Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kelelawar Unik yang Hidup di Indonesia
kalong besar (commons.wikimedia.org/NobbiP)

Intinya sih...

  • Kalong besar merupakan mamalia terbang dengan ukuran besar, suka memakan buah-buahan, dan sering masuk ke area pemukiman.

  • Codot klawar adalah spesies berukuran sedang yang sering memakan buah mangga, mengganggu pertumbuhan buah mangga, dan memiliki penglihatan tajam.

  • Barong besar adalah salah satu spesies kelelawar telinga bundar terbesar di Asia Tenggara, merupakan insektivor, dan menggunakan ekolokasi saat berburu.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebagai negara tropis yang masih asri, tidak mengherankan jika Indonesia dihuni oleh berbagai jenis hewan. Hewan yang hidup di Indonesia juga sangat beragam, mulai dari ikan, serangga, reptil, mamalia, hingga amfibi. Nah, salah satu hewan yang sering ditemukan di bumi Nusantara adalah kelelawar. Biasanya, mamalia terbang tersebut hidup di hutan, kebun, dan area pemukiman.

Lebih lanjut, ada banyak kelelawar unik yang hidup di Indonesia. Ada yang ukurannya besar, sering memakan buah, bahkan ada yang sering masuk ke rumah. Sayangnya, pamor kelelawar tak terlalu tinggi sehingga gak banyak yang mengenal hewan tersebut. Maka dari itu, kita akan membahas beberapa kelelawar unik asli Indonesia agar wawasanmu makin luas.

1. Kalong besar

kalong besar (commons.wikimedia.org/Justin Philbois)

Seperti namanya, hewan dengan nama ilmiah Pteropus vampyrus ini punya ukuran yang besar. Dilansir Thai National Parks, panjangnya mencapai 32 kilogram, bobot maksimalnya mencapai 1.1 kilogram, dan bentang sayapnya ada di angka 1.5 meter. Karena ukurannya yang besar, ia sering dikira sebagai burung predator saat sedang terbang. Tak hanya besar, moncongnya juga panjang dan ia berwarna gelap.

Walau besar, untungnya hewan ini tak berbahaya. Justru, ia merupakan herbivor yang sangat suka memakan rambutan, kelapa, nektar, hingga buah langsat. Biasanya, ia sering terlihat di hutan, pepohonan yang tinggi, atau dataran tinggi. Namun, di beberapa kesempatan mamalia ini juga bisa masuk ke area pemukiman. Di beberapa daerah, kalong besar juga sering diburu untuk diambil dagingnya.

2. Codot klawar

codot klawar (commons.wikimedia.org/AntanO)

Dilansir Animal Diversity Web, Cynopterus brachyotis atau codot klawar bisa ditemukan di India, Thailand, Indonesia, Filipina, hingga Cina. Hewan ini merupakan spesies berukuran sedang dengan panjang sekitar 8 centimeter dan bentang sayap di angka 30 - 40 centimeter. Codot klawar merupakan frugivor yang sering memakan buah-buahan. Uniknya, buah kesukaannya adalah buah mangga.

Oleh sebab itu, codot klawar sering masuk ke kebun mangga atau berkeliaran di area pemukiman. Sebenarnya, ia sama sekali tidak berbahaya, namun hewan ini cukup merugikan karena mengganggu pertumbuhan buah mangga. Biasanya, codot klawar sering terlihat berkelompok, khususnya saat sedang beristirahat. Berbeda dari kelelawar lain, codot klawar memiliki penglihatan yang tajam.

3. Barong besar

barong besar (commons.wikimedia.org/Michael Pennay)

Hipposideros diadema atau barong besar cukup mudah dikenali dari beberapa ciri. Pertama, bobotnya mencapai 50 gram, panjangnya sekitar 8.7 centimeter, badannya berwarna cokelat, dan bentang sayapnya mencapai 22 centimeter. Kemudian, ia punya telinga yang bulat, melebar, dan menghadap ke depan. Tak cuma itu, wajahnya cukup aneh karena bentuknya tak beraturan.

Dilansir Ecologyasia, barong besar merupakan salah satu spesies kekelawar telinga bundar terbesar di Asia Tenggara. Penyebarannya sendiri mencakup Thailand, Indonesia, Filipina, hingga Australia. Secara umum, hewan nokturnal ini merupakan insektivor atau pemakan serangga. Saat berburu, ia mengandalkan kecepatan terbang, kelincahan, dan ekolokasi untuk mendeteksi mangsa.

4. Kelelawar vampir palsu kecil

kelelawar vampir palsu kecil (commons.wikimedia.org/Wich’yanan (Jay) Limparungpatthanakij)

Dilansir GBIF, hewan dengan nama ilmiah Megaderma spasma ini bisa ditemukan di India, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, Indonesia, hingga Filipina. Ia punya perawakan yang meneyeramkan dengan telinga panjang nan besar serta tubuh berwarna hitam. Nah, perawakan tersebut sangat mirip dengan kelelawar vampir yang bisa menghisap darah. Untungnya, ia tak berbahaya dan justru sering memakan serangga.

Walau begitu, hewan kecil ini bisa menyebarkan penyakit dan virus berbahaya. Maka dari itu, kamu gak boleh memakannya dan sebisa mungkin jangan sampai tercakar atau tergigit. Secara umum, kelelawar vampir palsu kecil kerap berkumpul di gua, pepohonan, dan bangunan terbengkalai. Nah, perkumpulan tersebut bisa terdiri atas 3 - 30 individu. Terakhir, bentang sayapnya sekitar 30 centimeter.

5. Pedan jawa

pedan jawa (inaturalist.org/A. Restu Dwikelana)

Selain di Pulau Jawa, Nycteris javanica atau pedan jawa juga menghuni pulau lain, seperti Pulau Nusa Penida dan Kepulauan Nusa Tenggara. Dilansir iNaturalist, populasi kekelawar bertelinga besar ini mulai menurun. Kemungkinan, hal tersebut merupakan akibat dari kerusakan habitat dan aktivitas manusia. Alhasil, ia dimasukan ke kategori vulnerable atau rentan dan hewan ini juga dilindungi di beberapa daerah seperti Gunung Pangrango. Seperti spesies lain, ia sering terlihat di hutan, pepohonan, gua, dan area pemukiman.

Keberagaman spesies kelelawar di Indonesia membuktikan kalau Indonesia memiliki kondisi yang ideal untuk menyokong kehidupan mereka. Sebagai masyarakat yang bijak, tentunya kita harus menjaga kehidupan hewan-hewan tersebut. Dalam hal ini, kita gak boleh sembarangan memburu atau memusnahkan kelelawar. Nyatanya, kelelawar juga memiliki hak untuk hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team