari Prancis pada 17 Agustus 1960. Kesamaan tanggal ini menjadi fakta menarik yang menghubungkan dua negara dari benua yang berbeda.

Perayaan kemerdekaan di Gabon tidak kalah meriah dengan di Indonesia. Warga dan pemerintah mengadakan berbagai acara, mulai dari parade militer, festival rakyat, pertunjukan drum, tari-tarian tradisional, hingga kembang api yang memeriahkan perayaan. Di ibu kota Libreville, suasana kemerdekaan dirayakan dengan antusias setiap tahun sebagai momen bersejarah yang mengingatkan rakyat Gabon akan perjuangan dan kebebasan negaranya.

2. Presiden yang menjabat sangat lama

Negara Gabon
Omar Bongo bersama Vladimir Putin (commons.wikimedia.org)

Mungkin banyak dari kita yang familier dengan pemimpin negara yang menjabat dalam waktu yang lama, tetapi kisah kepemimpinan di Gabon memiliki keunikan tersendiri. Negara ini pernah dipimpin oleh satu keluarga selama lebih dari setengah abad.

Dilansir laman NPR, Omar Bongo Ondimba menjabat sebagai presiden selama 42 tahun, dari tahun 1967 hingga kematiannya pada tahun 2009. Masa jabatannya yang luar biasa panjang ini menjadikannya salah satu pemimpin dengan masa jabatan terlama di dunia. Setelah kematian Omar Bongo, putranya, Ali Bongo Ondimba, terpilih sebagai presiden dan menjabat hingga tahun 2023. Dengan demikian, keluarga Bongo berkuasa di Gabon selama total 56 tahun.

Selama masa jabatannya, Omar Bongo berhasil mempertahankan kekuasaannya meskipun sempat menghadapi tekanan untuk menerapkan sistem multi-partai. Bahkan, pada tahun 2003, ia mengubah konstitusi untuk menghapus batas masa jabatan presiden dan memperpanjang durasi satu periode menjadi tujuh tahun, sehingga memungkinkan dia untuk terus berkuasa.

Pemerintahannya sering dikritik karena kecenderungan otoriter dan dugaan korupsi yang meluas, namun Bongo dipandang oleh sebagian pihak sebagai sosok yang menjaga kestabilan politik di Gabon.

3. Memiliki julukan "Paru-Paru Afrika"

Negara Gabon
Ilustrasi hutan lebat (pexels.com/eberhard grossgasteiger)

Selain kekayaan sejarah dan politiknya, Gabon juga dikenal sebagai "Paru-Paru Afrika." Julukan ini diberikan bukan tanpa alasan. Dilansir laman WildAid Africa, lebih dari 88% wilayah Gabon ditutupi oleh hutan hujan tropis yang masih perawan, menjadikannya salah satu negara dengan tutupan hutan tertinggi di dunia.

Peran hutan Gabon tidak hanya sekadar sebagai paru-paru dunia, tetapi juga sebagai habitat bagi berbagai satwa liar, termasuk gajah hutan, gorila, dan lumba-lumba air tawar. Hutan Gabon membantu mengatur pola hujan di wilayah Afrika dan menyerap karbon dalam jumlah besar, sehingga memberikan kontribusi penting dalam perjuangan melawan perubahan iklim. Julukan “Paru-Paru Afrika” ini menggambarkan betapa strategisnya peran Gabon dalam pelestarian lingkungan hidup secara global.

4. Memiliki garis pantai yang indah

Negara Gabon
ilustrasi pantai (pexels.com/Pok Rie)

Meski dikenal dengan hutan lebatnya, Gabon juga menawarkan keindahan alam yang tak kalah memesona di bagian pesisirnya. Dilansir laman International Driving Authority, pantai-pantai di Gabon seperti Pantai Pongara dan Pointe Denis terkenal dengan pasir putihnya yang luas dan suasana yang tenang, cocok untuk menikmati keindahan alam sekaligus melihat satwa liar yang hidup di sekitar kawasan pantai tersebut. Garis pantai Gabon ini juga mendukung keberadaan ekosistem laut yang kaya, termasuk habitat penyu belimbing yang dilindungi di beberapa area konservasi alami di sepanjang pesisirnya.

Keindahan garis pantai Gabon tidak hanya menawarkan panorama alam yang memukau, tetapi juga menjadi bagian penting dalam ekowisata negara ini. Wisatawan dapat menikmati berbagai aktivitas seperti berenang, berselancar, atau sekadar bersantai menikmati pemandangan laut yang masih lestari. Kota Libreville sebagai ibu kota juga dekat dengan pantai-pantai indah seperti Pointe Denis yang menjadi favorit para pelancong domestik maupun internasional.

5. Rumah bagi Komunitas Baka

Negara Gabon
Suku Baka (commons.wikimedia.org)

Negara Gabon menjadi rumah bagi komunitas Baka, salah satu kelompok masyarakat adat yang tinggal di hutan hujan Afrika Tengah. Dilansir laman BBC News, masyarakat Baka hidup sebagai pemburu-pengumpul yang bergantung pada kekayaan alam hutan sebagai sumber penghidupan dan budaya mereka. Meski menghadapi tekanan dari modernisasi serta deforestasi yang mengancam habitat mereka, komunitas ini tetap mempertahankan tradisi mereka yang erat dengan alam dan cara hidup semi-nomaden.

Keberadaan komunitas Baka di Gabon memberikan kontribusi penting terhadap keberagaman budaya negara ini, sekaligus menjadi simbol pelestarian lingkungan hidup. Masyarakat Baka dikenal dengan pengetahuan mendalam tentang tumbuhan dan satwa hutan serta ritual yang menghormati roh hutan, seperti upacara Jengi.

Namun, mereka juga menghadapi tantangan sosial berupa diskriminasi dan keterbatasan akses terhadap layanan pendidikan dan ekonomi yang memadai, yang menjadikan perlindungan hak-hak komunitas adat ini menjadi perhatian perhatian internasional.

Gabon bukan sekadar "kembaran" Indonesia dalam hal hari kemerdekaan. Lebih dari itu, negara ini mengajak kita untuk mengintip cerita yang kaya, alam yang terjaga, dan masyarakat yang memegang teguh tradisi di tengah tantangan zaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us