Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Grey Junglefowl
Grey junglefowl (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)

Intinya sih...

  • Grey Junglefowl adalah hewan endemik India yang habitatnya meliputi Semenanjung India, Gujarat, Madhya Pradesh, dan bagian selatan Rajasthan.

  • Spesies ayam ini omnivora oportunis yang aktif mencari makan di siang hari, memakan biji-bijian, padi-padian, serangga, tunas, dan buah-buahan.

  • Ayam ini berkomunikasi dengan suara tajam 'ku-ku-ku-ku-KAA!' dan panggilan peringatan seperti suara kluk serta gumaman pelan saat berkomunikasi dengan kelompoknya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Salah satu leluhur ayam domestik di alam liar adalah grey junglefowl. Si ayam hutan endemik India yang terlihat menawan. Mereka berada dalam famili Phasianidae dan memiliki nama ilmiah Gallus sonneratii, membuatnya juga dikenal sebagai sonnerat's junglefowl. Panjang tubuhnya mencapai 38-75 sentimeter dengan berat 0,5-2,5 kilogram. Kenapa menyebutnya menawan? Jantan punya bulu hitam berbintik oker, bulu lehernya memanjang dengan ujung kuning yang keras.

Ekornya juga panjang berbentuk sabit. Mereka juga punya jengger dan pial merah, jangan lupakan kaki merah dan tajinya. Betina cenderung lebih kusam dengan garis hitam-putih di bagian bawah tubuh dan kakinya kuning tanpa taji. Uniknya, saat musim panas, jantan mengalami eclipse plumage dengan merontokkan bulu lehernya yang berwarna mencolok. Penasaran gimana kehidupannya di alam liar? Berikut penjelasannya!

1. Hewan endemik India

Grey junglefowl (commons.wikimedia.org/Sunnyjosef)

Sebagai hewan endemik India, grey junglefowl banyak ditemukan di area Semananjung India. Tapi penyebarannya juga menjangkau Gujarat, Madhya Pradesh dan bagian selatan Rajasthan. Mereka memilih hutan tropis lembap, semak belukar, lantai hutan hingga area terbuka yang banyak semak-semaknya sebagai habitat kesukaannya.

Animalia menginformasikan bahwa grey junglefowl juga sering mengunjungi lahan pertanian dan padang rumput, lho. Karena pilihan habitatnya beragam, mereka bahkan pandai beradaptasi dengan area dekat pemukiman warga.

2. Si omnivora oportunis

Grey junglefowl (commons.wikimedia.org/Harshad Sharma)

Spesies ayam ini cenderung lebih aktif saat siang hari dan suka mencari makan dalam kelompok yang terdiri dari 5-10 anggota. Kelompok itu dinamakan coveys. Karena beraktivitas di siang hari, mereka memilih bertengger di atas pepohonan ketika malam tiba agar bisa menghindari pemangsa.

Berdasarkan informasi dari Dinky Creek Feather Farm, grey junglefowl termasuk omnivora oportunis yang akan memakan apapun selama bisa dijangkaunya. Mereka mengonsumsi biji-bijian, padi-padian, serangga dan invertebrata lainnya. Ayam ini juga melengkapi dietnya dengan menyantap tunas dan buah-buahan.

3. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Grey junglefowl (commons.wikimedia.org/Rohit Naniwadekar)

Ayam ini hidup di alam liar, jadi ada sedikit perbedaan mengenai cara berkomunikasinya dari ayam jantan domestik. Suara jantan grey junglefowl terdengar tajam seperti 'ku-ku-ku-ku-KAA!' itu diulangnya beberapa kali dan nadanya naik di akhir suara. Mereka juga memiliki panggilan peringatan, mengeluarkan suara kluk hingga gumaman pelan yang digunakannya saat berkomunikasi dengan kelompoknya.

Berdasarkan informasi dari iNaturalist, suara nyaring dari grey junglefowl biasanya terdengar saat pagi buta atau menjelang senja. Oh iya, jantan dari spesies ini tidak mengepakkan sayapnya sebelum berkokok, ya. Tidak sama seperti ayam hutan merah yang melakukannya. Sama seperti hewan lain, mereka cenderung lebih berisik saat musim kawin!

4. Sistem perkawinan grey junglefowl

Grey junglefowl (commons.wikimedia.org/Yathin S Krishnappa)

Sayangnya, tidak banyak informasi tentang sistem perkawinannya yang tersedia. Tapi diketahui bahwa grey junglefowl mulai kawin dari bulan Februari hingga Mei. Biasanya waktu spesifiknya berbeda tergantung wilayah jelajahnya, ya. Pada periode tersebut, jantan akan merayu beberapa betina dengan memamerkan bulu lehernya dan menyeret sayapnya di tanah.

Semua gerakan itu diiringi oleh vokalisasi khas, jadi ritual pertunjukannya semakin meriah. Sebelum bertelur, betina biasanya menggali cekungan kecil di tanah sebagai sarang. Mereka lalu meletakkan 4-7 butir yang dieraminya selama 21 hari.

5. Kadang grey junglefowl akan kawin silang dengan spesies lain

Grey junglefowl (commons.wikimedia.org/Yathin S Krishnappa)

Ternyata grey junglefowl sudah diternakkan di Inggris sejak tahun 1862, lho. Bahkan bulunya dimanfaatkan untuk kebutuhan ikatan umpan pancing sejak tahun 1978. Gen mereka berperan penting dalam memberi warna kuning pada kaki dan beberapa bagian tubuh ayam domestik. Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya introgession atau pertukaran gen antara grey junglefowl dan ayam domestik.

Sedangkan di alam liar, grey junglefowl kadang kawin silang dengan red junglefowl maupun ayam peliharaan yang berkeliaran di dekat hutan. Berdasarkan analisis genetik, mereka ternyata lebih dekat dengan ayam hutan sri lanka dibandingkan red junglefowl, lho. Perbedaan waktunya sekitar 1,8 juta tahun lalu.

Ayam hutan yang menawan ini pandai beradaptasi sehingga pilihan makanannya pun beragam. Sebagai informasi tambahan, dalam cerita rakyat dan tradisi suku mereka dianggap sebagai burung suci yang membawa keberuntungan. Karenanya, banyak digunakan dalam berbagai ritual, sebagai dekorasi dan hiasan kepala tradisional.

Grey junglefowl saat ini masih diklasifikasikan sebagai least concern oleh IUCN. Hanya saja, mereka terancam oleh kehilangan habitat dan perburuan. Karenanya, tren populasinya mengalami penurunan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team