Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rusa Axis
Rusa axis (commons.m.wikimedia.org/Giles Laurent)

Intinya sih...

  • Rusa axis memiliki ciri fisik khas, seperti warna tubuh cokelat kemerahan dengan bintik putih dan tanduk bercabang tiga yang dapat tumbuh kembali setiap tahun.

  • Habitat utama rusa axis adalah hutan tropis dan sabana di Asia Selatan, terutama India, Nepal, Bhutan, Bangladesh, dan Sri Lanka. Mereka memilih daerah dekat sumber air.

  • Rusa axis adalah hewan herbivor yang hidup berkelompok untuk lebih aman dari predator. Mereka memakan rumput sebagai makanan utama dan memiliki status "Least Concern" namun tetap terancam oleh perburuan liar dan perubahan lahan hutan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Rusa axis, atau yang sering juga disebut chital, adalah salah satu jenis rusa yang terkenal dengan corak tubuhnya yang penuh bintik putih. Hewan ini banyak ditemukan di kawasan Asia Selatan, terutama India, Nepal, hingga Sri Lanka, dan telah menjadi bagian penting dari ekosistem hutan di wilayah tersebut. Kehadirannya sering menarik perhatian karena selain cantik secara penampilan, rusa axis juga punya peran ekologis yang tidak kalah penting.

Tidak hanya menjadi daya tarik bagi pecinta satwa liar dan pengamat alam, rusa axis juga sering muncul dalam budaya maupun cerita rakyat masyarakat setempat. Berikut beberapa fakta menarik tentang rusa axis yang mungkin belum banyak diketahui.

1. Punya ciri fisik yang khas

Rusa axis (commons.m.wikimedia.org/Yathin S Krishnappa)

Rusa axis mudah dikenali lewat tubuhnya yang berwarna cokelat kemerahan dengan bintik putih yang menghiasi dari leher hingga ekor. Corak ini membuatnya berbeda dari banyak jenis rusa lainnya, karena pola bintiknya tetap ada sepanjang hidup, tidak hanya pada usia muda.

Selain bulunya, rusa axis juga memiliki ukuran tubuh yang sedang, dengan panjang bisa mencapai lebih dari 1,5 meter dan tinggi bahu sekitar 90 cm. Rusa jantan biasanya lebih besar dan memiliki tanduk bercabang tiga yang dapat tumbuh kembali setelah rontok setiap tahun.

2. Habitat asli dan persebaran

Rusa axis (commons.m.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Habitat utama rusa axis adalah hutan tropis dan sabana di Asia Selatan. Mereka paling banyak ditemukan di India, yang menjadi rumah bagi populasi terbesar hewan ini, tetapi juga tersebar hingga Nepal, Bhutan, Bangladesh, dan Sri Lanka.

Rusa ini menyukai kawasan dengan vegetasi lebat yang menyediakan cukup tempat untuk bersembunyi, sekaligus area terbuka untuk mencari makan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rusa axis sering memilih daerah dekat sumber air, karena mereka cukup bergantung pada air untuk bertahan hidup.

3. Perilaku sosial yang unik

Rusa axis (commons.m.wikimedia.org/Creepanta)

Salah satu hal menarik dari rusa axis adalah cara mereka hidup berkelompok. Biasanya, satu kawanan terdiri atas 10–50 individu, bahkan beberapa kali bisa lebih besar, terutama di musim tertentu. Kehidupan berkelompok ini membantu mereka lebih aman dari predator.

Kawanan rusa axis sering kali dipimpin oleh pejantan dominan, tetapi di dalam kelompok juga ada interaksi sosial kompleks termasuk komunikasi lewat suara dan gerakan tubuh. Suara khas mereka bisa berfungsi sebagai peringatan bahaya atau untuk menarik perhatian saat musim kawin.

4. Makanan dan pola makan

Rusa axis (commons.m.wikimedia.org/Giles Laurent)

Rusa axis adalah hewan herbivor yang memakan rumput sebagai makanan utama mereka. Namun, mereka juga bisa memakan daun, buah, dan tanaman semak, tergantung pada ketersediaan di habitatnya. Pola makan ini membuat mereka berperan penting dalam menjaga keseimbangan tumbuhan di ekosistem hutan.

Menariknya, rusa axis dikenal sebagai pemakan yang cukup fleksibel. Mereka bisa beradaptasi dengan perubahan musim, misalnya lebih banyak mengonsumsi daun saat musim kering ketika rumput sulit ditemukan. Fleksibilitas ini membantu mereka bertahan di habitat yang terus berubah.

5. Status konservasi dan ancaman

Rusa axis (commons.m.wikimedia.org/Giles Laurent)

Menurut daftar IUCN, rusa axis saat ini dikategorikan sebagai “Least Concern,” artinya belum terancam punah. Namun, bukan berarti mereka lepas dari ancaman. Perburuan liar untuk daging dan tanduk masih terjadi, terutama di daerah dengan pengawasan konservasi yang lemah.

Selain itu, perubahan lahan hutan menjadi area pertanian atau pemukiman juga mengurangi habitat alami mereka. Meski populasinya masih cukup besar, jika ancaman tidak dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin populasi rusa axis bisa menurun di masa depan.

Rusa axis adalah salah satu hewan dengan keindahan alamiah yang khas. Dari corak tubuhnya yang memikat hingga perilaku sosialnya yang unik, rusa ini selalu punya daya tarik tersendiri untuk kita pelajari. Menjaga keberadaan mereka sama artinya dengan menjaga keseimbangan alam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team