5 Fakta Kota Santiago de Compostela, Kota Ziarah di Spanyol

- Santiago de Compostela adalah tujuan utama rute ziarah Camino de Santiago, jalur peziarahan tertua dan terkenal di dunia.
- Katedral Santiago de Compostela adalah ikon kota dan situs warisan dunia UNESCO sejak 1985 dengan arsitektur yang memadukan romanesque, gotik, dan barok.
- Santiago de Compostela adalah kota pelajar dengan Universidad de Santiago de Compostela (USC) yang didirikan tahun 1495 dan wilayah otonom dengan identitas budaya Galicia yang kuat.
Santiago de Compostela bukan sekadar kota di barat laut Spanyol. Lebih dari itu, kota ini adalah simbol perjalanan spiritual, kebudayaan, dan sejarah Eropa yang hidup selama berabad-abad. Terkenal sebagai titik akhir dari rute ziarah Camino de Santiago, kota ini tiap tahun didatangi ribuan peziarah dari berbagai penjuru dunia. Meski terkenal dengan sisi religiusnya, Santiago juga punya banyak cerita menarik di balik tembok-tembok tuanya.
Dikelilingi bangunan bergaya barok, suasana mistis, dan kuliner khas Galicia, Santiago de Compostela menawarkan pengalaman yang unik dan penuh makna. Kota ini gak cuma penting buat umat Katolik, tapi juga jadi tujuan favorit buat para pecinta sejarah, arsitektur, dan budaya. Yuk, simak lima fakta menarik tentang kota ini yang bikin makin penasaran buat mampir langsung!
1. Titik akhir dari rute ziarah legendaris, Camino de Santiago

Santiago de Compostela adalah tujuan utama rute ziarah Camino de Santiago, salah satu jalur peziarahan tertua dan paling terkenal di dunia. Rute ini punya sejarah panjang sejak abad ke-9, ketika makam Santo Yakobus dipercaya ditemukan di kota ini. Menurut National Geographic, jutaan peziarah dari seluruh dunia telah menapaki rute ini, baik karena alasan spiritual, budaya, atau tantangan pribadi.
Camino punya banyak jalur, tapi semuanya berakhir di Katedral Santiago, tempat relik Santo Yakobus disemayamkan. Dilansir dari laman resmi CaminoWays, beberapa jalur terkenal termasuk Camino Francés, Camino Portugués, dan Camino del Norte. Jalur ini bukan cuma soal tujuan, tapi juga soal perjalanan — menyusuri desa kecil, hutan, ladang, dan kota bersejarah Spanyol yang bikin pengalaman makin berkesan.
2. Katedral Santiago, situs warisan dunia yang megah dan mistis

Katedral Santiago de Compostela adalah ikon kota sekaligus situs warisan dunia UNESCO sejak 1985. Gaya arsitekturnya yang memadukan romanesque, gotik, dan barok mencerminkan betapa pentingnya bangunan ini selama berabad-abad. Menurut Walk The Camino, katedral ini dibangun pada abad ke-12 dan terus berkembang selama lebih dari 300 tahun, menjadikannya salah satu struktur religius paling mengesankan di Eropa.
Di dalam katedral, terdapat Botafumeiro, sebuah pedupaan raksasa yang digantung dan diayunkan di langit-langit selama misa penting. Beratnya mencapai 80 kilogram dan bisa melayang hingga 20 meter. Botafumeiro bukan hanya atraksi visual, tapi juga simbol penyucian spiritual yang memperkuat suasana sakral di dalam katedral.
3. Kota pelajar dengan Universitas yang usianya lebih dari 500 tahun

Meskipun terkenal sebagai kota ziarah, Santiago de Compostela juga merupakan kota pelajar. Universidad de Santiago de Compostela (USC) didirikan tahun 1495 dan masih aktif hingga sekarang. Kampusnya menyatu dengan kota tua dan menghadirkan atmosfer akademik yang berpadu harmonis dengan nuansa religius. Menurut Top Universities, USC adalah salah satu universitas tertua dan ternama di Spanyol.
Kehadiran mahasiswa dari berbagai negara bikin suasana kota jadi dinamis, hidup, dan modern. Banyak kafe, toko buku, dan galeri seni bermunculan di sekitar area kampus. Perpaduan antara intelektualitas dan spiritualitas menciptakan ekosistem yang gak hanya cocok buat belajar, tapi juga buat eksplorasi budaya dan diskusi lintas perspektif.
4. Pusat budaya Galicia yang kaya musik, bahasa, dan kuliner

Santiago de Compostela adalah jantung budaya Galicia, wilayah otonom di Spanyol yang punya identitas kuat. Bahasa Galicia digunakan berdampingan dengan bahasa Spanyol, dan musik rakyat khas Galicia yang menggunakan gaita (semacam bagpipe) sering terdengar di jalan-jalan kota. Seperti dilansir dari Walk The Camino, kota ini jadi tempat ideal buat menikmati kekayaan budaya lokal yang masih lestari.
Kuliner Galicia juga jadi magnet utama. Hidangan laut seperti pulpo a la gallega (gurita rebus dengan paprika) dan empanadas gallegas (pastry isi ikan atau daging) adalah menu andalan. Santiago punya pasar makanan segar, Mercado de Abastos, yang wajib dikunjungi buat mencicipi langsung cita rasa autentik Galicia.
5. Destinasi spiritual dan wisata ramah lingkungan

Seiring perkembangan tren wisata berkelanjutan, Santiago de Compostela dikenal sebagai kota yang ramah terhadap pejalan kaki dan pencinta alam. Rute Camino de Santiago sebagian besar dilalui dengan berjalan kaki atau sepeda, sehingga kota ini jadi contoh ekowisata spiritual yang populer. Menurut World Heritage Convention, Santiago berkomitmen menjaga kelestarian warisan budaya dan alamnya.
Banyak penginapan dan restoran di kota ini yang mengusung konsep lokal, ramah lingkungan, dan slow tourism. Suasana hening dan alami sepanjang Camino bikin pengalaman perjalanan makin bermakna, bahkan bagi yang gak religius sekalipun. Bagi banyak orang, Santiago bukan cuma tujuan, tapi refleksi hidup di tengah dunia yang makin cepat dan bising.
Santiago de Compostela menyimpan lebih dari sekadar sejarah keagamaan. Kota ini adalah tempat pertemuan spiritualitas, pendidikan, budaya, dan keberlanjutan yang harmonis. Gak heran kalau tiap tahun, kota ini terus jadi magnet buat para peziarah, pelajar, seniman, dan wisatawan dari berbagai latar belakang. Sebuah kota kecil yang diam-diam menyentuh hati banyak orang.