Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Long-nosed Potoroo
Long-nosed potoroo (commons.wikimedia.org/Peripitus)

Intinya sih...

  • Long-nosed potoroo menyukai berbagai habitat, termasuk semak pesisir, hutan sclerophyll, dan hutan hujan di Australia.

  • Mereka adalah omnivora yang mencari makan dengan menggali tanah menggunakan cakar kaki depannya dan memakan jamur, rumput, serangga, dan larva.

  • Long-nosed potoroo adalah noktural, tidak teritorial, suka menghabiskan waktu sendirian, dan memiliki peran penting dalam pemulihan hutan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Australia jadi rumah bagi banyak marsupial unik, termasuk long-nosed potoroo. Mereka juga dikenali sebagai long-nosed rat kangaroo dan wallaby rat. Spesies ini berada dalam famili Potoroidae dan memiliki nama ilmiah Potorous tridactylus. Ukuran tubuhnya cukup kecil, hanya sepanjang 34-38 sentimeter dengan berat 0,7-1,8 kilogram. Bagaimana dengan penampilannya?

Mereka banyak digambarkan sebagai hewan yang tubuhnya mirip kanguru. Hidungnya runcing dan bulunya abu-abu kecokelatan. Jika kamu tahu bagaimana rupa bandicoot, sekilas bisa membuatmu salah mengenalinya sebagai hewan itu. Hanya saja, saat mereka melompat sambil merapatkan kaki depannya ke dada, kamu mungkin menganggapnya mirip dengan kanguru. Unik bukan? Sekarang saatnya mengetahui beberapa fakta menarik mereka saat ada di alam liar melalui penjelasan berikut ini.

1. Menyukai berbagai habitat

Long-nosed potoroo (commons.wikimedia.org/Peter Hamernik)

Penyebaran long-nosed potoroo berada di Tasmania, beberapa pulau di Bass Strait dan bagian pesisir tenggara Australia. Termasuk Queensland hingga bagian tenggara Australia Selatan. Mereka memilih menghuni area yang banyak tanaman rendahnya seperti semak, rumput tinggi dan pakis.

Animalia menginformasikan bahwa long-nosed potoroo menyukai habitat seperti semak pesisir, hutan pesisir, hutan sclerophyll (hutan khas Australia yang didominasi tumbuhan berdaun tebal, leras dan kaku seperti eukaliptus dan akasia) maupun kering dan basah. Mereka juga menghuni hutan hujan.

2. Mereka adalah omnivora

Long-nosed potoroo (commons.wikimedia.org/Dcoetzee)

Sebagai omnivora, long-nosed potoroo mencari makan dengan menggali tanah menggunakan cakar kaki depannya. Menu makannya cukup beragam, mulai dari cranberry (jenis beri merah yang asam), jamur rumput, batang berair, akar dan umbi-umbian. Hewan ini juga cukup cerdas untuk menyesuaikan menu makannya sesuai persediaan musiman.

Melansir Animal Diversity, jamur adalah makanan kesukaan long-nosed potoroo. Tapi, mereka banyak mengonsumsi rumput ketika musim dingin karena menu makan yang lain terbatas. Di musim yang sama, hewan ini menyantap sekitar 1-2 persen serangga dan larvanya. Konsumsi serangga bisa meningkat 21 persen saat musim panas.

3. Mereka tidak teritorial

Long-nosed potoroo (commons.wikimedia.org/Peripitus)

Hewan endemik Australia ini adalah noktural, cenderung aktif saat malam hari. Belum lagi, long-nosed potoroo lebih suka menghabiskan waktunya sendirian. Mereka hanya berinteraksi singkat ketika musim kawin dan saat bersama anak-anaknya. Oh iya, si penyendiri ini tidak teritorial dan cukup toleran dengan kehadiran penghuni lain di wilayah jelajahnya, dilansir Australian Wildlife Conservancy.

4. Sistem perkawinan long-nosed potoroo

Long-nosed potoroo (commons.wikimedia.org/Thechaosapex)

Musim kawin long-nosed potoroo bisa terjadi kapan pun sepanjang tahun. Akan tetapi, puncaknya berada di awal musim semi dan musim panas. Sistem perkawinannya adalah poliginiandri, berarti jantan dan betina bisa memiliki banyak pasangan kawin. Betina mengandung selama 38 hari sebelum melahirkan satu anak.

Anak tersebut langsung masuk ke kantong induknya dan tetap berada di sana selama 4 bulan. Mereka baru disapih pada usia 5-6 bulan. Anaknya kemudian mencapai dewasa reproduktif saat berusia satu tahun. Menariknya, betina spesies ini ternyata termasuk salah satu marsupial dengan masa kehamilan terpanjang di antara semua marsupial, lho.

5. Punya peran penting di habitatnya

Long-nosed potoroo (commons.wikimedia.org/Thechaosapex)

Tidak hanya memanfaatkan berkah yang disediakan oleh alam, long-nosed potoroo juga punya peran penting di habitatnya. Mereka mengonsumsi banyak jamur bawah tanah sehingga membantu penyebaran spora melalui kotorannya. Hal tersebut berperan penting dalam pemulihan hutan setelah penebangan atau kebakaran.

Belum lagi, saat long-nosed potoroo menggali tanah, itu membuatnya tercampur dengan serasah dedaunan yang bisa meningkatkan aerasi, siklus mineral, keseimbangan air dan cocok untuk perkecambahan benih. Singkatnya, marsupial ini punya peran penting dalam pemulihan hutan, dikutip dari laman State Wide Integrated Flora and Fauna Teams.

Sekarang kamu tahu si betina termasuk salah satu marsupial dengan masa kehamilan terpanjang! Sayangnya, mereka terancam oleh kehilangan habitat alamnya dan banyak dimangsa oleh predator asli maupun yang dikenalkan ke habitatnya. Saat ini, diperkirakan hanya ada 75.000 long-nosed potoroo dewasa sehingga diklasifikasikan sebagai near threatened oleh IUCN. Tren populasinya bahkan mengalami penurunan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team