Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kelelawar
ilustrasi kelelawar yang tidur menggantung (unsplash.com/Nils Bouillard)

Intinya sih...

  • Kuda laut: Pejantan yang hamil dan melahirkan hingga 1.500 anak, serta bisa langsung hamil lagi setelah melahirkan

  • Ikan Cichlid: Menyimpan telur di mulut hingga menetas, dengan jantan dan betina bergantian membawa telur

  • Kelelawar: Melahirkan dengan posisi terbalik, menciptakan kantung untuk menyambut anak yang akan lahir

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam dunia hewan, proses kelahiran berlangsung dengan cara yang sangat beragam. Jika manusia dan kebanyakan mamalia mengalami proses yang hampir serupa, beberapa hewan justru menunjukkan strategi reproduksi yang benar-benar unik, mengejutkan, bahkan ekstrem. Ada spesies yang justru dilahirkan oleh pejantan, ada pula yang melahirkan melalui punggung. Yuk, simak deretan hewan dengan cara melahirkan paling unik berikut ini!

1. Kuda Laut

ilustrasi kuda laut (unsplash.com/Oleksandr Sushko)

Hewan dengan cara melahirkan paling unik pertama adalah kuda laut. Pada spesies ini, justru jantanlah yang hamil dan melahirkan. Menurut laman The Seahorse Trust, proses ini dimulai ketika kuda laut betina memasukkan telur-telurnya ke dalam kantung khusus yang terletak di pangkal ekor jantan. Kantung tersebut berfungsi layaknya rahim pada mamalia betina, lengkap dengan jaringan mirip plasenta yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan embrio.

Saat melahirkan, kuda laut jantan juga mengalami proses persalinan dengan cara medorong anak-anaknya keluar dari kantung perutnya. Dalam sekali proses persalinan, seekor kuda laut jantan bisa melahirkan hingga 1.500 ekor anak.

Uniknya lagi, tak lama setelah proses melahirkan, kuda laut jantan dapat langsung dibuahi dan kembali hamil hanya dalam hitungan jam. Dalam dunia hewan, hal ini merupakan contoh langka kehamilan penuh yang dialami oleh pejantan.

2. Ikan Cichlid

ilustrasi ikan cichlid (pixabay.com/Modman)

Ikan cichlid juga memiliki cara melahirkan yang unik. Jika kebanyakan ikan meninggalkan telurnya begitu saja, berbeda halnya dengan ikan cichlid. Spesies ini justru menyimpan telurnya di dalam mulut hingga menetas. Proses ini dikenal dengan sebutan pengeraman mulut (mouthbrooding).

Selama masa pengeraman, induk cichlid tidak akan makan sama sekali demi menjaga keselamatan anak-anaknya. Menurut penjelasan laman Business Insider, pada beberapa jenis cichlid, jantan dan betina bisa saling bergantian membawa telur yang sudah dibuahi di dalam mulut mereka.

Ikan cichlid sendiri berasal dari keluarga ikan besar disebut Cichlidea, yang mencakup berbagai jenis populer, seperti ikan nila dan ikan bidadari.

3. Kelelawar

ilustrasi kelelawar (unsplash.com/Riizz)

Kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang bisa terbang dan memiliki kebiasaan tidur dengan cara menggantung. Kelelawar juga mengalami proses melahirkan yang unik, yaitu dengan posisi terbalik.

Saat akan melahirkan, induk kekelawar biasanya mencari tempat yang tenang, seperti di gua atau area gelap lainnya. Menurut penjelasan laman Wildlife Online UK, kelelawar akan menggantung dengan satu kaki dan memanfaatkan kelenturan sayapnya untuk membentuk semacam kantung untuk menyambut anak yang akan lahir.

Posisi terbalik ini bukan hanya unik, tetapi juga penting untuk mengantisipasi jika anaknya jatuh, sehingga bisa segera langsung ditangkap oleh induknya agar tidak terjatuh. Ketika lahir, anak kelelawar akan langsung mencengkram bulu induknya agar tidak terjatuh. Setelah itu, ia akan menggantung di tubuh induknya untuk menyusu dan ikut terbang ke manapun induknya pergi.

4. Kodok Suriname

ilustrasi kodok suriname (commons.wikimedia.org/Renato Augusto Martins)

Kodok suriname, atau yang memiliki nama ilmiah Pipa pipa, merupakan amfibi dengan cara melahirkan yang unik. Anak-anak kodok ini lahir melalui punggung induknya.

Setelah proses kawin, kodok betina akan membawa telur-telur di punggungnya. Namun, telur tersebut tidak hanya sekadar menempel. Menurut penjelasan laman iNaturalist, kulit kodok betina akan tumbuh menutupi telur-telur tersebut sehingga terbentuk kantung-kantung kecil menyerupai sarang lebah. Di dalam kantung itulah embrio berkembang hingga menetas.

Sekitar tujuh hari kemudian, bayi kodok akan keluar dari lubang-lubang di punggung induknya. Yang lebih menarik, anak kodok suriname langsung lahir dalam bentuk kodok kecil, bukan kecebong seperti kebanyakan jenis kodok lainnya.

5. Hyena Tutul

ilustrasi anak hyena tutul (pixabay.com/IrmaB)

Hyena tutul adalah salah satu mamalia dengan proses melahirkan yang penuh risiko. Hal ini karena mereka melahirkan melalui klitoris yang bisa memanjang menyerupai penis, yang disebut pseudopenis. Menurut laman Business Insider, saluran lahir hyena tutul ini hanya berdiameter sekitar satu inci, sehingga banyak bayi hyena tutul yang tidak mampu bertahan.

Kematian anak sering terjadi akibat sesak napas pada proses kelahiran. Bahkan, induk hyena betina yang baru pertama kali melahirkan juga berisiko mengalami kesulitan besar. Selain itu, hyena tutul betina memiliki hormon androgen tiga kali lebih tinggi dibandingkan pejantan. Hal ini sangat berisiko karena hormon ini bisa merusak indung telur, serta membuatnya sulit hamil lagi.

6. Kanguru

ilustrasi anak kanguru di dalam kantung induknya (pixabay.com/pen_ash)

Kanguru dikenal sebagai hewan berkantung dengan sistem reproduksi yang unik. Dilansir laman National Geographic, kanguru betina memiliki tiga vagina. Dua di antaranya berfungsi untuk berhubungan seksual dan satu lainnya khusus untuk melahirkan.

Berbeda dengan kebanyakan mamalia, kanguru tidak memiliki plasenta dan hanya mengalami masa kehamilan sekitar satu bulan. Bayi kanguru lahir dalam bentuk embrio kecil yang kemudian merangkak masuk ke dalam kantung induknya untuk melanjutkan pertumbuhan. Pada tahap ini, mata dan telinga bayi belum berkembang sepenuhnya, tetapi hidung, mulut, serta kaki depannya sudah cukup kuat untuk membantunya masuk ke dalam kantung induknya.

Di dalam kantung, bayi kanguru sangat bergantung pada susu induknya untuk tumbuh dan bertahan hidup. Proses reproduksi seperti ini juga ditemui pada hewan berkantung lainnya, seperti walabi dan oposum.

Itulah beberapa hewan dengan cara melahirkan yang berbeda dari kebanyakan makhluk hidup lainnya. Fenomena ini tak hanya menarik untuk dipelajari, tetapi juga menjadi bukti betapa luar biasanya strategi alam dalam menjaga kelestarian hidupnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team