Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
lalat kotoran kuning
lalat kotoran kuning (commons.wikimedia.org/Ryan Hodnett)

Intinya sih...

  • Makanannya sangat beragam, termasuk lalat lain, nektar, dan kotoran sebagai sumber nutrisi tambahan.

  • Usianya sekitar satu hingga dua bulan dengan larva yang tinggal di kotoran dan mengalami tiga kali pergantian kulit selama lima hari.

  • Bereproduksi di kotoran mamalia seperti kuda, sapi, kambing, domba, dan babi hutan serta hanya di bumi bagian utara.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mungkin, lalat bukan termasuk hewan yang disukai banyak orang. Sebab, lalat merupakan hewan menjijikan yang sering terlihat di tempat kotor dan bisa menyebarkan penyakit. Namun, kamu tak boleh memandang remeh serangga tersebut, lho. Sebab, ada banyak spesies lalat yang cukup unik dan salah satunya adalah Scathophaga stercoraria atau lalat kotoran kuning.

Seperti namanya, ia punya tubuh berwarna kuning yang membedakannya dari spesies lalat lain. Badannya sendiri memanjang, gerakannya gesit, dan ia sering menempel di kotoran. Sayangnya, pamor hewan ini kalah dari spesies lalat lain. Maka dari itu, kali ini kita akan membahas beberapa fakta unik tentangnya!

1. Makanannya sangat beragam

lalat kotoran kuning (commons.wikimedia.org/USFWS - Pacific Region)

Artikel di jurnal Phenotypic Plasticity of Insects menjelaskan kalau lalat kotoran kuning merupakan predator. Dalam hal ini, individu dewasanya sangat suka memakan lalat lain yang lebih kecil. Selain lalat lain, terkadang ia juga memakan nektar dan kotoran sebagai sumber nutrisi tambahan. Gak cuma itu, saat pasokan makanan menipis lalat ini juga bisa menjadi kanibal dan memakan sesamanya. Terakhir, larva dari lalat ini secara khusus akan tinggal di kotoran dan memakan kotoran. Jadi, bisa disimpulkan kalau makanan lalat ini sangat beragam.

2. Usianya sekitar satu hingga dua bulan

lalat kotoran kuning (commons.wikimedia.org/Ryan Hodnett)

Lalat ini mengalami beberapa tahap perkembangan. Pertama, ia akan bertelur di kotoran dan telurnya akan menetas sekitar satu atau dua hari. Setelah menetas, larva atau belatungnya akan menggali dan hidup di dalam kotoran agar terhindar dari ancaman. Artikel di jurnal Functional Ecology juga menjelaskan kalau lalat betina yang nutrisinya kurang akan menghasilkan telur dan larva yang usianya pendek.

Lebih lanjut, di suhu sekitar 20° C larva lalat ini bisa mengalami tiga kali pergantian kulit selama lima hari. Kemudian, setelah 10--20 hari larvanya akan menggali tanah, membentuk pupa, dan akhirnya bermetamorfosis menjadi lalat dewasa. Sayangnya, usia lalat dewasa terhitung singkat, yaitu hanya sekitar satu hingga dua bulan.

3. Bereproduksi di kotoran mamalia

lalat kotoran kuning (commons.wikimedia.org/Michel Langeveld)

Saat bereproduksi, lalat kotoran kuning tak akan sembarangan memilih kotoran. Spesifiknya, artikel di jurnal Oecologia menjelaskan kalau ia hanya mau bereproduksi di kotoran mamalia. Kotoran kuda, sapi, kambing, domba, dan babi hutan merupakan kotoran kesukaannya. Karena hal tersebut, jangan heran jika kamu bisa menemukan lalat ini berkeliaran di kebun, hutan, rawa, area pemukiman, atau di peternakan. Gak cuma itu, serangga ini juga sangat suka bereproduksi di kotoran mamalia yang masih segar.

4. Tubuhnya panjang dan berwarna kuning

lalat kotoran kuning (commons.wikimedia.org/ThatSpiderByte)

Biasanya, lalat lain punya tubuh membulat dengan warna yang kusam seperti abu-abu, cokelat, atau hitam. Sangat berbeda, lalat kotoran kuning justru punya tubuh yang ramping, memanjang, dan berwarna kuning. Gak cuma itu, sayapnya juga panjang, kakinya panjang, kepalanya membulat, dan seluruh tubuhnya diselimuti rambut-rambut halus yang membuatnya sangat mencolok.

Soal ukuran, laman Animalia menjelaskan kalau panjang lalat ini sekitar 0.5--1.1 centimeter. Individu jantan dan betinanya juga memiliki dimorfisme seksual yang cukup mencolok. Pertama, individu jantan sedikit lebih besar dar individu betina. Kemudian, warna tubuh individu betina juga lebih pucat dan tidak seterang individu jantan.

5. Menguni bumi bagian utara

lalat kotoran kuning (commons.wikimedia.org/Luc Viatour)

Dilansir iNaturalist, lalat kotoran kuning bisa ditemukan di bumi bagian utara. Eropa, Amerika utara, Asia tengah, dan Asia timur menjadi wilayah penyebaran alaminya. Uniknya, ternyata ada populasi yang menghuni wilayah Madagaskar dan Afrika Selatan. Di beberapa negara, lalat ini cukup dihindari. Sebab, ia bisa menempel pada makanan dan menyebarkan berbagai bakteri dan virus berbahaya. Agar populasi lalat ini tidak memludak maka peran predator seperti burung, kumbang, laba-laba, dan kelelawar sangat dibutuhkan.

Lalat kotoran kuning merupakan spesies lalat yang sangat berbeda dari lalat lain. Nah, semua perbedaan tersebut membuatnya sangat unik, menarik, dan eksotis. Maka dari itu, lalat ini membuktikan kalau lalat bukanlah serangga sembarangan. Sebaliknya, ia tak kalah dari serangga lain yang lebih terkenal macam kupu-kupu atau belalang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team