Reptil (commons.wikimedia.org/Carlos Valenzuela)
Secara khusus hanya ular derik yang mampu yang mengeluarkan suara dari ekornya. Ular derik sendiri merupakan ular berbisa tinggi dari famili Viperidae dan hanya bisa ditemukan benua Amerika. Di alam liar, ular derik kerap diincar oleh berbagai predator, seperti reptil lain, burung predator, atau mamalia karnivor. Karenanya membunyikan ekor jadi salah satu strategi pertahanan efektif untuk mengusir predator. Jangankan predator, manusia saja akan takut saat mendengar suara yang dikeluarkan dari ekor ular ini.
Dilansir Science AAAS, suara tersebut tercipta dari gesekan antara segmen-segmen yang ada di ujung ekor ular derik. Tak seperti ular lain, ujung ekor ular derik terbuat dari segmen-segmen keratin yang keras dan bagian dalamnya berongga. Alhasil saat ekornya digerakan keratin-keratin tersebut akan bergesekan dan menggasilkan suara yang nyaring. Gerakan ekor ular derik juga terbilang cepat. Bayangkan saja, ia mampu menggerakan ekornya sebanyak 90 kali dalam satu menit.
Reptil bukan sekadar hewan melata bersisik yang menggelikan dan sering mengganggu. Sebaliknya, hewan ini merupakan makhluk luar biasa yang memiliki banyak keunikan. Mulai dari kemampuan menyuntikan bisa lewat gigi, kemampuan membuka mulut sangat lebar, sampai membunyikan ekor jadi beberapa hal unik yang hanya dimiliki reptil. Hal-hal unik tersebut juga punya fungsi yang beragam, seperti mendeteksi mangsa, menelan mangsa, sampai mengusir predator.