Unta baktria liar (commons.wikimedia.org/Paul Korecky)
Sebagian besar unta baktria yang kita temui di kebun binatang atau peternakan sebenarnya adalah unta baktria domestik. Berbeda dari itu, unta baktria liar (Camelus ferus) yang hidup di pedalaman Tiongkok dan Mongolia justru berada dalam kondisi kritis. Saat ini, jumlahnya diperkirakan tidak sampai 1.000 ekor di alam liar, menjadikannya salah satu mamalia besar paling langka di dunia.
Ancaman utama yang mendorong kepunahan spesies ini adalah perburuan ilegal. Para pemburu bahkan rela memasang ranjau darat di sumber air untuk menjebak mereka. Selain itu, kelangkaan air, serangan predator, serta kemungkinan kawin silang dengan unta domestik turut memperburuk kondisi populasi unta baktria liar. Tanpa upaya konservasi yang serius, spesies ini bisa benar-benar menghilang dari alam bebas.
Unta baktria bukan hanya hewan berpunuk dua yang unik, tapi juga contoh adaptasi luar biasa untuk bertahan hidup di lingkungan paling ekstrem. Mulai dari punuk berisi lemak, bulu super tebal, hingga perlindungan alami untuk mata dan hidung, semuanya menunjukkan betapa tangguhnya spesies ini. Dengan ancaman kepunahan yang semakin besar, menjaga kelestarian unta baktria liar menjadi langkah penting agar spesies ini tidak punah di alam.