Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret puncak Gunung Chimborazo dari kejauhan
potret puncak Gunung Chimborazo dari kejauhan (pixabay.com/Jaime Nolivos)

Intinya sih...

  • Puncak Chimborazo adalah titik terjauh dari pusat bumi

  • Chimborazo adalah gunung api yang sedang tertidur, bukan padam

  • Gletsernya yang menyusut menjadi saksi bisu perubahan iklim

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ketika berbicara tentang gunung tertinggi di dunia, nama Everest langsung terlintas di benak kita. Namun, tahukah kamu bahwa ada sebuah gunung di Ekuador yang secara teknis merupakan titik tertinggi di planet ini? Gunung Chimborazo, raksasa Andes yang megah, menyimpan sejumlah fakta luar biasa yang akan mengubah cara pandangmu tentang geografi Bumi.

Gunung api yang tertidur ini menjadi saksi bisu sejarah, dari para pendaki legendaris hingga masyarakat adat yang menganggapnya suci. Keistimewaannya tidak hanya terletak pada ketinggiannya yang unik, tetapi juga pada kekayaan alam dan budaya yang melingkupinya. Mari kita selami lebih dalam pesona Gunung Chimborazo yang mungkin belum pernah kamu ketahui sebelumnya!

1. Puncak Chimborazo adalah titik terjauh dari pusat bumi

Gunung Chimborazo (pixabay.com/fernando zhiminaicela)

Meskipun Gunung Everest memegang rekor sebagai puncak tertinggi di atas permukaan laut dengan ketinggian 8.848 meter, puncak Gunung Chimborazo-lah yang sebenarnya paling jauh dari inti Bumi. Dilansir dari Amusing Planet, fenomena ini terjadi karena bentuk Bumi yang tidak bulat sempurna, melainkan sedikit pepat di kutub dan menggembung di bagian khatulistiwa. Bentuk ini, yang dikenal sebagai oblate spheroid, membuat diameter di khatulistiwa lebih besar.

Chimborazo, dengan ketinggian 6.263 meter di atas permukaan laut, terletak sangat dekat dengan garis khatulistiwa, hanya satu derajat ke arah selatan. Lokasi strategis inilah yang memberinya "keunggulan" geografis. Menurut LiveAbout, puncak Chimborazo berada sekitar 6.384,4 kilometer dari pusat Bumi, atau 2,1 kilometer lebih jauh dibandingkan puncak Everest. Jadi, jika kamu ingin berada sedekat mungkin dengan luar angkasa sambil tetap menjejakkan kaki di Bumi, puncak Chimborazo adalah tempatnya.

2. Chimborazo adalah gunung api yang sedang tertidur, bukan padam

Gunung Chimborazo (commons.wikimedia.org/Philippe Lavoie)

Di balik puncaknya yang berselimut salju abadi, Chimborazo adalah gunung berapi kerucut (stratovolcano) yang memiliki sejarah letusan dahsyat. Para ahli geologi dari Smithsonian Institution's Global Volcanism Program mengungkapkan bahwa letusan terakhirnya yang diketahui terjadi sekitar tahun 550 Masehi. Meskipun dianggap tidak aktif, penelitian terbaru menunjukkan bahwa gunung ini masih berpotensi aktif di masa depan.

Sejarah geologisnya bahkan lebih dramatis. Sekitar 35.000 tahun yang lalu, salah satu sisi Chimborazo runtuh dan menghasilkan longsoran puing raksasa yang mengubur area di bawahnya, termasuk lokasi kota Riobamba saat ini. Gunung ini sendiri tersusun dari beberapa kawah, dengan puncak tertingginya yang dikenal sebagai Puncak Whymper. Fakta ini mengingatkan kita bahwa keindahan alam sering kali menyimpan kekuatan yang luar biasa besar.

3. Gletsernya yang menyusut menjadi saksi bisu perubahan iklim

potret puncak Gunung Chimborazo (commons.wikimedia.org/Francesco Bailo)

Seperti banyak puncak es di dunia, gletser di Chimborazo mengalami penyusutan yang signifikan akibat perubahan iklim. Gletser tropis ini sangat sensitif terhadap kenaikan suhu, menjadikannya indikator penting dari pemanasan global. Dilansir dari Science Mag, gletser Chimborazo telah kehilangan sekitar 20% dari luas permukaannya sejak tahun 1980-an, membuat lanskapnya berubah secara drastis.

Penyusutan ini tidak hanya mengubah penampilan ikonik gunung tersebut, tetapi juga mengancam pasokan air bagi masyarakat dan ekosistem di sekitarnya. Para pemandu lokal dan ilmuwan yang melakukan penelitian di sana melaporkan bahwa garis es terus bergerak ke atas dari tahun ke tahun. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di ResearchGate menunjukkan bahwa antara tahun 1986 dan 2013, gunung ini kehilangan 21% area esnya, sebuah bukti nyata dari dampak perubahan iklim di Andes.

4. Pendakian pertamanya merupakan misi ilmiah yang penuh tantangan

ilustrasi pendaki (unsplash.com/Holly Raven (Mandarich))

Jauh sebelum menjadi destinasi para pendaki modern, Chimborazo telah memikat para penjelajah dan ilmuwan. Salah satu upaya pendakian paling terkenal dilakukan oleh ilmuwan legendaris Alexander von Humboldt pada tahun 1802. Meskipun ia tidak berhasil mencapai puncak, ia berhasil mencapai ketinggian yang memecahkan rekor pada masanya dan melakukan banyak pengamatan ilmiah penting.

Pendakian pertama yang berhasil mencapai puncak dilakukan oleh pendaki asal Inggris, Edward Whymper, bersama dua pemandu asal Italia, Louis Carrel dan Jean-Antoine Carrel, pada 4 Januari 1880. Dilansir dari Gulliver Expeditions, ekspedisi Whymper ke Ekuador pada dasarnya bertujuan untuk mempelajari penyakit ketinggian. Karena banyak yang meragukan keberhasilannya, Whymper kembali mendaki Chimborazo di tahun yang sama melalui rute yang berbeda untuk membuktikan pencapaiannya. Kini, rute pendakian paling populer di gunung ini dinamai Rute Whymper untuk menghormatinya.

5. Chimborazo merupakan sosok ayah suci dalam budaya lokal

potret puncak Gunung Chimborazo dari kejauhan (pixabay.com/Jaime Nolivos)

Bagi masyarakat adat Quechua yang tinggal di dataran tinggi Andes, Chimborazo bukanlah sekadar gunung, melainkan entitas suci. Dilansir dari The Armchair Mountaineer, dalam mitologi mereka, Chimborazo dianggap sebagai "Taita" atau Ayah, sementara gunung berapi di dekatnya, Tungurahua, dianggap sebagai "Mama" atau Ibu. Kepercayaan ini mencerminkan hubungan spiritual yang mendalam antara masyarakat adat dengan alam sekitarnya.

Gunung ini juga merupakan bagian penting dari identitas nasional Ekuador. Saking pentingnya, siluet megah Chimborazo terpampang di lambang negara Ekuador, melambangkan keindahan dan kekayaan alam negara tersebut. Bagi penduduk Ekuador, Chimborazo adalah simbol kebanggaan, bukti bahwa negara mereka memiliki titik yang secara kosmis "tertinggi" di dunia.

6. Kawasan di sekitarnya adalah rumah bagi fauna andes yang unik

Vicuña (pixabay.com/Ludovic)

Gunung Chimborazo dikelilingi oleh cagar alam yang dilindungi, Reserva de Producción de Fauna Chimborazo, yang didirikan pada tahun 1987. Menurut Ecuador.com, cagar alam seluas lebih dari 58.000 hektar ini bertujuan untuk melindungi ekosistem páramo (padang rumput dataran tinggi) dan fauna asli Andes. Area ini menjadi surga bagi hewan-hewan khas Andes yang mungkin jarang kita lihat.

Di sini, pengunjung dapat dengan mudah menjumpai kawanan vicuña, sejenis unta liar yang memiliki wol terhalus di dunia, serta kerabatnya yang lebih jinak seperti llama dan alpaka. Hewan-hewan ini sengaja diperkenalkan kembali ke habitat aslinya setelah sempat langka. Selain itu, kawasan ini juga menjadi rumah bagi rusa, kelinci, dan bahkan beberapa spesies burung kolibri endemik seperti Chimborazo Hillstar.

Dari puncak kosmiknya hingga makna budayanya yang dalam, Gunung Chimborazo adalah bukti nyata bahwa keajaiban dunia tidak selalu datang dari rekor yang paling terkenal. Gunung ini mengajarkan kita untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team