5 Fakta Salamander Harimau, Amfibi Cantik yang Bisa Menolak Tua

Salamander bisa dibilang jadi keluarga hewan yang cukup unik. Pasalnya, mereka memiliki penampilan layaknya kadal yang masuk dalam kategori reptil, tetapi sebenarnya hewan ini tergolong sebagai amfibi yang artinya lebih berkerabat dengan kodok dan katak. Biasanya, penampilan dari salamander bukan favorit bagi kebanyakan orang. Akan tetapi, bagaimana kalau ada salamander yang punya fisik yang menarik?
Nah, hal tersebut rasanya cukup menggambarkan tentang salamander harimau (Ambystoma tigrinum). Jenis salamander ini tampil nyentrik berkat warna kulit cokelat, abu-abu, atau kehijauan yang dibalut dengan pola garis berwarna kuning di sepanjang tubuhnya. Panjang rata-rata salamander harimau sekitar 17—33 cm dengan bobot sekitar 60—120 gram saja.
Tentunya ada sejumlah fakta yang menarik untuk diulik dari salamander harimau. Kali ini, yuk, kita kenalan lebih lanjut dengan si amfibi dengan pola warna yang cantik ini! Langsung gulir ke bawah, ya!
1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit
Dilansir National Geographic, salamander harimau merupakan amfibi yang bisa ditemukan di Amerika Utara. Mereka dijumpai di sepanjang Amerika Serikat, termasuk Alaska, Kanada, hingga dataran Meksiko. Menariknya, salamander ini bisa ditemui pada berbagai jenis habitat. Sebab, mereka bukan jenis amfibi yang sangat bergantung pada daerah hutan yang lembab.
Salamander harimau setidknya bisa ditemukan di padang rumput, rawa, ataupun hutan pada umumnya. Hal penting dalam pemilihan habitat bagi amfibi ini adalah keberadaan tanah yang bisa digali. Sebab, salamander harimau akan memanfaatkan tempat tersebut sebagai rumah demi menjaga kelebaban tubuhnya. Selain itu, sebisa mungkin mereka akan mencari tempat yang dekat dengan sumber air karena lokasi itu sangat penting untuk bereproduksi.
Untuk urusan makanan, salamander harimau tergolong sebagai karnivor yang bergerak pada malam hari (nokturnal). Mereka mengonsumsi berbagai jenis serangga, keong, cacing, dan katak. Diluar jenis makanan itu, salamander ini sebenarnya tergolong oportunis sehingga makhluk apapun yang lewat dan bisa masuk ke dalam mulutnya bisa saja dikonsumsi, semisal anak tikus maupun anak ular.