Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rubah pantagonia
Rubah pantagonia (commons.wikimedia.org/Paul Balfe)

Intinya sih...

  • Rubah pantagonia hidup di ujung selatan dunia, terutama di Chili dan Argentina

  • Ciri fisik rubah pantagonia termasuk kepala coklat kemerahan, telinga besar, dan ekor panjang

  • Rubah pantagonia adalah omnivora oportunistik yang memakan buah-buahan, mamalia kecil, serangga, dan bangkai

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Rubah pantagonia memiliki banyak nama mulai dari rubah abu-abu amerika selatan, chilia dan zorro gris. Nama ilmiahnya lycalopex griseus dan familinya, canidae yang berkerabat dengan anjing, koyote, serigala dan jakal.

Sebenarnya rubah pantagonia bukanlah rubah sejati. Sebab, genus vulpes merujuk kepada rubah sejati sehingga lycalopex dianggap sebagai rubah palsu. Canidae ini tinggal di ujung selatan dunia, lho tepatnya di Tierra del Fuego. Ketahui lebih dalam mengenai rubah pantagonia sekarang.

1. Habitat rubah pantagonia berada di ujung selatan dunia

Rubah pantagonia (commons.wikimedia.org/Kevin Jones)

Rumah rubah pantagonia berada di Amerika Selatan khususnya Chili dan Argentina. Rubah pantagonia utamanya tinggal di Pantagonia dengan suhu bervariasi dari kering, sejuk dan dingin. Rubah pantagonia ditemukan di seluruh Chili termasuk Tierra del Fuego, ujung paling selatan dunia, dilansir inaturalist.

Rubah pantagonia diperkenalkan di Tierra del Fuego pada 1951 ditugaskan untuk mengendalikan populasi kelinci eropa. Mereka diperkenalkan di Kepulauan Falkland pada 1920an dan Kepulauan Weddell pada 1930an.

Rubah pantagonia tinggal di berbagai jenis habitat mulai dari semak belukar, pampas, gurun, hutan di paling selatan Chili dan padang rumput yang kering dan dingin di Pantagonia.

2. Ciri fisik rubah pantagonia

Rubah pantagonia (commons.wikimedia.org/Daniela Snow)

Ciri rubah pantagonia dengan kepala warna coklat kemerahan dengan bintik-bintik putih, telinga besar, bintik hitam berada di dagu, berbulu belang dan terdapat rambut pelindung agouti. Bagian bawah rubah pantagonia berwarna abu-abu pucat.

Tungkainya berwarna coklat kekuningan, paha disilangkan dengan garis gelap dan ekornya panjang dan lebat dengan garis punggung gelap serta bagian bawah ekornya terlihat pucat dan berbintik-bintik. Ukurannya: berat 4 kg, panjang dari kepala-ekor 98 cm dan tinggi bahu 45 cm.

3. Pilihan makanan rubah pantagonia yang beragam

Rubah pantagonia (commons.wikimedia.org/Manuel Ramos Inostroza)

Rubah pantagonia adalah omnivora oportunistik memilih makanan buah-buahan seperti cryptocarya alba, lithraea caustica dan prosopanche saat musim semi dan panas.

Saat menangkap burung dan kadal, rubah pantagonia melakukan penguntitan diam-diam. Saat musim dingin, canidae ini menangkap tikus di bawah salju.

Rubah pantagonia juga memakan mamalia kecil utamanya hewan pengerat, serangga, kalajengking, kadal, katak dan telur burung. Rubah pantagonia bahkan menjajal peternakan untuk memangsa ayam dan domba. Tak luput, canidae tersebut merupakan pemakan bangkai.

4. Sistem reproduksinya

Rubah pantagonia (commons.wikimedia.org/Gabriel Barrera Maffioletti)

Wilayah kekuasaan rubah pantagonia ditempati oleh keluarga rubah terdiri dari jantan pemimpin, para betina pasangannya dan anak-anaknya. Rubah yang mengawini banyak betina akan membantu membesarkan anak-anak betina utama. Mereka biasanya mempertahankan wilayah jelajah itu sepanjang tahun.

Rubah pantagonia memiliki periode kawin dari Agustus-September dengan masa kehamilan betina hingga 60 hari dan melahirkan dari 2-6 anak. Tiga bulan setelah lahir biasanya anak rubah pantagonia sudah mulai belajar berburu mamalia kecil dan artropoda. Rubah pantagonia mengalami kematangan seksual pada usia 1 tahun.

5. Cara rubah pantagonia beradaptasi di kondisi dingin

Rubah pantagonia (commons.wikimedia.org/Sef1976cas)

Iklim dingin terjadi di Pantagonia dan Tierra del Fuego disertai angin kencang dan perubahan cuaca esktrem. Rubah pantagonia memiliki adaptasi yang kuat untuk menghadapi kondisi dingin.

Pertama, rubah pantagonia menggali liang untuk berlindung dari angin kencang. Kedua, bulu tebal dan lebat yang mereka miliki menutupi seluruh tubuhnya termasuk ekor untuk melindunginya dari suhu rendah.

Ketiga, rubah pantagonia menggunakan ekor lebatnya untuk menyelimuti sekujur tubuhnya dengan menggulungnya untuk menghangatkan tubuhnya. Terakhir, bulu kakinya yang berbulu membantunya menahan dingin saat berjalan di salju.

Ancaman utama rubah pantagonia adalah perburuan untuk bulunya, namun statusnya masih diklasifikasikan sebagai 'resiko rendah' oleh IUCN. Rentang usia rubah pantagonia diketahui hingga 13 tahun di penangkaran. Demikian Informasinya dari si rubah palsu ini ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team