Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pacet
pacet (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Intinya sih...

  • Pacet hidup di area lembab seperti sungai, danau, rawa, sawah, genangan air, atau waduk di beberapa wilayah Asia.

  • Pacet merupakan hewan sanguivor yang sering menghisap darah manusia tanpa menyebabkan rasa sakit, tapi bisa membawa patogen berbahaya.

  • Pacet terdiri atas berbagai spesies kecil yang memiliki ciri fisik berbeda dan berkerabat dengan cacing tanah serta cacing akuatik.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jika sering memancing, masuk kebun, mendaki, atau pergi ke sawah pasti kamu sudah tak asing dengan pacet. Sekilas pacet memang kecil, lambat, dan tidak berbahaya. Namun, ia harus diwaspadai karena bisa menempel dan menghisap darah manusia. Lebih lanjut, penyebutan pacet sendiri merujuk pada hewan sejenis lintah yang berasal dari genus Haemadipsa.

Pacet memiliki kekerabatan yang cukup dekat dengan cacing tanah dan sangat suka hidup di area lembap. Panjangnya tak lebih dari 5 centimeter, badannya licin, dan ia sangat fleksibel karena tidak memiliki tulang belakang. Ia juga merupakan hewan parasit yang artinya pacet merugikan makhluk lain. Berikut beberapa fakta menarik pacet yang harus kamu ketahui!

1. Habitatnya mencakup area lembab seperti sungai

pacet (commons.wikimedia.org/Alpsdake)

Dilansir GBIF, [acet bisa kamu ditemukan di beberapa wilayah Asia seperti India, Jepang, Thailand, Malaysia, Nepal, Taiwan, Bangladesh, dan IndonesiaSeperti lintah lain, pacet sangat suka hidup di area lembab seperti danau, sungai, rawa, sawah, genangan air, area berlumpur, atau waduk. Di semua tempat tersebut, pacet kerap berkelana, berdiam diri di dasar perairan, berkamuflase, atau masuk ke lubang yang sempit dan tertutup. Jadi jika tidak teliti kamu akan kesulitan menemukannya.

2. Sering menghisap darah manusia

pacet (commons.wikimedia.org/James Telford)

Dilansir Australian Museum, lintah seperti pacet merupakan hewan sanguivor yang makanan utamanya adalah darah organisme lain. Saat makan, pacet akan menempel pada organisme lain, menempelkan mulutnya di kulit, dan menghisap darah mangsanya. Ia juga tak pilih-pilih dalam menghisap darah, mau itu kambing, sapi, anjing, kucing, sampai manusia semuanya bisa jadi sasarannya.

Gigitan pacet tidak menyakitkan dan hanya menyebabkan pendarahan kecil, rasa gatal, atau iritasi. Namun, jika digigit oleh banyak pacet kamu akan merasakan rasa yang sangat tidak nyaman. Karenanya pacet termasuk hewan parasit yang merugikan. JIka tak ingin digigit, kamu harus memakai celana panjang atau sepatu tebal saat masuk ke habitat pacet.

3. Terdiri atas berbagai spesies yang berukuran kecil

pacet (commons.wikimedia.org/Thomas Brown)

Laman iNaturalist menjelaskan bahwa pacet terdiri atas beberapa spesies, seperti Haemadipsa cavatuses, Haemadipsa interrupta, Haemadipsa picta, dan Haemadipsa sylvestris. Tiap spesies memiliki ciri fisik yang agak berbeda. Ukuran mereka juga serupa, yaitu di kisaran 1-5 centimeter. Untuk membedakan tiap spesies, kamu harus melihat corak dan warnanya. Ada spesies yang berwarna hitam atau cokelat polos, memiliki garis cokelat atau jingga, bahkan ada yang bercorak tutul serta memiliki gradasi kebiruan.

4. Berkerabat dengan cacing tanah

pacet (commons.wikimedia.org/Alpsdake)

Jika melihat taksonominya, pacet dimasukan ke dalam kelas Clitellata. Jadi laman ScienceDirect menjelaskan bahwa ia berkerabat dengan cacing tanah dan cacing akuatikSalah satu ciri khas dari kelas Clitellata adalah kehadiran clitellum di tubuhnya. Clitellata juga tidak memiliki kaki, bertubuh lunak, harus hidup di tempat yang lembab, dan tak memiliki mata. Semua spesies Clitellata merupakan hewan hermaprodit atau berkelamin ganda.

5. Bisa membawa patogen yang berbahaya bagi manusia

pacet (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Artikel di jurnal Parasites & Vectors menjelaskan bahwa pacet mampu terinfeksi dan membawa patogen di tubuhnya. Berdasarkan penelitian, patogen seperti Anaplasma, Bartonella, Borrelia, Ehrlichia, Rickettsia, dan Wolbachia bisa ditemukan di tubuh pacet. Uniknya pacet merupakan spesies lintah pertama yang terdokumentasi membawa patogen dari genus Bartonella.

Sebenarnya beberapa spesies patogen tersebut cukup berbahaya dan bisa mengakibatkan komplikasi serius jika memasuki tubuh manusia. Untungnya kasus fatal akibat gigitan pacet sangat jarang terjadi. Namun, kamu harus tetap waspada terhadap hewan ini. Jika digigit, kamu harus membersihkan luka gigitan supaya tak ada kotoran, bakteri, virus, atau patogen yang masuk ke dalam tubuh.

Di balik tubuh kecilnya ternyata pacet memiliki banyak fakta menarik yang membedakannya dari hewan lain. Jadi dari semua fakta menariknya kita bisa menarik kesimpulan bahwa hewan kecil sekalipun memiliki kemampuan yang luar biasa. Sejatinya pacet juga merupakan hewan dengan populasi yang melimpah. Jadi ia hidup di sekitar kita, bahkan jika kamu tak bisa menemukannya sekalipun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team