Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Trilobite Beetle
platerodrilus svetae (inaturalist.org/globalherping)

Intinya sih...

  • Bentuknya mirip fosil laut yang hidup

  • Betinanya mirip fosil, jantannya mini sekali

  • Hidup di tempat yang sulit ditemukan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di hutan tropis Asia Tenggara, hidup serangga aneh yang tampak seperti makhluk purba: Trilobite beetle. Bentuk tubuhnya pipih dan berlapis seperti fosil laut trilobite, hewan yang punah jutaan tahun lalu. Tapi yang mengejutkan, serangga ini bukan dari masa lalu—ia masih hidup sampai sekarang, merayap di tanah lembap hutan Malaysia dan Indonesia.

Nama ilmiahnya adalah Platerodrilus, dan serangga ini termasuk dalam keluarga Lycidae, atau kumbang berlapis jaring. Betinanya tampak seperti makhluk prasejarah, sementara jantannya kecil dan tampak seperti kumbang biasa. Penasaran dengan serangga ini? Yuk, kita simak 5 fakta unik Trilobite beetle!

1. Bentuknya mirip fosil laut yang hidup

platerodrilus igneus (inaturalist.org/昆虫学liuye)

Trilobite beetle dinamai karena bentuk tubuh betinanya yang menyerupai trilobite, hewan laut purba yang telah punah lebih dari 250 juta tahun yang lalu. Tubuhnya pipih dan bersegmen, dengan pola yang terlihat seperti perisai berlapis di punggungnya. Penampilan inilah yang membuatnya tampak seperti makhluk dari masa prasejarah yang masih hidup hingga kini.

Dilansir Smithsonian Magazine, bentuk tubuh pipih tersebut berfungsi melindungi betina dari predator sekaligus membantu menjaga kelembapan di lingkungan hutan tropis. Struktur khas ini juga membuatnya bisa bersembunyi di bawah daun lembap dan kayu lapuk, menjadikannya ahli dalam kamuflase alami. Tak heran jika banyak ilmuwan menyebutnya fosil hidup yang menolak punah.

2. Betinanya mirip fosil, jantannya mini sekali

platerodrilus svetae (inaturalist.org/Dariusz Kucharski and Kornelia Kucharska)

Salah satu hal paling mencolok dari Trilobite beetle adalah perbedaan ukuran dan bentuk antara jantan dan betina. Betina tetap dalam bentuk larva seumur hidup, dengan tubuh pipih dan berlapis seperti fosil trilobite, bisa mencapai panjang hingga 8 cm. Sebaliknya, jantan dewasa hanya berukuran beberapa milimeter dan memilki sayap, menyerupai kumbang kecil biasa.

Menurut Natural History Museum, perbedaan ekstrem ini dikenal sebagai sexual dimorphism, di mana betina mempertahankan bentuk larvanya untuk bertahan di lingkungan lembap hutan tropis, sedangkan jantan berevolusi menjadi bentuk terbang untuk mencari pasangan. Fenomena ini menunjukkan strategi evolusi unik yang jarang ditemukan pada serangga modern.

3. Hidup di tempat yang sulit ditemukan

genus platerodrilus (inaturalist.org/Serena)

Trilobite beetle hidup di hutan hujan dataran rendah yang lembap dan teduh, terutama di Asia Tenggara seperti Malaysia, Sumatra, atau Kalimantan. Mereka menyukai daerah berlumut dengan tanah yang selalu basah dan banyak lapisan dedaunan. Karena itu, menemukan satu ekor saja bisa menjadi pencapaian besar bagi peneliti dan fotografer alam.

Trilobite beetle sering ditemukan di bawah kayu lapuk atau dedaunan basah di habitat hutan hujan tropis, terlindungi dari panas dan predator luar. Keberadaannya sering tersembunyi di antara lapisan humus lebat di lantai hutan. Adaptasi ini memudahkan mereka menyembunyikan diri dan bertahan hidup di lingkungan yang penuh tantangan.

4. Betina tidak pernah berubah bentuk

platerodrilus svetae (inaturalist.org/Albert Kang)

Berbeda dengan kebanyakan serangga yang mengalami metamorfosis penuh, betina Platerodrilus tetap berada dalam bentuk larva sepanjang hidupnya. Ia tidak pernah berubah menjadi kumbang bersayap seperti jantannya. Bentuk ini dianggap sebagai adaptasi evolusioner yang efisien untuk bertahan di lingkungan stabil seperti lantai hutan.

Mengutip Insect Systematics and Diversity, neoteni pada betina Platerodrilus memungkinkan penghematan energi karena mereka tidak perlu bermetamorfosis. Dengan begitu, seluruh energi dapat difokuskan pada reproduksi dan kelangsungan hidup. Fenomena ini menjadikan trilobite beetle salah satu contoh nyata evolusi unik dalam dunia serangga.

5. Masih banyak misterinya belum terpecahkan

platerodrilus svetae (inaturalist.org/Florent Pouzet)

Meskipun telah dipelajari selama lebih dari seabad, masih banyak hal yang belum diketahui tentang trilobite beetle. Ilmuwan masih meneliti bagaimana komunikasi antara jantan dan betina terjadi di alam liar, mengingat mereka hidup di lingkungan yang sangat tersembunyi. Bahkan perilaku reproduksinya hampir tidak pernah terekam secara langsung.

Banyak spesies dalam genus Platerodrilus baru ditemukan dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini menunjukkan betapa sedikit yang kita ketahui tentang keanekaragaman serangga hutan tropis. Setiap penemuan baru selalu membuka misteri baru—seolah hutan masih menyimpan rahasia kehidupan prasejarah di dalamnya.

Trilobite beetle adalah contoh sempurna bagaimana alam bisa menciptakan sesuatu yang tampak kuno tapi masih hidup di dunia modern. Dengan bentuk mirip fosil dan kehidupan misterius di balik lantai hutan, serangga ini mengingatkan kita bahwa banyak makhluk luar biasa masih bersembunyi di alam liar. Si fosil hidup dari Malaysia ini membuktikan bahwa sains dan keindahan sering berjalan beriringan, dan keduanya masih terus menunggu untuk ditemukan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team