Tahukah kamu bahwa oksigen terbanyak di Bumi dihasilkan dari fitoplankton? Ya, faktanya, pohon dan hutan bukanlah penghasil oksigen terbesar di dunia. Nah, berkaitan dengan mikroorganisme purba pada poin 4 di atas, rupanya kehadiran mereka dan semua turunan spesiesnya mampu memengaruhi jumlah oksigen di Bumi pada era 200 juta hingga 2 miliar tahun lalu.
Menurut Scientific American, spesies cyanobacteria yang juga merupakan golongan alga hijau laut telah melakukan fotosintesis dan berujung pada masifnya jumlah oksigen di atmosfer Bumi pada zaman purba. Kondisi ini bertahan cukup lama, sekitar ratusan juta sampai miliaran tahun. Tentu saja, oksigen yang berlimpah menjadi modal utama dalam pembentukan kehidupan biologis yang lebih kompleks.
Itu sebabnya, spesies-spesies zaman purba biasanya memiliki ukuran tubuh dan bobot yang sangat besar. Reptil sekelas dinosaurus, misalnya, mampu tumbuh puluhan meter dengan bobot seberat puluhan ton. Namun, setelah kondisi ini berakhir, alam membentuk organisme sesuai dengan kemampuan evolusinya dan muncullah organisme bertubuh lebih kecil yang adaptif sesuai dengan prinsip survival of the fittest.
Cukup menarik jika kita belajar tentang sejarah dan keadaan bagaimana Bumi di zaman purba. Rupanya, proses tersebut telah memakan waktu yang sangat panjang. Semoga artikel sains kali ini bisa menambah wawasan kamu, ya!