Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret trem sedang melintas di Pyongyang
potret trem sedang melintas di Pyongyang (commons.wikimedia.org/Jan Engelhardt)

Intinya sih...

  • Trem Pyongyang memiliki tiga jalur aktif.

  • Sistem trem termasuk salah satu yang terpadat di dunia.

  • Terdapat jalur khusus menuju Istana Matahari Kumsusan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sistem Trem Pyongyang mulai beroperasi pada tahun 1989 dan saat ini memiliki tiga jalur aktif. Selain itu, jalur trem khusus melayani pengunjung yang bepergian ke Istana Matahari Kumsusan, mausoleum Kim Il Sung dan Kim Jong Il. Bersama dengan jaringan metro dan bus listrik, trem memainkan peran penting dalam sistem transportasi umum ibu kota Korea Utara tersebut.

Secara historis, sistem Trem Pyongyang menggunakan trem yang diimpor dari bekas Cekoslovakia; sebuah pengingat akan kedekatan kedua negara di masa Perang Dingin. Pemerintah Korut mengakuisisi beberapa model trem Tatra yang diproduksi oleh ČKD (Českomoravská Kolben-Daněk), sebuah perusahaan teknik besar pada masa itu. Jika kamu perhatikan dengan saksama, kamu dapat melihat logo ČKD timbul di bagian depan trem berwarna putih. Yuk, simak fakta tentang Trem Pyongyang berikut ini!

1. Membentang di kedua sisi Sungai Taedong

Peta Trem Pyongyang dalam bahasa Inggris. (commons.wikimedia.org/Gorden 2211)

Tidak seperti Metro Pyongyang, jaringan Trem Pyongyang membentang di kedua sisi Sungai Taedong. Koryo Tours melaporkan bahwa Jalur 1 menghubungkan Tongdaewon di timur ke Stasiun Kereta Api Pyongyang dan berlanjut ke distrik Mangyongdae. Jalur ini berakhir di dekat tempat kelahiran Presiden Abadi Kim Il Sung, menjadikannya rute yang praktis dan penting secara historis.

Jalur 2 Trem Pyongyang beroperasi antara Munsu di timur laut dan Tongil Street, dengan depo trem yang terletak hanya satu blok dari Taman Air Munsu. Jalur 3 dimulai di Stasiun Kereta Api Pyongyang Barat di barat laut dan juga berakhir di Rakrang di Tongil Street. Kedua jalur melayani area utama kota, dengan Jalur 2 dan Jalur 3 berbagi tujuan akhir yang sama.

2. Sejarah Trem Pyongyang

potret trem Tatra T6B5K 1046 sedang melewati underpass di Pyongyang (commons.wikimedia.org/Clay Gilliland)

Di masa lalu, Pyongyang merupakan satu dari tiga kota di Korea yang memiliki sistem trem, bersama Seoul dan Busan. Akan tetapi, sebagian besar jaringan aslinya rusak parah selama Perang Korea. Koryo Tours mengungkapkan bahwa hal ini menyebabkan hilangnya sebagian besar infrastruktur trem awal.

Jaringan Trem Pyongyang dibangun kembali untuk mengatasi masalah kepadatan penumpang pada sistem bus listrik. Jalur 1 resmi beroperasi pada tahun 1991. Meskipun wisatawan asing pada umumnya tidak diperbolehkan menaiki trem bersama penduduk setempat, beberapa wisatawan dapat mencoba naik trem melalui tur carteran khusus.

3. Terdapat satu jalur khusus menuju Istana Matahari Kumsusan

Pemandangan Trem Pyongyang dari kejauhan. (commons.wikimedia.org/Clay Gilliland)

Istana Matahari Kumsusan, tempat jenazah mantan pemimpin Korea Utara disemayamkan, yang terletak di timur laut Pyongyang, dilayani oleh jalur trem khusus. Koryo Tours menginformasikan bahwa rute pendek ini menghubungkan Halte Trem Istana Kumsusan ke Samhung di Jalan Ryomyong. Jalur ini secara khusus digunakan untuk transportasi ke dan dari istana.

Jalur trem ini tidak terhubung dengan jaringan lainnya dan beroperasi secara eksklusif untuk pengunjung lokal Istana Matahari Kumsusan. Tidak seperti trem kota biasa, trem Kumsusan dicat hijau. Trem ini sering terlihat tiba di stasiun trem Kumsusan, yang terletak di dalam ruang tunggu istana.

4. Salah satu trem terpadat di dunia

potret trem Tatra berwarna hijau tua di Pyongyang (commons.wikimedia.org/calflier001)

Sistem Trem Pyongyang termasuk salah satu yang terpadat di dunia. Selama jam sibuk pagi hari, biasanya antara pukul 06.00—08.30, kerumunan besar penumpang sering terlihat berdesakan di dalam trem. Voice of America menyebutkan bahwa perjalanan melintasi kota dengan trem dapat memakan waktu hingga satu jam selama periode sibuk ini.

Korea Utara memanfaatkan armada tremnya sebaik mungkin, menjaga kendaraan tetap beroperasi selama mungkin. Trem diberi bintang merah untuk setiap 50.000 kilometer (31.000 mil) yang ditempuh tanpa kecelakaan, dan merupakan hal yang umum untuk melihatnya dihiasi dengan deretan panjang bintang-bintang ini. Satu trem yang terlihat di Pyongyang baru-baru ini memiliki 12 bintang, yang menunjukkan bahwa trem tersebut telah menempuh jarak 600.000 kilometer—kira-kira sama dengan 15 kali mengelilingi Bumi.

Trem Pyongyang menyediakan jendela unik ke dalam perpaduan antara kepraktisan dan pesona dunia lama Korea Utara. Di saat kota-kota lain mengadopsi transportasi modern berkecepatan tinggi, sistem klasik ini terus beroperasi di ibu kota. Trem Pyongyang menonjol sebagai fitur yang bertahan lama dan khas bagi pengunjung yang penasaran dan pencinta transportasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team