Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Uruguay
potret Palacio Salvo, bangunan ikonik di Uruguay (unsplash.com/Guillermo Vuljevas)

Intinya sih...

  • Presiden Uruguay periode 2010-2015, José “Pepe” Mujica, dikenal sebagai presiden termiskin di dunia karena gaya hidup sederhananya.

  • Lagu kebangsaan Uruguay adalah lagu kebangsaan terpanjang di dunia dengan durasi 5-6 menit.

  • Uruguay merupakan salah satu negara dengan konsumsi daging sapi perkapita tertinggi di dunia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Uruguay mungkin tidak sebesar Brasil atau sepopuler Argentina, tapi negara kecil di ujung Amerika Selatan ini menyimpan banyak hal menarik. Dengan luas wilayah yang relatif mungil dan jumlah penduduk sekitar 3,5 juta jiwa, Uruguay justru sering dipandang sebagai contoh keberhasilan di kawasan Amerika Latin. Negara ini dikenal stabil secara politik, memiliki tingkat kesejahteraan yang baik, dan berhasil menjaga demokrasi tetap berjalan sehat.

Tidak berhenti di situ, Uruguay juga memiliki berbagai keunikan yang membuatnya menonjol di mata dunia. Salah satunya adalah kisah seorang presiden yang hidup sederhana hingga dijuluki presiden termiskin di dunia. Selain itu, ada juga fakta-fakta lain yang berkaitan dengan budaya, gaya hidup, hingga inovasi ramah lingkungan yang menginspirasi dunia. Yuk, simak 5 fakta unik Uruguay yang membuat negara ini berbeda dari yang lain.

1. Presiden termiskin di dunia

José Mujica, mantan presiden Uruguay dengan julukan presiden termiskin sedunia (commons.wikimedia.org/Pablo Valadares)

José “Pepe” Mujica, presiden Uruguay periode 2010-2015, dikenal luas sebagai “presiden termiskin di dunia”. Julukan itu melekat karena gaya hidupnya yang jauh berbeda dari kebanyakan pemimpin dunia. Alih-alih tinggal di istana kepresidenan, Mujica memilih hidup sederhana di rumah pertanian milik istrinya di pinggiran Montevideo. Mujica juga menyumbangkan sekitar 90% gajinya untuk kegiatan sosial, sehingga pendapatan yang ia nikmati sehari-hari hampir sama dengan rata-rata rakyat Uruguay.

Kesederhanaan itu lahir dari prinsip hidupnya yang kuat. Mujica percaya orang miskin bukanlah mereka yang sedikit hartanya, melainkan mereka yang terus mengejar gaya hidup mewah tanpa puas. Pengalaman masa lalunya sebagai aktivis yang dipenjara selama 14 tahun membuatnya memilih hidup apa adanya. Filosofi inilah yang membuatnya dihormati dunia, meskipun di dalam negeri ia tetap menghadapi kritik politik seperti pemimpin lain pada umumnya.

2. Lagu kebangsaan terpanjang di dunia

potret bendera Uruguay, negara dengan lagu kebangsaan terpanjang di dunia (pexels.com/Nikolai Kolosov)

Lagu kebangsaan Uruguay ditulis oleh Francisco Acuña de Figueroa pada tahun 1833 dengan judul Orientales, la Patria o La Tumba. Musiknya kemudian digubah oleh Francisco José Debali dan diresmikan sebagai lagu kebangsaan pada 1848. Menariknya, Acuña de Figueroa juga menulis lirik lagu kebangsaan Paraguay. Awalnya lagu ini memiliki 11 bait, namun karena banyak bagian bernada satir terhadap bekas penjajah seperti Spanyol, Portugal, dan Brasil, kini yang dinyanyikan hanya bait pertama dan chorus.

Meski sudah dipangkas, durasinya tetap mencapai 5-6 menit, menjadikannya lagu kebangsaan terpanjang di dunia. Sebelumnya, Yunani memegang rekor karena memiliki lagu kebangsaan terpanjang, tetapi pemerintah Yunani kini hanya menggunakan versi pendeknya. Sejak saat itu, Uruguay resmi menyandang gelar dengan lagu kebangsaan terpanjang.

3. Konsumsi daging sapi tertinggi

ilustrasi tradisi daging panggang khas Uruguay (pexels.com/Raul Corrado)

Uruguay terkenal sebagai salah satu negara dengan konsumsi daging sapi perkapita tertinggi di dunia. Menurut laporan dari National Meat Institute (INAC), pada tahun 2024 rata-rata orang Uruguay mengonsumsi hampir 100 kilogram daging pertahun. Dari total tersebut, hampir setengahnya berupa daging sapi, sementara sisanya terbagi antara unggas, babi, dan domba. Tradisi makan daging bersama atau barbeku membuat konsumsi daging selalu tinggi, apalagi saat perayaan besar yang bisa menghabiskan ribuan ton dalam sehari.

Tak heran, dengan jumlah ternak sapi yang bahkan lebih banyak daripada penduduknya, Uruguay bisa menjaga tradisi sekaligus memenuhi kebutuhan domestik. Lebih dari 59% lahan negara ini dipakai untuk peternakan, menjadikan daging sapi tak hanya makanan pokok, tapi juga komoditas ekspor andalan.

4. Listrik ramah lingkungan untuk masyarakat

ilustrasi turbin angin, sumber listrik ramah lingkungan yang menerangi hampir semua rumah di Uruguay (pixabay.com/Christian Calhoun)

Uruguay sering dijadikan contoh sukses dalam beralih dari energi fosil menuju energi bersih. Kini, hingga 98% listriknya berasal dari sumber terbarukan seperti tenaga angin, air, matahari, dan biomassa. Keberhasilan ini membuat Uruguay masuk dalam daftar negara yang hampir sepenuhnya terdekarbonisasi, sejajar dengan Islandia, Swedia, dan Prancis. Hebatnya lagi, negara yang dulu bergantung pada impor minyak ini kini justru mengekspor listrik ke Brasil dan Argentina.

Transformasi besar ini tercapai dalam waktu yang relatif singkat, berkat kombinasi kepemimpinan politik yang kuat, dukungan masyarakat, serta kemitraan antara negara dan sektor swasta. Dengan biaya yang lebih rendah, energi yang stabil, dan emisi yang ditekan, negara ini bukan hanya memastikan kebutuhan energinya tercukupi, tetapi juga menawarkan model transisi energi berkelanjutan yang bisa jadi inspirasi bagi banyak negara berkembang.

5. Populasi tertua di Amerika Latin

ilustrasi perubahan demografi Uruguay dengan mayoritas lansia (unsplash.com/Cristina Gottardi)

Di Amerika Latin, Uruguay dikenal sebagai negara dengan populasi tertua. Proses transisi demografinya terjadi lebih awal dibandingkan banyak negara tetangga, sehingga kini proporsi penduduk lanjut usia lebih besar sementara angka kelahiran menurun. Kondisi ini mirip dengan yang dialami negara-negara Eropa, dan sering dipandang sebagai tanda keberhasilan pembangunan sosial.

Namun, perubahan demografi ini juga membawa tantangan baru. Jumlah tenaga kerja produktif berisiko menurun, sementara kebutuhan pelayanan kesehatan dan jaminan sosial bagi lansia meningkat. Menurut perkiraan, hampir sepertiga penduduk Uruguay akan berusia di atas 65 tahun pada 2050. Artinya, negara ini harus pintar menjaga pertumbuhan ekonomi dan produktivitas agar kesejahteraan warganya tetap terjamin.

Setelah mengetahui berbagai fakta tentang Uruguay, dari presiden termiskin di dunia hingga listrik yang hampir sepenuhnya ramah lingkungan, kita bisa melihat betapa inspiratifnya negara ini. Uruguay membuktikan bahwa kemajuan, berkelanjutan, dan kualitas hidup masyarakat bisa berjalan secara beriringan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team