Dragon blood's tree (commons.m.wikimedia.org/Boris Khvostichenko)
Pohon darah naga rupanya kaya akan manfaat. Di sekitar cekungan Mediterania, getahnya digunakan sebagai pewarna dan obat. Masyarakat yang tinggal di habitat sama dengan pohon ini menggunakannya sebagai hiasan untuk mewarnai wol, merekatkan tembikar, penyegar nafas dan bahkan lipstik. Akarnya dimanfaatkan sebagai stimulan dan pasta gigi, sementara daunnya digunakan untuk pengobatan rematik.
Cinnabar dari pohon darah naga dianggap sebagai sumber asli dan dimanfaatkan hingga periode abad pertengahan dan renaisans, lalu digunakan tanaman lain untuk menggantikannya. Karena dipercayai sebagai darah naga, itu juga banyak digunakan dalam ritual sihir dan alkimia.
Pohon yang sangat unik, bukan? Pohon darah naga menjadi eksistensi yang harus dilestarikan keberadaannya. Tidak hanya hidup selama ratusan tahun, pohon ini juga sangat kaya manfaat. Sangat disayangkan bahwa berbagai aktivitas manusia dan perubahan iklim menjadi ancamannya. Diperkirakan bahwa ketersediaan habitat pohon darah naga hanya sebesar 45 persen di tahun 2080.
Jika kamu tertarik untuk melihat dragon blood's tree secara langsung, cobalah untuk mengunjungi habitat aslinya, ya. Jangan lupa untuk dokumentasikan pohon unik ini sebanyak mungkin!