5 Fakta Kupu-Kupu Biblis, Memiliki Racun untuk Bertahan Hidup

Kupu-kupu biblis memiliki perbedaan warna yang mencolok antara jantan dan betina. Sayap jantan kupu-kupu ini berwarna merah jingga cerah dengan bingkai hitam serta bintik-bintik putih di tepinya. Warna ini berfungsi sebagai peringatan bagi predator bahwa kupu-kupu ini memiliki rasa tidak enak dan bisa beracun.

Sebaliknya, sayap betina berwarna abu-abu kecoklatan dengan bintik hitam dan garis-garis, serta tepian sayap yang hitam dengan spot-spot putih. Perbedaan warna ini bukan hanya soal penampilan, tapi juga mendukung strategi bertahan hidup mereka di alam liar.

Bagian bawah sayap kupu-kupu biblis dihiasi pola warna yang sangat rumit, mulai dari merah cerah hingga coklat pucat yang diselingi warna hitam dan putih. Pola ini tidak hanya indah tetapi juga berfungsi untuk menyamarkan bentuk kupu-kupu dan memberikan sinyal peringatan ke predator bahwa kupu-kupu ini mengandung racun yang berasal dari tumbuhan inang.

Racun tersebut diperoleh dari pakan ulatnya yang mengonsumsi tanaman Passiflora, keluarga passion vine, yang dikenal memiliki zat beracun. Karena itu, kupu-kupu biblis jarang dimangsa oleh burung atau hewan lain.

Ulat atau larva dari kupu-kupu biblis berwarna hitam dengan garis-garis merah dan putih. Mereka memiliki kepala hitam dan duri panjang berwarna hitam yang mengandung racun sebagai mekanisme pertahanan diri dari predator. Racun ini berasal dari tanaman inang mereka sehingga mereka dapat bertahan hidup lebih baik di alam liar.

Duri beracun ini membuat ulat kupu-kupu biblis kurang diminati oleh pemangsa dan membantu mereka tumbuh dengan aman hingga menjadi kupu-kupu dewasa.

Kupu-kupu biblis tersebar luas dari anak benua India bagian timur meliputi Nepal, Thailand, Malaysia, hingga negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia dan Filipina, serta kawasan Asia Timur seperti China. Mereka banyak ditemukan di hutan-hutan sekunder dan daerah terbuka di berbagai ketinggian, mulai dari dataran rendah hingga pegunungan.

Karena penyebarannya yang luas ini, kupu-kupu biblis memiliki banyak subspesies yang berbeda tergantung daerahnya. Mereka juga sering terlihat dalam jumlah besar terutama saat musim gugur.

Pada saat musim kawin, jantan kupu-kupu biblis sering terlihat terbang dan mengitari tumbuhan pangan utama mereka sambil menunggu betina yang baru menetas. Jantan ini biasanya aktif dan bergerak lebih ekstensif dibanding betina yang lebih jarang terlihat.

Mereka juga cenderung terbang rendah dan dekat dengan tumbuhan inang atau bunga yang menjadi sumber nektarnya. Perilaku ini berperan dalam kelangsungan hidup spesies dan menjaga populasi tetap stabil.

Kupu-kupu biblis adalah contoh nyata bagaimana alam menciptakan keindahan yang juga memiliki strategi bertahan hidup unik. Dengan warna yang mencolok dan duri beracun di larva, mereka berhasil menghindari predator sekaligus menyebar luas di berbagai habitat. Melihat kupu-kupu ini terbang dengan elegan tentu menjadi pengalaman menyenangkan bagi penggemar alam dan kupu-kupu.