5 Fakta Menarik Siput Pisang, Moluska Kuning Endemik Benua Amerika

Biasanya saat mendengar kata siput orang-orang akan membayangkan moluska kecil dengan tubuh berlendir, tanpa kaki, dan punya cangkang keras. Namun pemikiran tersebut tidak sepenuhnya benar karena sebenarnya ada jenis siput tanpa cangkang yang disebut slug dalam bahasa Inggris. Slug ini sangat mirip dengan siput bercangkang atau keong, hanya saja ia tidak punya cangkang dan tubuhnya memanjang. Diantara berbagai jenis slug salah satu yang cukup terkenal adalah banana slug atau siput pisang.
Siput pisang sendiri merupakan penyebutan bagi genus Ariolimax yang merupakan hewan endemik benua Amerika. Penamaannya yang unik juga tak sembarangan karena merujuk kepada warna kuning cerah yang dimiliki hewan ini. Seperti moluska dan siput lain hewan ini juga punya gerakan yang lambat dan sering ditemukan di lantai hutan atau daerah lembab. Bahkan selain ciri fisik dan kebiasaannya ternyata siput pisang juga menyimpan banyak hal menarik, lho.
1. Nama siput pisang merujuk ke beberapa spesies
Seperti yang sudah dijelaskan, nama banana slug atau siput pisang merupakan nama bagi satu genus siput. Oleh karena itu nama tersebut tidak hanya merujuk ke satu spesies melainkan merujuk ke banyak spesies dari genus Ariolimax. Genus ini sendiri memiliki lima spesies, yaitu Ariolimax buttoni, Ariolimax californicus, Ariolimax columbianus, Ariolimax dolichophallus, dan Ariolimax stramineus.
Kata pisang pada nama hewan ini juga merujuk ke ciri fisiknya, tepatnya merujuk ke warna kuning yang sangat mirip dengan pisang, jelas National Geographic. Individu dengan warna kuning polos mirip dengan pisang yang sudah matang. Sementara itu individu yang punya warna kuning dan bercak gelap mirip dengan pisang overripe atau terlalu matang. Bahkan tak hanya kuning, siput ini juga punya warna lain, seperti putih, abu-abu, cokelat, krem, bahkan kehijauan.