Traffic police robot milik China (commons.wikimedia.org/Fumikas Sagisavas)
China mungkin terlambat start, tapi sekarang mereka lagi ngebut banget mengejar ketertinggalan. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah robot industri di China naik drastis, bahkan jadi pasar terbesar di dunia. Pabrik-pabrik elektronik, otomotif, sampai e-commerce pakai robot untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah lewat program ambisius “Made in China 2025,” China makin agresif masuk ke dunia robotika dan AI. Mereka nggak cuma mau jadi pengguna, tapi juga produsen utama robot dunia. Dari robot patroli di jalan sampai robot guru di sekolah, China benar-benar serius jadi pemain utama.
Lima negara tadi menunjukkan bagaimana robot bisa mengubah cara kita hidup dan bekerja. Mulai dari efisiensi pabrik sampai memberikan perawatan ke lansia, robot sudah jadi solusi buat banyak masalah modern. Tapi tetap saja, robot canggih sekalipun tetap butuh manusia untuk mengarahkan, menjaga nilai, dan membuat keputusan bijak.
Kalau negara-negara ini bisa melangkah sejauh itu, masa kita cuma nonton aja? Siapa tahu suatu saat, Indonesia juga jadi bagian dari peta robotika dunia. Karena masa depan bukan soal teknologi aja, tapi gimana kita hidup berdampingan dengan mesin yang kita ciptakan sendiri.