Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kalajengking air
Kalajengking air (commons.wikimedia.org/Bj.schoenmakers)

Intinya sih...

  • Ekor kalajengking air adalah alat bernapas unik.

  • Kalajengking air mirip kalajengking sungguhan, tapi sebenarnya serangga air.

  • Kalajengking air adalah predator tangguh di habitatnya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau mendengar kata “kalajengking”, kebanyakan orang langsung membayangkan hewan berbisa yang suka bersembunyi di balik bebatuan kering. Tapi ternyata, ada jenis kalajengking yang justru hidup di perairan dan punya cara hidup berbeda. Hewan mungil ini dikenal sebagai kalajengking air, atau dalam bahasa ilmiahnya Nepa cinerea.

Kalajengking air punya cara bertahan hidup yang khas, peran penting di ekosistem, serta penampilan yang sering membuat orang terkecoh. Bentuknya sederhana, tapi perilakunya menyimpan banyak kejutan yang jarang diketahui. Nah, supaya makin kenal dengan kalajengking air, yuk simak lima fakta menarik tentang si mungil satu ini!

1. Ekor panjangnya adalah alat bernapas

Kalajengking air (pixabay.com/Ylvers)

Kalau ekor hewan umumnya dipakai untuk menjaga keseimbangan atau bertahan, kalajengking air justru menggunakannya untuk bernapas. Ekor panjang itu berfungsi seperti snorkel mini yang ia sodorkan ke permukaan air untuk mengambil oksigen. Dengan trik ini, ia bisa tetap hidup di dalam air meski sebenarnya masih butuh udara luar.

Sistem pernapasan uniknya memberi keuntungan besar. Kalajengking air dapat bersembunyi di dasar perairan atau di balik tanaman tanpa perlu naik ke permukaan. Hanya ekornya yang terlihat tipis-tipis seperti sedotan, membuat ia lebih aman dari predator sekaligus bebas mengintai mangsa.

2. Mirip kalajengking, tapi bukan kalajengking sungguhan

Kalajengking air (commons.wikimedia.org/Bj.schoenmakers)

Sekilas, penampilan kalajengking air memang menipu karena ia punya kaki depan menyerupai capit. Namun, jangan terkecoh, hewan ini bukan bagian dari keluarga kalajengking darat (arachnida), melainkan serangga air dari keluarga Nepidae. Nama “kalajengking” diberikan hanya karena kemiripan bentuknya.

Kekerabatannya justru lebih dekat dengan kepik air dibandingkan kalajengking asli. Jadi meski tampangnya seram, kalajengking air sebenarnya jauh lebih sederhana. Bisa dibilang, ia hanya peniru dalam dunia serangga, tapi peniru yang cukup sukses membuat orang terkecoh.

3. Predator tangguh di dunia air

Kalajengking air (commons.wikimedia.org/Forestowlet)

Jangan remehkan tubuhnya yang kecil, sebab kalajengking air adalah predator ulung. Dengan kaki depan yang kuat, ia mampu mencengkeram mangsa seperti jentik nyamuk, serangga air lain, hingga ikan kecil. Begitu cengkeramannya berhasil, mangsa hampir mustahil bisa lolos.

Setelah ditangkap, kalajengking air menggunakan probosis untuk menusuk dan mengisap cairan tubuh mangsanya. Cara berburu ini membuatnya berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem air tawar. Ia membantu mengendalikan populasi serangga lain, terutama nyamuk, yang sering meresahkan manusia.

4. Ahli menyamar di habitatnya

Kalajengking air (commons.wikimedia.org/Bj.schoenmakers)

Kamuflase adalah senjata andalan kalajengking air. Tubuhnya berwarna kecokelatan sehingga mudah menyatu dengan lumpur, batang kayu, atau daun kering di dasar perairan. Saat diam, bentuk tubuhnya sering disangka ranting kecil yang tak berbahaya. Padahal, ia sedang sabar menunggu mangsa.

Selain warna tubuh, gerakannya juga sangat tenang dan penuh perhitungan. Ia jarang bergerak berlebihan, hanya menunggu waktu yang pas untuk menyerang. Begitu ada mangsa lengah yang lewat, serangannya akan cepat, akurat, dan sulit dihindari.

5. Bisa menggigit, tapi tidak berbahaya bagi manusia

Kalajengking air (commons.wikimedia.org/Forestowlet)

Meski namanya menyeramkan, kalajengking air tidak memiliki bisa mematikan layaknya kalajengking darat. Alat yang dimilikinya hanyalah probosis tajam yang dipakai untuk menusuk dan mengisap cairan tubuh mangsa. Jika merasa terganggu atau tersentuh, ia bisa menggunakan probosis ini untuk menggigit, dan rasa sakitnya memang cukup terasa. Namun, efeknya hanya sebatas rasa perih ringan tanpa menimbulkan bahaya serius bagi manusia.

Faktanya, kalajengking air lebih suka menghindar ketimbang menyerang. Gigitan biasanya hanya terjadi jika ia merasa terganggu atau terancam. Jadi, kalau kamu kebetulan menemukannya di rawa atau kolam, tak perlu panik. Selama tidak diganggu, ia akan tetap tenang sibuk dengan dunianya sendiri.

Kalajengking air membuktikan bahwa tidak semua makhluk kecil bisa diremehkan. Di balik tubuhnya yang mungil, ia menyimpan strategi hidup yang luar biasa. Dari peran ekologis hingga cara bernapasnya yang unik, semuanya membuat kita takjub. Mungkin, dari hewan kecil ini kita bisa belajar bahwa bertahan hidup butuh kecerdikan, bukan sekadar kekuatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team