5 Fakta Unik Ikan Wader, Ikan Mungil yang Kerap Dipelihara di Akuarium

Pasti kamu sudah tidak asing dengan ikan kecil dari genus Barbodes yang kerap disebut sebagai ikan wader. Walau ukurannya cukup kecil namun ia lumayan terkenal dikarenakan habitatnya yang beragam, penyebarannya yang luas, dan rasa dagingnya yang cukup lezat. Ikan wader juga terdiri dari beberapa spesies dan tak sedikit yang dapat ditemukan di perairan Indonesia. Tak hanya itu, tiap spesies juga punya ukuran, habitat, dan ciri fisik yang berbeda.
Jika dibandingkan dengan ikan lain, ikan wader juga terbilang cukup unik. Karena hal tersebut ikan ini sangat menarik untuk dibahas. Mau itu kebiasaannya, jumlah spesiesnya, manfaatnya bagi manusia, sampai ciri fisiknya sangat menarik untuk dibahas dan diulik secara mendalam. Keunikan-keunikan tersebut juga jarang diketahui, karenanya kita akan membahas beberapa keunikan ikan wader di artikel ini!
1. Ikan wader terdiri dari banyak spesies
Ikan wader sendiri merupakan ikan yang terdiri dari berbagai spesies yang punya keunikan, penyebaran, dan ciri fisik masing-masing. Namun walau punya banyak perbedaan yang spesifik ikan wader dapat dikenali dari dua ciri, yaitu ukuran dan perawakannya. Pertama, hewan ini punya tubuh kecil yang sedikit memanjang, ekor bercabang, dan mata bulat besar. Berbicara ukuran, secara umum ikan wader punya panjang sekitar 7 sampai 15 centimeter, jelas FishBase.
Beberapa contoh spesies ikan wader adalah Barbodes semifasciolatus yang punya tubuh berwarna silver, kuning, dan bercak hitam. Wilayah penyebaran alaminya sendiri mencakup perairan di Cina. Di sisi lain, Barbodes everetti hanya bisa ditemukan di Sumatra dan Borneo dan ia punya tubuh silver dengan corak garis hitam. Sementara itu, Barbodes banksi punya corak yang mirip dengan B. everetti, namun saja ia hanya bisa ditemukan di Indonesia dan Malaysia.
2. Beberapa spesies merupakan hewan endemik
Ikan wader memang merupakan ikan terkenal dan bisa ditemukan di berbagai daerah. Namun walau begitu ternyata tak sedikit ikan wader yang merupakan spesies endemik. Secara definisi, spesies endemik sendiri adalah makhluk hidup yang penyebarannya terbatas pada satu daerah, wilayah, atau area, jelas Britannica. Artinya, spesies tersebut tidak bisa ditemukan di daerah lain. Misalpun ditemukan di daerah lain kemungkinan individu atau populasi tersebut merupakan spesies introduksi.
Terdapat beberapa spesies ikan wader yang berstatus sebagai spesies endemik, seperti Barbodes polylepis, Barbodes tumba, dan Barbodes wynaadensis. Pertama, B. wynaadensis merupakan spesies endemik India dan hanya bisa ditemukan di wilayah Ghats barat dan Dataran Tinggi Wyanad. Selain itu, B. tumba juga hanya bisa ditemukan di satu wilayah, tepatnya di wilayah Mindanao, Filipina. Terakhir, B. polylepis hanya bisa ditemukan di Cina.
3. Terkenal sebagai ikan peliharaan dan konsumsi
Walau berukuran kecil, namun kamu tidak boleh meremehkan ikan wader. Nyatanya dibalik ukurannya yang mungil ikan wader cukup populer sebagai ikan konsumsi dan peliharaan. Sebagai contoh, Barbodes binotatus yang hanya dapat ditemukan di Pulau Jawa kerap ditangkap dan dimakan oleh masyarakat lokal. Pamornya memang kalah dari ikan lele, nila, atau mujaer. Tapi ikan ini bisa jadi camilan atau makanan alternatif yang cukup lezat jika ikan-ikan tersebut tidak tersedia.
Tak hanya itu, ikan wader juga sering dipelihara oleh banyak orang. Hal ini tidak mengherankan mengingat ikan ini punya ukuran kecil, warna yang menarik, dan perawatan yang terbilang mudah. Jika ingin memelihara ikan wader kamu cukup menyediakan beberapa hal, seperti akuarium berukuran sedang, air yang tenang, oksigen yang cukup, dan tempat yang bersih. Suhu akuarium harus dijaga diantara 20 sampai 25 °C, pH air juga harus stabil di angka 6.5 sampai 7.5, terakhir kamu juga bisa menaruh tanaman air di akuarium, jelas Fishipedia.
4. Kerap ditemukan di perairan air tawar dan dataran tinggi
Dilansir Animalia, ikan wader termasuk ikan air tawar dan bisa hidup di sungai, danau, atau kolam. Habitat kesukaannya juga beragam, mulai dari perairan pinggir pantai, dataran rendah, dataran tinggi, sampai pegunungan. Tercatat, daerah dengan ketinggian 2,000 meter di atas permukaan laut jadi wilayah tertinggi yang bisa ditinggali hewan ini. Populasi di dataran rendah dan dataran tinggi juga punya tempat kesukaan yang berbeda.
Dalam hal ini, ikan wader yang hidup di dataran tinggi kerap ditemukan di bawah air terjun atau sungai yang terisolasi. Di sisi lain, populasi di dataran rendah bisa ditemukan di tempat yang lebih beragam, seperti kolam, sungai berarus deras, sungai yang tenang, kolam di dalam hutan, sampai sungai di pesisir laut atau pantai. Air tawar sendiri jadi habitat sempurna bagi ikan wader karena menyediakan banyak kebutuhan esensialnya, seperti makanan, tempat berkembang biak, dan tempat persembunyian.
5. Mampu menghasilkan ratusan butir telur
Laman iNaturalist menjelaskan kalau ikan wader mampu menghasilkan ratusan butir telur. Tak tanggung-tanggung, beberapa spesies seperti B. semifasciolatus mampu mengeluarkan 400 butir telur dalam sekali masa reproduksi. Sayangnya hal tersebut jarang terjadi dan secara umum telur yang dikeluarkan tidak mencapai 400 butir. Proses reproduksinya dilakukan pada pagi hari di perairan terbuka. Biasanya individu betina akan menyebarkan telur di daerah tertentu yang kemudian akan dibuahi oleh individu jantan secara eksternal, mirip seperti yang dilakukan ikan air tawar lain.
Hanya karena ukurannya yang kecil bukan berarti kamu boleh meremehkan ikan wader. Justru keunikan ikan ini hadir dari aspek lain, seperti habitat, penyebaran, reproduksi, dan hubungannya dengan manusia. Pertama, ia bisa ditemukan di dataran rendah sampai dataran tinggi. Ikan wader juga terdiri dari banyak spesies dengan ukuran, warna, dan corak yang bervariasi. Tak hanya itu, ikan wader juga cukup populer entah sebagai hewan peliharaan atau ikan konsumsi.