Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi fenomena konjungsi Bulan dan planet di langit. (pixabay.com/Bru-nO)

Konjungsi merupakan fenomena astronomi di mana dua atau lebih benda langit berpapasan semu di langit. Disebut "berpapasan semu" lantaran apabila diamati dari Bumi, dua atau lebih benda langit tersebut tampak berdekatan satu sama lain, padahal sebenarnya tidak secara nyata. Konjungsi bisa terjadi antarplanet, Bulan dengan planet, Matahari dengan Bulan, atau objek langit lainnya.

Nah, pada Februari 2024, terdapat beberapa fenomena konjungsi yang akan menghiasi langit malam. Mulai dari konjungsi Bulan dengan planet hingga konjungsi antar planet menanti para pengamat. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak jadwal lengkapnya berikut ini!

1. Konjungsi Mars dengan Bulan pada 8 Februari 2024

ilustrasi konjungsi Mars dan Bulan. (stellarium.org)

Pada tanggal 8 Februari 2024, langit malam akan dihiasi oleh fenomena konjungsi Mars dengan Bulan. Dilansir Starlust, planet merah akan berada di 4,2 derajat utara Bulan pada Kamis (8/2/2024) pagi, tepatnya mulai pukul 00.30 EST atau 13.30 WIB. Kendati demikian, kamu masih memiliki kesempatan untuk menyaksikan fenomena konjungsi ini pada Kamis sore atau malam, selagi Mars belum terlalu jauh dari Bulan.

Diketahui, Mars dan Bulan akan menjadi "pasangan" yang mencolok di langit malam. Pengamat bisa menemukan dua objek langit ini dengan mudah lantaran Mars akan tampak seperti bintang merah paling terang dengan kecerahan atau magnitudo 1,3.

2. Konjungsi Saturnus dengan Bulan pada 11 Februari 2024

ilustrasi konjungsi Saturnus dan Bulan. (stellarium.org)

Setelah Mars, Bulan akan berpapasan dengan Saturnus pada 11 Februari 2024. Saat konjungsi terjadi, Saturnus bakal berada di 1,8 derajat utara Bulan. Sayangnya, sama seperti konjungsi Mars dan Bulan, konjungsi planet cincin dan satelit alami Bumi ini akan mencapai puncaknya di Indonesia pada pagi hari, tepatnya pukul 07.40 WIB. Itu artinya, kamu dapat menyaksikan pertemuan dua objek langit ini sebelum terang, yakni pada waktu subuh atau menjelang fajar.

3. Konjungsi Jupiter dengan Bulan pada 15 Februari 2024

ilustrasi konjungsi Jupiter dan Bulan. (stellarium.org)

Bulan akan berpapasan dengan Jupiter pada 15 Februari 2024. Namun sayangnya, fenomena konjungsi Bulan dengan planet terbesar di tata surya ini akan mencapai puncaknya pada 15.15 WIB. Mengutip dari Starlust, Jupiter akan berada di 3,2 derajat selatan Bulan ketika konjungsi terjadi.

Bulan dan Jupiter bakal bertemu dan terlihat berdekatan di konstelasi Aries. Apabila Jupiter masih berada di sekitar Bulan, kamu baru dapat mengamatinya ketika langit sudah mulai gelap, yakni sekitar pukul 18.00 WIB.

4. Konjungsi Venus dengan Mars pada 22 Februari 20244

ilustrasi konjungsi Venus dan Mars. (stellarium.org)

Setelah bertemu dengan Bulan, Mars akan bertemu dengan Venus pada tanggal 22 Februari 2024. Mengutip dari In The Sky, dua planet tersebut bakal terlihat di langit fajar, terbit pada pukul 04.13 WIB. Venus akan berada pada kecerahan atau magnitudo -3,9 di langit malam, sementara Mars bakal tampak pada kecerahan atau magnitudo 1,3.

Keduanya bisa ditemukan di konstelasi Capricorn. Meskipun terbit menjelang fajar, pengamat bisa menyaksikan "kemesraan" dua planet ini pada malam harinya. Siapkanlah teleskop atau alat bantu lainnya untuk melihat Venus dan Mars secara lebih dekat.

5. Konjungsi Saturnus dengan Matahari pada 29 Februari 2024

ilustrasi konjungsi Saturnus dan Matahari. (stellarium.org)

Saturnus akan bertemu dengan Matahari pada 29 Februari 2024 pada pukul 03.00 WIB. Sayangnya, fenomena konjungsi ini tidak bisa diamati oleh pengamat, baik pada siang atau malam hari. Pasalnya, cahaya Matahari yang terang akan menutupi keberadaan Saturnus pada siang hari. Kemudian, ketika malam hari, Matahari jelas tidak akan terlihat.

Kendati demikian, konjungsi Saturnus dan Matahari ini tetap menjadi fenomena langit yang spektakuler di Februari 2024. Setelah bertemu dengan Bulan, planet bercincin itu berkesempatan untuk berpapasan dengan Matahari.

Fakta menariknya, di luar fenomena konjungsi, selagi planet-planet tersebut berada di cakrawala malam yang bisa dijangkau oleh penglihatan, kamu masih bisa menemukan mereka, lho. Bagaimana caranya? Kamu dapat memanfaatkan peta bintang digital untuk mencari letak planet, bintang, atau objek langit lainnya. Apabila objek yang dicari masih berada di dekat Bulan, kamu tentu bisa menemukannya dengan mudah. Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk mencobanya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team