Burung pengicau buluh besar (Acrocephalus arundinaceus) termasuk dalam genus Acrocephalus. Acrocephalus diambil dari bahasa Yunani kuno, akros artinya ‘tertinggi’ dan cephalus berarti ‘kepala’. Arundinaceus berasal dari bahasa Latin artinya ‘seperti buluh’.
Menurut data haplotype mtDNA menunjukkan bahwa ada dua populasi alopatrik burung pengicau buluh besar sejak era kuno, lho. Intinya burung ini sudah memiliki nenek moyangnya selama zaman es terakhir. Pengicau buluh besar di Eropa barat daya dan tenggara tampaknya dipisahkan oleh lapisan es vistulian-wurm dan tanah tandus.
Uniknya, burung pengicau buluh besar beberapa spesiesnya bersifat monogami atau setia sama pasangannya. Kedua, poligini atau gemar gonta-ganti pasangan. Nah, seperti apa sih kehidupan perkawinannya dengan dua tipe sekaligus ini. Mari simak ya beserta fakta menarik lainnya dari spesies burung ini.