Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepiting fiddler berkaki cincin, salah satu kepiting unik di Indonesia (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)
Kepiting fiddler berkaki cincin, salah satu kepiting unik di Indonesia (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Intinya sih...

  • Kepiting unik di Indonesia memiliki berbagai spesies menarik dengan ciri fisik yang mencolok dan kebiasaan unik.
  • Beberapa spesies kepiting yang dibahas antara lain Achaeus japonicus, Dorippe frascone, Parathelphusa convexa, Austruca annulipes, dan Huenia heraldica.
  • Kepiting-kepiting tersebut hidup di berbagai tempat, mulai dari pinggir pantai, dasar laut, sampai area terumbu karang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kelihatannya, kepiting yang biasa kamu jumpai di selokan atau pinggir laut memang biasa saja. Semuanya memiliki badan datar, dua capit, dan gerakan yang gesit. Tapi jangan salah, ternyata ada berbagai spesies kepiting unik yang bisa ditemukan di perairan Indonesia, lho. Mereka juga hidup di berbagai tempat, mulai dari pinggir pantai, dasar laut, sampai area terumbu karang.

Ada yang warnanya mencolok, bentuk tubuhnya tak biasa, bahkan ada yang memiliki kebiasaan unik. Sayangnya, banyak dari mereka yang tidak terlalu diperhatikan dan jarang diulik oleh orang-orang. Oleh karena itu, kali ini kita akan membahas kepiting-kepiting tersebut secara mendalam agar pamornya naik dan mereka makin dilirik.

1. Kepiting orang utan

Kepiting orang utan (commons.wikimedia.org/Sylke Rohrlach)

Nama kepiting ini berasal dari ciri fisiknya yang menyerupai orang utan. Pertama, kepiting dengan nama ilmiah Achaeus japonicus ini memiliki tubuh berwarna jingga. Kemudian, kaki dan capitnya sangat panjang dan mirip seperti tangan orang utan. Sayangnya, ukuran hewan ini terbilang kecil dengan ukuran maksimal yang hanya sekitar 2 centimeter. Nah, ukuran kecil, warna jingga, dan kakinya yang panjang digunakan untuk mencengkeram, menempel, dan berkamuflase, jelas Reef Life Survey. Secara khusus, ia sangat suka mendiami dan berkamuflase di karang Plerogyra sinuosa. 

2. Kepiting pembawa bulu babi

Kepiting pembawa bulu babi (commons.wikimedia.org/Sylke Rohrlach)

Seperti namanya, kepiting dengan nama ilmiah Dorippe frascone ini sering membawa bulu babi di punggungnya. Secara khusus, ada tiga spesies bulu babi yang kerap ia bawa, yaitu Astropyga radiata, Diadema setosum, dan Diadema savignyi. Semua spesies bulu babi tersebut memiliki duri yang besar, panjang, dan beracun. Karenanya, dengan membawa bulu babi hewan ini bisa aman dari berbagai predator, seperti ikan kerapu atau ikan hiu.

Tapi yang berbahaya dan bisa menyengat hanyalah bulu babi yang ia bawa. Sebenarnya, kepiting ini sendiri berukuran kecil dan sama sekali tidak berbahaya, jelas Sealifebase. Biasanya, hewan ini kerap ditemukan di area karang atau dasar laut berpasir. Ukurannya terbilang sedang di mana ia mampu tumbuh hingga ukuran 5 centiemeter. Capitnya juga tak terlalu besar sehingga kamu tak perlu takut dengan hewan ini.

3. Yuyu

Yuyu (commons.wikimedia.org/Wibowo Djatmiko)

Parathelphusa convexa atau yuyu mungkin merupakan kepiting air tawar paling populer di Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Ia sering ditemukan di sawah, rawa, danau, sungai, bahkan di selokan perkotaan. Hal tersebut dapat terjadi karena krustasea ini sangat adaptif dan bisa hidup di berbagai tipe habitat. Tak cuma itu, yuyu juga kerap ditangkap entah untuk dijadikan mainan anak-anak atau untuk dikonsumsi.

Dilansir GBIF, yuyu merupakan hewan endemik Indonesia dan populasinya terpusat di Pulau Jawa. Badannya kecil, datar, warnanya cokelat atau kekuningan, serta capitnya cukup besar. Sebenarnya, capitan yuyu sama sekali tidak berbahaya. Tapi, capitan dari individu dewasa cukup menyakitkan, bahkan bisa menyebabkan luka sobek. Jadi, kamu tak boleh sembarangan memegang hewan ini.

4. Kepiting fiddler berkaki cincin

Kepiting fiddler berkaki cincin (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Hewan dengan nama ilmiah Austruca annulipes ini sangat mudah dikenali dari ukuran capitnya. Dalam hal ini, ia memiliki satu capit yang kecil dan satu capit yang ukurannya sangat besar, bahkan hampir sepanjang dan sebesar tubuhnya. Uniknya, perbedaan ukuran capit tersebut hanya nampak pada individu jantan. Warna capit besar tersebut sangat bervariasi, mulai dari putih sampai merah muda, jelas Wild Singapore. Biasanya, kepiting ini sering terlihat di pinggir pantai. Di sana, ia sering menggali pasir, bersembunyi di dalam lubang, atau berkamuflase di bebatuan dan karang.

5. Kepiting halimeda

Kepiting halimeda (commons.wikimedia.org/CORBARI dan POUPIN)

Kepiting halimeda memiliki tubuh berbentuk segitiga dan berwarna hijau yang sangat unik. Warnanya sendiri cukup mencolok, yaitu kekuningan atau hijau. Lebih lanjut, bentuk tubuh dan perpaduan warna tersebut digunakan hewan dengan nama ilmiah Huenia heraldica ini untuk berkamuflase di karang, area rumput laut, dan area bebatuan di dasar laut. Capitnya sendiri mungil, kakinya panjang, dan gerakannya lambat. Sayangnya, tak banyak yang diketahui mengenai hewan ini selain bentuk tubuh, warna, dan habitatnya.

Ternyata, kepiting bukan sekadar hewan air bercapit dan bertubuh keras. Mereka juga memiliki berbagai spesies unik yang tersebar di Indonesia. Ada yang bentuknya aneh, kebiasaannya unik, bahkan ada yang merupakan spesies endemik. Terkadang, kepiting-kepiting tersebut tidak terlalu dikenal dan diperhatikan. Nah, setelah membaca artikel ini maka kamu harus mulai memerhatikan, melestarikan, dan melindungi eksistensi mereka.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team