9 Hujan Meteor Sepanjang 2024, Catat Dulu Tanggalnya

Tahun sudah berganti, nih. Itu berarti saatnya untuk memperbarui kalender hujan meteormu juga. Jika berencana mengamati langit atau menikmati meteor shower, maka artikel ini pas buatmu. Soalnya, IDN Times membagikan daftar hujan meteor sepanjang 2024.
Bukan hanya sekali atau dua kali, ada puluhan fenomena langit tersebut yang akan berlangsung dalam tahun ini. Berikut beberapa di antaranya yang diperkirakan memiliki jumlah guguran paling banyak dan mudah diamati.
Hujan meteor sepanjang 2024
FYI, akan ada banyak hujan meteor yang berlangsung setiap tahunnya. Fenomena langit tersebut dibagi menjadi empat kelas berbeda yang dikategorikan berdasarkan tingkat aktivitasnya. Kelas pertama merupakan hujan meteor yang paling mudah diamati. Untuk mengamatinya, hanya perlu memperhatikan waktu dan cahaya bulan.
Dilansir AMS Meteors, setidaknya ada sembilan hujan meteor kelas pertama yang diprediksi akan berlangsung selama 2024. Berikut keterangan lengkapnya sesuai yang IDN Times pilih dari hujan meteor kelas dua atau lebih yang berpotensi bisa diamati sepanjang tahun ini.
1. Quadrantid (26 Desember 2023—16 Januari 2024)

Quadrantid merupakan satu dari sekian hujan meteor sepanjang 2024 yang besar dan bisa diamati dengan leluasa. Selain itu, Quadrantid dianggap sebagai salah satu hujan meteor tahunan terbaik. Dilansir laman Science NASA, hujan meteor ini dikatakan berasal dari 2003EH1 yang merupakan asteroid atau kemungkinan komet batu.
Hujan meteor ini berlangsung mulai 26 Desember 2023 hingga 16 Januari 2024 dengan puncaknya pada 4 Januari 2024. Masuk dalam kategori kelas pertama, Quadrantid memiliki jumlah aktivitas hingga 120 meteor per jam pada waktu puncaknya dan memiliki kecepatan rata-rata 41 km per detik.
2. Lyrid (15 April—29 April)

Hujan meteor sepanjang 2024 yang direkomendasikan untuk diamati berikutnya ada Lyrid. Fenomena langit ini akan berlangsung mulai tanggal 15 April dan berakhir pada 29 April. Sementara itu, puncaknya akan terjadi pada larut malam 21—22 April 2024.
Lyrid merupakan hujan meteor akibat puing-puing komet Thatcher yang pertama kali teramati pada 1861 dan akan terlihat lagi dalam 415 tahun ke depan. Dilansir EarthSky, kamu mungkin akan mendapati 10—15 guguran meteor per jam saat langit gelap tanpa bulan. Fun fact-nya, hujan meteor Lyrid dikenal akan lonjakan yang tidak biasa dan bisa menghasilkan 100 guguran per jam.
3. Eta Aquarids (15 April—27 Mei)

Eta Aquarids sejatinya merupakan hujan meteor tahunan yang mengalami puncaknya sekitar awal Mei. Pada tahun 2024, Eta Aquarids berlangsung sekitar tanggal 15 April—27 Mei dengan guguran utamanya pada 6 Mei.
Hujan meteor ini berasal dari guguran puing komet yang dinamakan 1P Halley. Pada waktu puncaknya, jumlah aktivitas yang bisa diamati mencapai 60 meteor per jam dengan kecepatan mencapai 66 km per detik.
4. Delta Aquariids Selatan (18 Juli—21 Agustus)

Fenomena hujan meteor sepanjang 2024 yang tidak boleh ketinggalan untuk disaksikan adalah Delta Aquariids Selatan. Hujan meteor ini berlangsung pada 18 Juli—21 Agustus dan mencapai puncaknya sekitar 31 Juli. Kamu bisa mendapati sekitar 20 meteor per jam pada saat puncak hujan.
Uniknya, tidak diketahui pasti komet asal yang memicu hujan meteor ini. Diperkirakan induknya adalah komet 96P Machholz. Guguran meteor ini berasal dari konstelasi Aquarius dan gugurannya turun hingga 40 km per detik.
5. Perseid (14 Juli—1 September)

Hujan meteor Perseids berlangsung sekitar 14 Juli—1 September. Sementara itu, puncaknya berlangsung pada 13 Agustus. Kamu bisa mengamatinya dari konstelasi Perseus. Pada waktu puncaknya, kamu bisa mengamati hingga 100 meteor per jam. Hal tersebut membuatnya menjadi salah satu yang terbanyak.
Komet asal penyebab hujan meteor diyakini bernama 109P/Swift-Tuttle. Guguran debu dari komet tersebut akan melintasi bumi hingga kecepatan 59 km per detik. Salah satu yang membuat Perseid menarik adalah meteor ini kerap meninggalkan cahaya dan warna panjang saat melintasi atmosfer bumi.
6. Orinoid (26 September—22 November)

Hujan meteor sepanjang 2024 juga bisa diamati pada kuartal terakhir. Salah satunya hujan meteor bernama Orinoid yang berlangsung 26 September—22 November. Durasinya cukup lama, tetapi puncaknya berlangsung pada 20 Oktober hingga dini hari menjelang fajar esok harinya.
Asal hujan meteor ini adalah komet 1P/Halley yang muncul sekitar 76 tahun sekali. Diperkirakan akan ada sekitar 23 meteor per jam pada puncak aktivitasnya. Kamu bisa melihat meteor berjatuhan dengan kecepatan mencapai 66 km per detik.
7. Leonid (3 November—2 Desember)

Hujan meteor sepanjang 2024 berikutnya ada Leonid yang berlangsung menjelang akhir tahun. Fenomena langit ini merupakan akibat dari komet 55P/Tempel-Tuttle yang melintasi bumi sekitar 33 tahun sekali. FYI, setiap fase tersebut juga, pengamat bumi mengamati badai Leonid yang dapat mencapai puncaknya dengan ratusan hingga ribuan meteor per jam.
Untuk tahun ini, fenomena hujan meteor Leonid akan berlangsung pada 3 November hingga 2 Desember dengan puncaknya 18 November. Pada fase ini, kamu bisa mengamati sekitar 15 meteor per jam yang melintasi bumi hingga 71 km per detik.
8. Geminid (19 November—24 Desember)

Sebelum tutup tahun, kamu juga wajib banget mengamati satu fenomena yang menjadi bagian hujan meteor sepanjang 2024. Hujan meteor Geminid berlangsung sekitar 19 November hingga 24 Desember dengan puncaknya pada 13 Desember. Pada momen ini, kamu bisa melihat hingga 120 meteor per jam, lho!
Gugusan meteor yang melintasi bumi dengan kecepatan mencapai 35 km per jam ini dikatakan berasal dari remahan 3200 Phaethon yang merupakan asteroid atau komet batu. Fakta menariknya, hujan meteor Geminid merupakan salah satu yang paling dinanti dengan karakteristik cenderung berwarna kuning.
9. Ursid (13 Desember—24 Desember)

Dibanding dengan hujan meteor yang terjadi sepanjang 2024 lainnya, hujan meteor Ursid termasuk yang memiliki durasi paling singkat. Kesempatanmu untuk menyaksikan fenomena ini hanya sekitar 10 hari dimulai pada 13 Desember hingga 24 Desember. Sementara itu, puncaknya nyaris terjadi pada akhir fase yakni 22 Desember.
Dilansir Royal Museums Greenwich, hujan meteor ini cenderung jarang dilihat dengan sekitar lima meteor per jam. Meski demikian, hujan meteor yang berkaitan dengan komet 8P/Tuttle ini termasuk yang menarik untuk diamati. Pasalnya, berpotensi mengalami ledakan jumlah hingga 120 meteor per jam seperti pada tahun 1945.
Sudah cukup dengan hujan meteor sepanjang 2024? Jangan lupa catat waktunya di kalendermu untuk persiapkan momen buat mengamatinya, ya.