5 Fakta Unik Golden Jackal, Hewan Buas yang Terdapat di Tiga Benua

Golden jackal termasuk spesies jackal dengan penyebaran populasi yang sangat luas. Dilansir dari laman Animalia.bio, hewan ini dapat ditemukan di tiga benua berbeda, yaitu di wilayah Eropa Timur dan Tenggara, Afrika Utara, Asia Selatan, hingga ke Burma atau Myanmar.

Mereka berhabitat di wilayah tropis dan subtropis yang mendiami daerah stepa, padang rumput kering, serta daerah terbuka lainnya.

Selain itu, golden jackal merupakan hewan karnivora yang memangsa kelinci, burung, katak, telur, dan serangga. Selama musim dingin, mereka juga memakan bangkai karena sulitnya mencari makanan.

Sebagian besar golden jackal termasuk hewan nokturnal yang aktif beraktivitas di malam hari. Walaupun beberapa di antara populasi mereka yang hidup di daerah lain merupakan hewan diurnal.

Golden jackal hidup secara berkelompok namun hanya diisi oleh anggota keluarga, di antaranya betina, jantan, dan anak-anaknya. Saat mencari mangsa, mereka berburu bersama pasangannya yang jauh lebih efektif ketimbang sendirian.

Sarang dari golden jackal biasanya terdapat di gua-gua atau celah bebatuan. Ketika bertemu dengan jackal lainnya, hewan ini memperlihatkan gerakan waspada dan siap menyerang untuk menunjukan dominasi mereka terhadap wilayah kekuasannya.

Hal yang menjadikan golden jackal terlihat menarik dari spesies jackal lainnya adalah bulunya yang memiliki warna keemasan. Dilansir dari laman Animaldiversity, golden jackal dewasa mempunyai panjang tubuh antara 70 hingga 85 sentimeter dengan rata-rata tinggi 40 sentimeter, serta berat maksimal 10 kilogram.

Uniknya, hewan ini memiliki warna bulu yang bisa berubah-ubah. Ini disesuaikan dengan pergantian musim antara tiga warna, yaitu kuning, emas dengan ujung bulu coklat.

Golden jackal merupakan tipe hewan monogami yang hanya berkembangbiak dengan satu pasangan. Sedangkan masa kehamilan dari sang betina akan berlangsung selama 63 hari.

Saat lahir, bayi golden jackal memiliki berat antara 200 hingga 250 gram dan baru bisa membuka matanya setelah berumur 10 hari. Sebelum beranjak dewasa, induk dari golden jackal akan memberi makanan dan perlindungan terhadap anaknya. Mereka akan mencapai tingkat kematangan seksual ketika berusia sebelas bulan.

Walaupun memiliki jangkauan populasi yang sangat luas, namun jumlah golden jackal di alam liar hanya tersisa sekitar 80 ribu ekor. Hal yang membuatnya masuk dalam daftar hewan yang dilindungi keberadaannya.

Di habitat aslinya, golden jackal dapat bertahan hidup antara usia 8 hingga 16 tahun. Salah satu kasus kematian tertinggi yang membuat golden jackal berkurang adalah mereka sangat rentan terkena penyakit rabies dan distemper. Selain itu, tergusurnya habitat golden jackal yang disebabkan pembangunan wilayah industri dan lahan pertanian.

Nah, itulah beberapa fakta menarik seputar golden jackal yang memiliki bulu berwarna emas. Semoga ada perhatian lebih dari badan konservasi alam untuk keberlangsungan hidup hewan ini yang semakin terancam populasinya.