5 Fakta Menarik Genus Mecistops, Buaya Moncong Sempit dari Afrika

Buaya terkenal karena punya moncong yang kuat, gigi yang tajam, dan kekuatan gigitan yang besar. Dengan perpaduan ketiga hal tersebut buaya seperti buaya nil, buaya air asin, dan buaya mugger dengan mudah bisa meremukan tulang, menghancurkan tempurung kura-kura, dan mengoyak daging manusia. Tapi nyatanya tidak semua buaya punya rahang kuat, rahang yang tebal, atau gigitan yang kuat. Justru beberapa buaya lebih memilih untuk memakan ikan dan mengorbankan rahangnya yang kuat.
Salah satunya adalah buaya dari genus Mecistops yang kerap juga disebut buaya moncong ramping afrika. Seperti namanya, reptil semi akuatik ini punya moncong yang ramping, lurus, panjang, dan gigi yang lurus. Bentuk moncong demikian sangat cocok untuk menangkap hewan licin seperti ikan dan krustasea namun kurang cocok untuk meremukan tulang atau memangsa hewan berukuran besar. Selain bentuk moncong dan makanannya yang berbeda dari buaya lain ternyata buaya ini juga menyimpan banyak fakta unik yang jarang diketahui orang.
1. Genus ini hanya bisa ditemukan di benua Afrika
Dilansir The Reptile Database, genus Mecistops dibagi menjadi dua spesies, yaitu Mecistops cataphractus dan Mecistops leptorhynchus. Secara umum keduanya memiliki ciri fisik yang serupa, yaitu moncong sempit, ramping, panjang, tubuh memanjang, dan osteoderm yang menyelimuti keseluruhan tubuh. Habitatnya juga tak jauh berbeda karena keduanya bisa ditemukan di perairan air tawar, seperti sungai, danau, muara sungai, kolam, atau hutan.
Namun ada satu hal yang sangat membedakan kedua spesies tersebut, yaitu penyebarannya. Pertama, M. cataphractus dapat ditemukan di wilayah Benin, Burkina Faso, Kamerun, Senegal, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea-Bissau, Ivory, Liberia, Mali, Nigeria, Sierra Leone, Togo, Sudan Selatan, dan Sudah. Sementara itu, M. leptorhynchus hany bisa ditemukan di Afrika Tengah, Kongo, Equatorial Guinea, Gabon, dan Kamerun.