Di kalangan pet-lovers, chinchilla mungkin bukanlah nama hewan yang asing. Hewan pengerat asal Amerika Selatan ini memiliki ciri khas berupa bulunya yang tebal dan lembut serta telinganya yang panjang.
Bentuknya yang mirip perpaduan antara tikus dan kelinci, membuat banyak orang tertarik menjadikan chinchilla sebagai hewan peliharaan. Jika kamu tertarik memelihara chinchilla, simak tips-nya berikut ini.
Chinchilla memiliki kebiasaan bermain dan memanjat. Seperti hamster, kandang untuk chinchilla juga sebaiknya dilengkapi dengan berbagai mainan stimulasi fisik seperti roda, tangga, dan hide house.
Dikutip dari PetMD, seekor chinchilla setidaknya memerlukan kandang berukuran 30 × 30 x 60 cm. Karena ukuranya yang kecil, jarak antar lubang kandang juga sebaiknya tidak lebih dari 2,5 cm.
Karena chinchilla adalah social animal, sebaiknya taruh kandang chinchilla di tempat kamu biasa menghabiskan banyak waktu seperti kamar tidur atau ruang keluarga. Jangan pernah menaruh kandangnya di tempat yang terkena cahaya matahari langsung karena chinchilla rentan kepanasan.
Dikutip dari laman St Kitts Vets, Chinchilla memiliki tulang rusuk yang rapuh. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian saat memegang chinchilla.
Jika baru pertama kali, pastikan untuk tidak memegang badan chinchilla secara langsung supaya tidak kaget. Arahkan tangan kita ke sekitar badan chinchilla dan lihat responnya. Jika terlihat tenang, tempatkan satu tangan di bagian bawah tubuhnya dan satu tangan lagi memegang bagian punggungnya.
Chinchilla akan menampakkan tanda stres berupa fur slip atau merontokkan bulunya. Fur slip akan terlihat jelas ketika chinchilla merasa ketakutan, dipegang terlalu kencang, atau dipegang di bagian ekornya.
Chinchilla memiliki bulu yang lebat dan lembut. Sayangnya, bulunya tidak bisa cepat kering jika terkena air. Kalau bulunya basah, bisa berisiko terjadi peradangan pada area kulitnya, seperti dikutip dari PetMD.
Hal yang diperlukan hewan satu ini adalah mandi pasir sebanyak dua atau tiga kali dalam seminggu. Cukup letakkan bak pasir di dalam kandangnya dan chinchilla akan mulai membersihkan dirinya sendiri.
Berdasarkan laman St Kitts Vets, asupan makanan chinchilla terdiri dari tiga komponen yaitu pellet, rumput hay dan sayuran segar. Rumput hay adalah sumber makanan utamanya karena berperan dalam menjaga kesehatan gigi dan pencernaan. Seperti pemberian air, tidak ada batasan untuk memberikan rumput hay.
Pellet khusus chinchilla juga bisa diberikan untuk menunjang kebutuhan nutrisinya. Akan tetapi, jangan diberikan lebih dari 2 sendok makan per hari. Terlalu banyak pellet bisa meningkatkan risiko diare dan obesitas, dikutip dari PetMD.
Untuk sayuran, bisa ditambahkan sebagai variasi makanan dalam porsi yang tidak banyak yaitu sekitar 1 sendok teh per hari. Pilihan sayuran dan buah yang bisa dicoba seperti wortel, seledri, labu, kentang rebus, ubi rebus, apel, jeruk atau anggur. Hindari sayuran tinggi kalsium seperti bayam, selada, kol dan brokoli.
Sama seperti kebanyakan hewan pengerat, chinchilla juga mengalami pertumbuhan gigi seri yang berlangsung terus-menerus. Sangat penting untuk menyediakan balok-balok kayu di dalam kandangnya sebagai alat untuk mengasah giginya.
Di samping itu, pemilihan makanan rendah kalsium juga diperlukan agar tidak terjadi pertumbuhan gigi yang melebihi batas. Jika gigi seri tumbuh abnormal, chinchilla akan merasakan ketidaknyamanan saat makan sehingga asupan gizinya pun berkurang.
Dilansir dari St Kitts Vets, tanda yang terlihat jelas jika terdapat masalah dalam pertumbuhan gigi chinchilla yaitu produksi air liurnya yang berlebihan. Jika terjadi kondisi ini, sebaiknya langsung dibawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Meskipun memerlukan teknik perawatan tertentu, chinchilla tetap menjadi salah satu hewan peliharaan favorit karena karakternya yang mudah dijinakkan dan playful. Jika dipelihara dengan tepat, seekor chinchilla dapat hidup hingga lebih dari 10 tahun, lho.