Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Telur Dinosaurus
Ilustrasi telur dinosaurus (Science Sensei)

Intinya sih...

  • Dinosaurus bertelur dalam jumlah besar untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup anaknya

  • Fosil telur dinosaurus jauh lebih jarang ditemukan dibanding fosil kerangka dinosaurus

  • Fosil embrio dinosaurus sangat jarang ditemukan karena isinya mudah rusak dan rentan terhadap bakteri

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Selain tubuhnya yang raksasa dan bentuknya yang menakjubkan, ada satu sisi lain dari dinosaurus yang nggak kalah menarik untuk dibahas, yaitu telurnya.

Meski dinosaurus sudah punah jutaan tahun lalu, fosil telur yang tersisa ternyata menyimpan banyak rahasia tentang cara mereka hidup dan berkembang biak.

Nah, biar nggak makin penasaran, yuk simak lima fakta menarik soal telur dinosaurus!

 

1. Dinosaurus Bisa Bertelur Banyak Sekaligus

Ilustrasi telur dinosaurus (Wikimedia Commons/Andrzej Barabasz)

Seekor dinosaurus betina bisa bertelur mulai dari tiga sampai 20 butir dalam sekali waktu, tergantung spesiesnya. Tapi, meskipun jumlahnya banyak, sebagian besar telur ini nggak pernah menetas.

Banyak yang dimangsa predator atau gagal berkembang. Makanya, dinosaurus bertelur dalam jumlah besar supaya tetap ada anak yang bisa bertahan hidup.

2. Fosil Telur Lebih Langka

Ilustrasi telur dinosaurus (Wikimedia Commons/Baomi)

Selama jutaan tahun, triliunan telur dinosaurus pernah ada di bumi. Tapi anehnya, fosil telur jauh lebih jarang ditemukan dibanding fosil kerangka dinosaurus.

Kalau ada penemuan sarang berisi telur, biasanya langsung jadi berita besar. Yang lebih sering ditemukan justru pecahan cangkang, meski sulit diketahui berasal dari spesies mana.

3. Hanya Sejumlah Kecil Telur yang Mengandung Embrio

Ilustrasi telur dinosaurus (Wikimedia Commons/Xenophon)

Sekalipun telur dinosaurus yang belum menetas dan berhasil terkubur rapi tanpa dimakan predator, isinya biasanya tetap rusak karena bakteri mudah masuk lewat pori-pori cangkang.

Itu sebabnya fosil embrio dinosaurus sangat jarang ditemukan. Salah satu yang paling terkenal berasal dari Massospondylus, dinosaurus dari periode Trias Akhir.

4. Ukuran dan Bentuknya Unik

Ilustrasi telur dinosaurus (disney.fandom)

Meski ada dinosaurus sebesar bus, para ahli paleontologi berpendapat bahwa ukuran telurnya tetap terbatas, yaitu tidak ada yang lebih dari 60 cm diameter.

Bentuknya pun berbeda dengan telur burung modern. Jika telur burung cenderung oval, telur dinosaurus justru lebih bulat, bahkan ada yang benar-benar bundar.

Menariknya, beberapa dinosaurus theropoda (pemakan daging) justru bertelur dengan bentuk lonjong.

5. Telur Dinosaurus Sering Dikira Batu

Ilustrasi telur dinosaurus (Wikipedia/Sbalal)

Faktanya, banyak “penemuan telur dinosaurus” yang ternyata bukan telur sama sekali—melainkan batu biasa atau fosil lain yang bentuknya mirip.

Karena itu, para ahli paleontologi perlu melakukan penelitian mendalam untuk memastikan apakah temuan tersebut benar-benar telur dinosaurus atau bukan.

Telur dinosaurus memang menyimpan banyak misteri yang membuat kita semakin kagum pada kehidupan purba.

Dari jumlahnya yang melimpah tapi jarang menetas, bentuknya yang unik, hingga kelangkaannya yang membuat setiap penemuan menjadi begitu berharga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team