Coquerel's sifaka betina dan anaknya (commons.wikimedia.org/Abigail Brodsky)
Sebagai hewan vegetarian, Coquerel’s sifaka utamanya makan dedaunan. Bentuk giginya sudah beradaptasi untuk mengunyah materi tumbuhan yang sangat berserat dan keras dicerna. Selain dedaunan, mereka juga menyantap biji, bunga, buah, sampai kulit kayu. Karena dietnya itu, Coquerel’s sifaka punya saluran pencernaan yang panjang dan besar untuk memfasilitasi makanannya yang sulit dicerna.
Menariknya, biji-bijian yang melewati sistem pencernaan lemur disebut lebih berpeluang besar untuk bertunas menjadi tanaman, menurut New England’s Primate Conservancy. Hal ini membuat keberadaannya sangat penting. Hal ini mengingat mayoritas burung di Madagaskar hanya makan serangga.
Sayangnya, primata cantik ini tengah menghadapi risiko kepunahan yang sangat tinggi di alam liar. IUCN menetapkan status konservasi Coquerel’s sifaka menjadi Critically Endangered (CR) atau 'kritis terancam punah'. Jumlah pohon yang berkurang akibat perusakan habitat bikin Coquerel’s sifaka kehilangan tempat mencari makan, beristirahat, sekaligus berlindung dari predator. Gak cuma itu, mereka juga banyak diburu untuk dimakan.
Semoga saja situasinya bisa menjadi lebih baik bagi primata ini, ya? Bukan tidak mungkin tanpa kehadiran Coquerel's sifaka, ekosistemnya di Pulau Madagaskar akan terganggu. Setelah mengenal lebih jauh, bagaimana pendapatmu tentang primata satu ini?