5 Fakta Menarik Gunung Batur, Memiliki Potensi Energi Terbarukan

Intinya sih...
- Gunung Batur adalah gunung aktif di Bali yang telah muncul sejak 500.000 tahun lalu
- Danau Batur terbentuk akibat aktivitas letusan Gunung Batur dan memiliki keanekaragaman hayati unik
- Potensi geotermal di kawasan kaldera Gunung Batur dapat mengaliri listrik untuk seluruh Pulau Bali
Indonesia adalah salah satu negara yang terletak di tengah ring of fire atau cincin api. Dengan letak Indonesia yang berada di tengah ring of fire, maka setiap tahun sering terjadi pembentukan tenaga endogen, terutama tektonisme dan vulkanisme. Oleh karena itu, terbentuklah daratan dalam bentuk pegunungan yang aktif di kepulauan Nusantara.
Salah satu efek dari pembentukan tenaga endogen di Indonesia adalah Gunung Batur. Gunung Batur adalah salah satu gunung yang aktif di Kintamani, Provinsi Bali serta merupakan destinasi wisata alam bagi turis lokal maupun mancanegara. Penasaran apa saja fakta tentang Gunung Batur di Kintamani ini? Yuk, simak di bawah ini!
1. Gunung Batur merupakan gunung purba Indonesia
Gunung Batur Purba telah muncul sejak 500.000 tahun lalu. Awalnya gunung tersebut berbentuk kerucut dan memiliki ketinggian sekitar 3.000 mdpl. Namun karena terjadi letusan yang dahsyat, ketinggian Gunung Batur menyusut.
Pada periode sekitar 30.000 tahun lalu, Gunung Batur Purba meletus yang disebabkan adanya dorongan magma yang menimbulkan cabang retakan kecil hingga terbentuk Gunung Abang. Karena terjadi kekosongan dapur magma, maka terjadi runtuhan hingga terbentuk kaldera yang luas. Aktivitas dapur magma masih tetap berlanjut hingga terjadi amblas lagi dan terbentuk Gunung Batur baru di tengah kaldera hingga saat ini.
Karena terjadi akumulasi hujan, maka muncul genangan air di kaldera paling terendah dan hingga sekarang. Oleh karena itu, genangan air tersebut disebut Danau Batur. Pada tanggal 20 September 2012, UNESCO menetapkan kawasan kaldera Gunung Batur sebagai geopark pertama di Indonesia karena memiliki keunikan mulai dari geologi, arkeologi, sejarah, dan budaya.
2. Terdapat Danau Batur yang indah
Terbentuknya Danau Batur karena akibat perpaduan antara aktivitas letusan Gunung Batur, sumber mata air di bawah tanah, dan hujan. Hal tersebut menimbulkan genangan air di kaldera paling terendah. Hingga akhirnya, muncul Danau Batur yang memiliki pemandangan indah.
Danau Batur tidak hanya menyimpan keunikan sejarah maupun geologi, tetapi ternyata juga terdapat habitat makhluk hidup asli di danau tersebut. Adapun jenis ikan yang hidup di danau batur, antara lain Tilapia, Amphilophus spp., Amatitlania nigrofasciata, Osteochilus vittatus, Poecilia reticulata, Puntius binotatus, Rasbora lateristriata, Rasbora argyrotaenia, Rasbora sp., dan Xiphophorus hellerii. Ikan-ikan tersebut dibudidayakan, dikonsumsi, dan diperdagangkan oleh masyarakat setempat sebagai sumber perekonomian lokal.
3. Penghasil kopi kintamani dan jeruk kintamani
Selain memiliki keunikan sejarah maupun geologi, di daerah Gunung Batur juga merupakan penghasil kopi kintamani jenis arabika terbaik di Indonesia. Kopi kintamani jenis arabika memiliki cita rasa dan aroma seperti jeruk dan tak terlalu pahit karena pohon kopinya ditanam berdampingan dengan jeruk kintamani. Kopi kintamani ditanam dengan teknik pertanian tradisional, yaitu irigasi subak dan pupuk organik di ketinggian mulai dari 900-1.000 mdpl.
Kemudian, disana juga tumbuh tanaman buah asli Bali yaitu jeruk kintamani. Jeruk tersebut termasuk jenis jeruk siam yang bentuknya bulat dengan warna kuning-oranye dan memiliki rasa cenderung manis dan sedikit asam. Biasanya, jeruk kintamani diolah menjadi es jeruk dan kegiatan upacara adat Bali yaitu Galungan.
4. Merupakan habitat asli anjing kintamani
Anjing kintamani adalah ras anjing endemik yang asli Kintamani, Pulau Bali. Anjing tersebut sudah ada sejak 3.000 tahun lalu dan termasuk anjing purba. Kemudian, memiliki bulu yang tebal karena hewan tersebut tinggal di kawasan pegunungan di mana udaranya cenderung dingin.
Anjing kintamani memiliki ciri-ciri, antara lain ukuran tubuh yang tegap dan gagah, tingginya berkisar antara 40–44 cm, bulunya warna putih dan tebal, hidungnya berwarna hitam kecoklatan, giginya seperti menggunting, dahi dan pipinya datar, dan matanya berwarna coklat.
Anjing kintamani memiliki kecerdasan dalam menjaga anaknya dengan cara menggaruk tanah dan membuat sarang untuk melindungi anaknya ketika melahirkan. Anjing ini dikenal setia kepada pemiliknya dan biasanya dimanfaatkan untuk membantu menjaga rumah. Selain itu, rentang hidup anjing kintamani bisa mencapai umur 20 tahun, lho!
5. Memiliki potensi geotermal
Dilansir jurnal berjudul “Geothermal Area Analysis in the Mt. Batur Area, Bali, Using Landsat-8 and Gravity G Gm-Plus Satellite Data”, potensi geotermal di kawasan kaldera Gunung Batur terletak di wilayah barat dan barat daya Gunung Batur. Sebab, wilayah tersebut terdapat sesar aktif dan endapan magma dengan suhu yang relatif tinggi. Suhu permukaan di gunung tersebut kisaran 37 derajat Celcius hingga 47 derajat Celcius.
Kemudian, Kementerian ESDM Republik Indonesia juga telah melakukan penelitian di kawasan kaldera Gunung Batur bahwa potensi geotermal mulai dari 40-58 MW. Jika Gunung Batur memiliki potensi geotermal yang cukup melimpah, maka geotermal tersebut mampu mengaliri listrik untuk seluruh Pulau Bali. Selain mewujudkan zero emission of carbon dioxide, hal tersebut mampu menurunkan harga jual beli listrik dan listriknya tidak bergantung pada Pulau Jawa.
Nah, Itulah 5 Fakta Menarik tentang Gunung Batur. Gunung Batur gak hanya memiliki keindahan alam yang eksotis, tetapi ternyata memiliki keunikan dari segi sejarah, geologi, arkeologi, dan budaya. Selain itu, Gunung Batur memiliki keanekaragaman hayati yang unik yaitu anjing kintamani serta potensi geotermal yang bisa dijadikan energi terbarukan untuk Pulau Bali.
Ini juga bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat khususnya pengembangan geotermal di Gunung Batur. Ayo, wujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menyelaraskan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian ekosistem alam!