Dalam tradisi Latvia, Titik Balik Musim Dingin menandai awal mitos tahun baru - dirayakan bersama-sama dengan topeng, api, dan ritual leluhur yang menghormati kegelapan, memanggil pembaharuan, dan menyambut kembalinya matahari (commons.wikimedia.org/Diana)
Solstis telah dirayakan selama ribuan tahun sebagai momen penting yang menandai pergantian ekstrem antara terang dan gelap. Perayaan ini memiliki beragam bentuk di seluruh dunia. Dilansir Britannica, di Kutub Selatan, para peneliti di Antartika merayakan Pertengahan Musim Dingin dengan pesta dan pertukaran hadiah untuk menyambut kembali cahaya.
Sementara di Skandinavia, masyarakat merayakan Hari Santo Lucia saat Solstis musim dingin dengan festival cahaya, di mana gadis-gadis mengenakan mahkota lilin untuk mengusir kegelapan, yang menggabungkan tradisi Kristen dengan ritual Norse kuno. Salah satu festival musim dingin tertua adalah Yule dari bangsa Norse kuno yang identik dengan api dan perjamuan besar. Bagi suku Hopi Indian di Arizona, Solstis musim dingin dirayakan dengan ritual, tarian, dan pembuatan tongkat doa untuk menyambut roh pelindung.
Bangsa Romawi kuno memiliki Saturnalia, yaitu festival musim dingin yang merayakan akhir musim tanam dengan pesta besar dan pemberian hadiah, bahkan budak diperlakukan setara sementara waktu. Sementara itu, festival Yalda di Persia merayakan kemenangan cahaya atas kegelapan dan kelahiran dewa matahari Mithra, di mana keluarga begadang semalam suntuk. Selain Solstis musim dingin, perayaan juga dilakukan saat musim panas, seperti Malam Pertengahan Musim Panas di Skandinavia yang dirayakan dengan riang gembira di akhir pekan sekitar Solstis Juni.
Fenomena Solstis jauh lebih dari sekadar peristiwa astronomi biasa, melainkan memiliki makna mendalam bagi masyarakat di berbagai wilayah. Solstis juga telah lama menjadi bagian integral dari budaya, sejarah, spiritualitas, dan perayaan yang terkait dengan pertanian. Momen ketika Matahari mencapai titik ekstrem ini sering kali dianggap sebagai waktu yang sakral dan tepat bagi manusia untuk merefleksikan diri, melakukan introspeksi, dan menanamkan harapan baru untuk siklus yang akan datang.