ilustrasi laba-laba janda hitam (wikimedia.org/James Gathany)
Laba-laba mematikan terakhir yaitu laba-laba janda hitam atau black widow spider. Laba-laba ini dapat ditemukan di beberapa belahan dunia seperti Amerika Utara, Eropa Selatan, Asia Tengah, dan Australia.
Laba-laba janda hitam memiliki tubuh mengkilap berwarna hitam dengan pola jam pasir berwarna merah terang yang berada di bagian bawah perutnya. Tubuh laba-laba ini berukuran 1 cm dengan kaki yang ramping dan panjang.
Dilansir laman ScienceDirect, laba-laba janda hitam memiliki racun α-latrotoxin. Apabila manusia tergigit, gigitannya akan terasa seperti tusukan jarum pada kulit yang seringkali menimbulkan nyeri otot dan kram yang parah, mual, serta kelumpuhan ringan pada diafragma yang membuat manusia sulit bernapas. Tercatat sebanyak lebih dari 2.500 pasien di Amerika Serikat menderita salah satu gejala di atas akibat racun laba-laba janda hitam setiap tahunnya.
Kelima species laba-laba ini memiliki racun yang cukup mematikan bagi manusia. Pada hewan-hewan kecil, racun laba-laba ini tentu sangat mematikan. Racun pada laba-laba tersebut berupa racun neurotoksik yang efeknya dapat mengakibatkan nyeri, kram, mual, alergi, hingga kelumpuhan pada manusia. Efek yang diberikan tergantung pada tingkat racun yang terdapat pada gigitan laba-laba. Walaupun kasus kematian manusia yang sepenuhnya akibat ulah gigitan laba-laba beracun sangat jarang terjadi, manusia tetap harus berusaha untuk menghindari dan segera melakukan tindaklanjut apabila tergigit oleh laba-laba beracun.
Referensi:
- Abell Pest Control. “Red Widow Spider”.
- Britannica. “9 of the World's Deadliest Spiders”.
- National Institute of Health. (2014). “Clinical characteristics of redback spider bites”.
- ScienceDirect. “Latrotoxin - an overview”.
- WebMD. (2023). “Brown Widow Spiders: What to Know”.