Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
trenggiling ekor panjang
trenggiling ekor panjang (inaturalist.org/pfaucher)

Intinya sih...

  • Panjang ekornya mencapai 60 centimeter

  • Satu-satunya trenggiling diurnal

  • Merupakan spesies arboreal yang ahli memanjat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mamalia tak selamanya memiliki kulit yang halus atau berbulu. Justru, ada beberapa jenis mamalia yang kulitnya keras bagaikan armor. Nah, salah satu diantaranya adalah trenggiling. Dalam hal ini, kulit trenggiling diselimuti sisik yang besar, tebal, kuat, nan tajam. Spesies trenggiling juga ada banyak dan salah satunya adalah Phataginus tetradactyla atau trenggiling ekor panjang.

Seperti namanya, trenggiling ekor panjang punya ekor yang sangat panjang, bahkan mencapai 60 centimeter. Andalkan ekor panjangnya, trenggiling ekor panjang mampu menyeimbangkan diri dan bisa memanjat pohon dengan baik. Ia juga cukup aktif, khususnya pada siang hari. Penasaran dengan trenggiling ekor panjang? Nah, mari simak pembahasan berikut.

1. Panjang ekornya mencapai 60 centimeter

trenggiling ekor panjang (inaturalist.org/mlanguy)

Dilansir PANGOLINS, panjang tubuh hewan ini bisa mencapai 35 centimeter. Kemudian, ia punya ekor sepanjang 50 - 60 centimeter, jauh lebih panjang dari tubuhnya. Nah, jika digabungkan, panjang maksimal trenggiling ekor panjang bisa mencapai 95 centimeter. Lebih lanjut, tubuh mamalia ini diselimuti dua perpaduan warna, yaitu cokelat kekuningan dan hitam.

Nah, perpaduan warna tersebut memudahkannya untuk bersembunyi dan berkamuflase, khususnya di bebatuan, semak-semak, atau pepohonan. Seperti trenggiling lain, ia akan menggulung diri menjadi bola saat merasa terancam. Saat menggulung diri, sisiknya akan mencuat. Jadi, saat predator mencoba menggigit atau menggenggamnya sisik tersebut bisa menyayat dan melukai mereka.

2. Satu-satunya trenggiling diurnal

trenggiling ekor panjang (inaturalist.org/Rod Cassidy)

Secara umum, trenggiling merupakan hewan nokturnal yang aktif pada malam hari. Namun, trenggiling ekor panjang sangat berbeda karena ia merupakan hewan diurnal yang justru aktif di siang hari. Gak cuma itu, laman Animalia juga menjelaskan kalau trenggiling ekor panjang merupakan satu-satunya spesies trenggiling diurnal. Jadi, di siang hari hewan ini akan aktif berkelana atau mencari makanan. Sebaliknya, di malam hari trenggiling ekor panjang akan mencari tempat yang tersembunyi dan tertutup untuk tidur dan beristirahat.

3. Merupakan spesies arboreal yang ahli memanjat

trenggiling ekor panjang (commons.wikimedia.org/U.S. Fish and Wildlife Service Headquarters)

Dilansir Animal Diversity Web, trenggiling ekor panjang merupakan hewan arboreal sejati. Jadi, ia hidup di atas pohon dan hampir seluruh kehidupannya dihabiskan di atas pohon. Misal pun turun ke daratan, hal tersebut hanya dilakukan dalam rangka mencari pohon lain, berpindah tempat, atau saat ia hendak minum. Karena merupakan hewan arboreal, tentunya kemampuan memanjatnya sangat baik.

Pertama, hewan ini memiliki cakar yang tajam dan kaki kuat yang membantunya mencengkeram batang kayu dan ranting. Kemudian, ekornya yang panjang membantu hewan ini untuk menyeimbangkan tubuh saat memanjat. Gak cuma itu, terkadang ekornya juga bisa digunakan untuk mencengkeram ranting dan batang. Di atas pohon, ia akan mencari makanan berupa serangga kecil seperti semut.

4. Spesies endemik Afrika

trenggiling ekor panjang (inaturalist.org/flint_jack)

Laman iNaturalist menjelaskan kalau trenggiling ekor panjang merupakan satwa endemik benua Afrika. Secara spesifik, ia bisa ditemukan di Kongo, Uganda, Senegal, Angola, hingga Nigeria. Soal habitat, hewan ini sering ditemukan di hutan yang lebat, khususnya hutan yang memiliki pepohonan tinggi. Selain itu, terkadang ia juga terlihat di semak-semak dan di area yang dekat dengan sungai. Uniknya, walau termasuk hewan arboreal ternyata ia juga pandai berenang, lho. Di hutan, ia memiliki gaya hidup soliter dan jarang berinteraksi dengan sesamanya.

5. Hewan terancam punah yang sering diburu

trenggiling ekor panjang (inaturalist.org/seanbrogan)

Data dari IUCN Red List menerangkan kalau trenggiling ekor panjang masuk ke kategori vulnerable atau rentan. Jadi, ia merupakan hewan terancam yang rentan punah dalam waktu dekat. Saat ini, populasinya terus menurun dan hal tersebut disebabkan oleh kerusakan habitat, aktivitas manusia, dan perburuan liar. Lebih lanjut, perburuan liar jadi salah satu faktor utama yang mengancamnya. Dalam hal ini, masyarakat lokal sering memburu hewan ini untuk dijual, dikonsumsi, dan dijadikan obat tradisional.

Tentunya, trenggiling ekor panjang merupakan spesies trenggiling yang sangat unik. Sayangnya, populasi hewan ini mulai terancam dan hal tersebut merupakan pertanda buruk. Karenanya, upaya konservasi serius harus digayangkan agar hewan ini bisa terus eksis dan tidak jatuh ke jurang kepunahan. Selain itu, kita juga gak boleh membunuh, mengganggu, atau menangkap hewan ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team