Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Woljeonggyo Bridge, Gyeongju (commons.wikimedia.org/Basile Morin)
potret Woljeonggyo Bridge, Gyeongju (commons.wikimedia.org/Basile Morin)

Intinya sih...

  • Gyeongju adalah pusat kekuasaan Kerajaan Silla selama 992 tahun, memengaruhi hampir seluruh Semenanjung Korea.
  • Gyeongju memiliki sekitar 31% dari warisan budaya Korea yang terdaftar secara nasional dan dijuluki sebagai "Museum tanpa dinding."
  • Gyeongju memiliki berbagai situs bersejarah, termasuk makam raja dan bangsawan Silla, observatorium astronomi tertua di Asia Timur, dan Kuil Bulguksa.

Korea Selatan memang terkenal dengan hiruk-pikuk Seoul, pesona Busan, hingga drama romantis dari Incheon. Tapi kalau ngomongin soal sejarah dan budaya yang kental, Gyeongju adalah jawaban yang paling solid. Kota ini pernah jadi ibu kota Kerajaan Silla selama lebih dari seribu tahun dan sampai sekarang masih memancarkan aura kejayaan masa lampau.

Di Gyeongju, museum itu gak selalu harus ada di dalam gedung. Satu kota ini bisa dibilang museum terbuka terbesar di Korea Selatan. Dari kuil-kuil kuno, makam raja, sampai observatorium astronomi tertua di Asia Timur, semuanya ada di sini. Buat yang penasaran dengan warisan sejarah Korea, Gyeongju jelas destinasi wajib. Yuk, simak lima fakta menarik yang bikin kota ini makin spesial!

1. Pernah jadi Ibu Kota Kerajaan Silla selama 992 tahun

Default Image IDN

Gyeongju bukan kota biasa, ia adalah pusat kekuasaan salah satu kerajaan paling berpengaruh dalam sejarah Korea, yaitu Kerajaan Silla. Selama 992 tahun (dari tahun 57 SM hingga 935 M), kota ini jadi pusat politik, budaya, dan agama yang memengaruhi hampir seluruh Semenanjung Korea. Selama masa itu, Silla dikenal sebagai kerajaan yang berhasil menyatukan Korea untuk pertama kalinya pada abad ke-7.

Seiring berjalannya waktu, banyak situs bersejarah dari era Silla yang masih berdiri kokoh di Gyeongju hingga hari ini. Dilansir dari UNESCO World Heritage Centre, sekitar 31% dari seluruh warisan budaya Korea yang terdaftar secara nasional berada di Gyeongju. Gak heran kalau kota ini sering dijuluki sebagai “Museum tanpa dinding.”

2. Rumah bagi makam Raja-Raja kuno yang ikonik

potret Daereungwon Tomb Complex (commons.wikimedia.org/Christophe95)

Salah satu pemandangan paling mencolok di Gyeongju adalah bukit-bukit tanah yang ternyata adalah makam raja dan bangsawan Silla. Kompleks Daereungwon di pusat kota Gyeongju menyimpan lebih dari 20 makam kuno, termasuk Cheonmachong, makam dengan interior yang bisa dikunjungi publik. Di dalamnya ditemukan artefak emas, senjata, dan bahkan lukisan kuda surgawi.

Dilansir dari The Korea Herald, Cheonmachong merupakan salah satu temuan arkeologis paling penting yang mengungkap kehidupan elite Kerajaan Silla. Area ini gak cuma jadi tempat ziarah sejarah, tapi juga jadi lokasi yang sering dipakai untuk piknik santai sambil menikmati suasana historis yang unik.

3. Tempat berdirinya observatorium tertua di Asia Timur

potret Cheomseongdae (commons.wikimedia.org/Junho Jung)

Cheomseongdae adalah menara batu kecil yang bentuknya sederhana, tapi punya makna besar. Struktur ini dibangun pada abad ke-7 dan dipercaya sebagai observatorium astronomi tertua di Asia Timur. Menara setinggi 9 meter ini terdiri dari 362 batu granit, yang konon mewakili jumlah hari dalam satu tahun lunar.

Menurut World History Encyclopedia, Cheomseongdae gak cuma jadi simbol kejayaan ilmu pengetahuan pada masa Silla, tapi juga bukti bahwa peradaban kuno Korea sudah memahami pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari. Sampai hari ini, tempat ini tetap jadi spot favorit wisatawan untuk foto dan belajar sejarah sekaligus.

4. Kuil Bulguksa, warisan dunia UNESCO yang masih aktif

potret Kuil Bulguksa (commons.wikimedia.org/Bernard Gagnon)

Kuil Bulguksa yang terletak di kaki Gunung Toham adalah salah satu permata spiritual Gyeongju. Kuil ini dibangun pertama kali pada abad ke-8 dan dikenal sebagai representasi arsitektur Buddha terbaik di Korea. Struktur utamanya seperti Dabotap dan Seokgatap adalah ikon nasional yang muncul di mata uang 10 won Korea Selatan.

Menurut UNESCO World Heritage Centre, Bulguksa diakui sebagai warisan dunia karena nilai sejarah, artistik, dan spiritualnya yang luar biasa. Kuil ini masih aktif digunakan sebagai tempat ibadah hingga hari ini. Jadi pengunjung bisa merasakan langsung atmosfer religius yang tenang dan damai sambil menjelajahi struktur kunonya yang penuh detail.

5. Pusat seni dan budaya tradisional yang terus hidup

cuplikan Gyeongju Cherry Blossom Festival (YouTube.com/TK TRAVEL)

Gyeongju gak cuma soal masa lalu, kota ini juga punya cara keren buat merawat tradisi sambil tetap relevan. Banyak festival budaya digelar rutin, termasuk Gyeongju Cherry Blossom Festival dan Silla Cultural Festival. Acara-acara ini jadi ajang masyarakat lokal menunjukkan seni, tarian, dan makanan tradisional yang sudah diwariskan turun-temurun.

Menurut Visit Korea, Gyeongju juga punya Gyochon Hanok Village, tempat wisatawan bisa ngerasain langsung hidup ala era Silla. Mulai dari mencoba hanbok, ikut kelas membuat kerajinan, sampai mencicipi masakan kuno. Semua bisa dinikmati dengan cara yang interaktif dan seru.

Gyeongju memang kota yang luar biasa, bukan cuma karena sejarahnya yang panjang, tapi juga karena kemampuannya menjaga warisan itu tetap hidup dan bisa dinikmati generasi sekarang. Kota ini berhasil jadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dan masa kini dengan cara yang asyik dan edukatif. Kalau pengin tahu Korea lebih dalam, Gyeongju jelas destinasi yang gak boleh dilewatkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team