Baekje Cultural Land, situs pelestarian kebudayaan Baekje di Korea Selatan (commons.wikimedia.org/travel oriented)
Satu dari "Tiga Kerajaan Korea" berikutnya adalah Baekje yang dipercaya ada sejak tahun 18 SM dan dibentuk oleh Onjo, putra Dongmyeong. Baekje bermakna "memimpin 100 orang", yang mungkin menunjukan para pengikut pertama Onjo.
Kendati demikian, para peneliti menyimpulkan bahwa pendirian Baekje adalah peristiwa ketika negara tersebut menjadi kerajaan yang berdaulat pada pemerintahan Raja Goi (abad ke-3 M).
Kerajaan Baekje menguasai wilayah barat daya Korea Selatan dan sepanjang perjalanannya mengalami kemajuan berkat suburnya tanah dan penaklukkan wilayah atau kota disekitarnya. Kerajaan ini mendapatkan banyak pengaruh dari China, misalnya dalam hal bahasa tertulis, seni, karya puisi, sistem edukasi, dan agama (Buddha). Namun, Baekje bermusuhan dengan Dinasti Tang dari China dan memilih bersekutu dengan Kekaisaran Jepang.
Jepang tidak dapat membantu banyak di daratan Korea, sehingga Baekje lambat-laun melemah dan akhirnya ditaklukan oleh China pada tahun 660 M. Pemberontakan sempat terjadi untuk melawan China. Namun, hanya bertahan sampai tahun 663 dan Baekje sejak saat itu menjadi wilayah kekuasaan Dinasti Tang.
Sebagai penghormatan dan kenangan akan budaya kuno Baekje, pemerintah Korea Selatan membuka Baekje Cultural Land, semacam situs pariwisata untuk mengenalkan sejarah, tradisi, seni, dan arsitektur khas Baekje. Lokasi ini ternyata pernah dijadikan lokasi syuting beberapa serial drama Korea, lho.