Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Planet GJ 504b
Ilustrasi planet GJ 504b yang berwarna pink tapi mengerikan (flickr.com/NASA Goddard Photo and Video)

Intinya sih...

  • Ditemukan lewat pencitraan langsung, bukan sekadar transit

  • Orbit sangat jauh, lebih jauh dari Neptunus

  • Massa misterius dan usia muda

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu membayangkan ada planet berwarna pink di luar sana? Planet gas raksasa yang tampak seperti permen kapas di langit, tapi justru menyimpan misteri yang bikin para ilmuwan geleng kepala. Itulah GJ 504b, sebuah eksoplanet yang ditemukan lewat teknologi pencitraan langsung, dan sejak awal penemuannya pada 2013 sudah bikin heboh dunia astronomi. Warnanya yang aneh, orbitnya yang terlalu jauh, serta atmosfernya yang tak biasa membuatnya jadi salah satu planet paling membingungkan di luar tata surya.

Namun, di balik ‘kecantikan’ warna magentanya, planet ini justru dianggap mengerikan—bukan karena monster luar angkasa, tapi karena ia mengguncang teori pembentukan planet yang selama ini dipercaya. Dari massanya yang misterius, suhunya yang relatif rendah, hingga atmosfer yang penuh teka-teki, GJ 504b menjadi ‘batu sandungan’ dalam memahami bagaimana sebuah planet bisa lahir di alam semesta. Yuk, simak daftar faktanya!

1. Ditemukan lewat pencitraan langsung, bukan sekadar transit

Ilustrasi planet GJ 504b yang ditemukan secara langsung lewat pencitraan teleskop (unsplash.com/NASA Hubble Space Telescope)

Tidak semua eksoplanet bisa ‘difoto’ dengan jelas. Kebanyakan ditemukan dengan metode transit atau goyangan gravitasi bintang. Tapi GJ 504b adalah pengecualian. Ia ditemukan lewat pencitraan langsung (direct imaging) menggunakan teleskop Subaru di Hawaii pada 2013. Menurut laporan resmi tim American Astronomical Society, planet ini menjadi salah satu objek dengan massa paling rendah yang berhasil divisualisasikan dengan metode ini.

Teknik ini sangat sulit dilakukan karena cahaya bintang induk biasanya jauh lebih terang dibanding planet. Para astronom harus menggunakan sistem optik adaptif dan coronagraph untuk memblok cahaya bintang, barulah GJ 504b terlihat sebagai titik bercahaya magenta di pinggir sistem bintangnya. Fakta ini membuat GJ 504b begitu istimewa dibanding mayoritas eksoplanet yang hanya diketahui lewat data tidak langsung.

Keberhasilan pencitraan langsung GJ 504b juga membuka pintu bagi penelitian eksoplanet yang lebih mendetail. Karena bisa diamati secara visual, para ilmuwan bisa mempelajari atmosfer, suhu, bahkan komposisi kimianya lebih baik dibanding planet-planet lain yang hanya terdeteksi lewat cahaya redup transit. Dengan kata lain, GJ 504b menjadi ‘poster planet’ bagi metode observasi generasi baru.

2. Orbit sangat jauh, lebih jauh dari Neptunus

Ilustrasi planet GJ 504b yang punya orbit sangat jauh dari bintangnya (unsplash.com/BoliviaInteligente)

GJ 504b mengorbit bintang GJ504 (alias 59 Virginis), sebuah bintang tipe G0 yang mirip Matahari. Yang mengejutkan, planet ini berada pada jarak 44 AU dari bintangnya, bahkan lebih jauh dibanding Neptunus yang hanya 30 AU dari matahari—dilansir dari The Astrophysical Journal. Jarak ini tentunya menimbulkan pertanyaan besar, bagaimana planet sebesar itu bisa terbentuk sejauh itu dari bintang induknya?

Menurut model standar pembentukan planet, proses core accretion (akresi inti) biasanya terjadi lebih dekat ke bintang, di mana material cakram protoplanet lebih padat. Di jarak 44 AU, material yang ada terlalu sedikit untuk membentuk inti planet raksasa secepat ini. Inilah yang membuat GJ 504b terasa ‘mengerikan’, dikarenakan keberadaannya seperti menampar teori yang sudah lama diajarkan di kelas astronomi.

Selain itu, orbit yang begitu jauh membuat GJ 504b lebih mudah diteliti lewat pencitraan langsung. Cahaya bintang tidak terlalu menutupi posisinya, sehingga planet tampak lebih jelas. Dengan kata lain, jaraknya yang aneh ini justru memudahkan astronomi modern untuk membongkar rahasia atmosfer dan warna uniknya.

3. Massa misterius dan usia muda

Ilustrasi planet GJ 504b yang punya ukuran massa besar dan misterius (unsplash.com/BoliviaInteligente)

Menurut kanal digital Ciel & Espace, nassa GJ 504b diperkirakan antara 3—6 kali massa Jupiter. Estimasi ini muncul dari data evolusi bintang induk serta luminositas planet itu sendiri. Dengan ukuran itu, ia jauh lebih besar daripada Jupiter, namun masih cukup kecil untuk dikategorikan planet, bukan bintang katai cokelat.

Sementara The Astrophysical Journal memprediksi usianya hanya sekitar 160 juta tahun, sangat muda dibanding Bumi yang sudah berumur 4,5 miliar tahun. Umur ‘remaja’ ini penting diketahui, karena para ilmuwan membutuhkan untuk memperkirakan suhunya lebih akurat, sekaligus mengurangi ketidakpastian akibat model pembentukan planet yang berbeda (hot-start vs cold-start).

Namun, justru di sinilah letak masalahnya. Jika planet sebesar ini memang terbentuk lewat core accretion, waktunya tidak cukup untuk menghasilkan massa sebanyak itu di jarak sejauh itu. Beberapa astronom bahkan menduga planet ini mungkin terbentuk lewat mekanisme lain, seperti instabilitas gravitasi cakram. Lagi-lagi, GJ 504b menantang teori konvensional.

4. Warna pink yang menipu

Ilustrasi planet GJ 504b yang punya warna pink tapi menipu (unsplash.com/BoliviaInteligente)

Salah satu alasan GJ 504b terkenal adalah warnanya. Planet ini terlihat berwarna magenta atau pink kebiruan ketika diamati di spektrum inframerah dekat. Warna ini muncul karena suhu permukaannya yang relatif rendah, sekitar 500—550 K (230—280°C), serta distribusi cahaya di panjang gelombang tertentu. Hal ini dilansir dari kanal digital sains Agencia SINC milik Perancis.

Meski terlihat indah, warna itu sebenarnya menipu. Planet ini adalah gas raksasa panas dengan atmosfer tebal yang sama sekali tidak ramah bagi kehidupan. Warna pink hanya hasil kombinasi cahaya inframerah yang dipantulkan dan diserap oleh molekul di atmosfer, bukan warna yang akan terlihat mata manusia jika mendekat.

Dengan kata lain, GJ 504b adalah contoh sempurna betapa ‘cantik’ tidak selalu berarti ‘ramah’. Planet pink ini justru seperti bunga beracun—memesona dari jauh, mematikan jika didekati.

5. Atmosfer penuh teka-teki dengan metana

Ilustrasi planet GJ 504b yang punya atmosfer mengandung metana (unsplash.com/BoliviaInteligente)

Atmosfer GJ 504b memperlihatkan keunikan lain. Karena suhunya relatif rendah, planet ini menunjukkan adanya metana (CH₄) dalam spektrumnya, terutama pada panjang gelombang 1,6 mikrometer. Kehadiran metana membuatnya lebih mirip dengan objek katai cokelat tipe-T dibanding eksoplanet gas panas lain—dilansir dari laman The Astrophysical Journal Letters.

Selain metana, atmosfernya juga tampak lebih sedikit mengandung awan dibanding eksoplanet muda lain. Hal ini ditunjukkan lewat warna biru-magenta yang lebih bersih dalam spektrum inframerah. Kondisi ini menjadikan GJ 504b salah satu ‘jendela’ penting untuk memahami bagaimana awan terbentuk dan menghilang dalam atmosfer planet raksasa.

Bagi ilmuwan, atmosfer GJ 504b adalah anugerah. Dengan sedikit awan yang mengganggu, komposisi kimia lebih mudah dianalisis. Akan tetapi, bagi teori pembentukan planet, ia adalah mimpi buruk, dikarenakan planet ini terlalu aneh untuk dimasukkan ke kategori biasa.

6. Mengguncang teori pembentukan planet

Ilustrasi planet GJ 504b yang mengguncang teori pembentukan planet (unsplash.com/BoliviaInteligente)

Keberadaan GJ 504b adalah ‘mimpi buruk’ bagi model core accretion. Bagaimana mungkin planet raksasa bisa terbentuk begitu jauh dari bintangnya, dengan massa besar dan atmosfer aneh? Beberapa ilmuwan menyebut ini sebagai bukti bahwa instabilitas gravitasi cakram (gravitational instability) mungkin ikut berperan dalam pembentukan planet raksasa—dilansir dari The Astrophysical Journal.

Selain itu, warna, suhu, dan usia GJ 504b membuatnya jadi laboratorium alami untuk menguji berbagai model atmosfer planet. Setiap data baru tentangnya bisa berarti revisi teori yang ada. Dengan kata lain, GJ 504b memaksa astronom untuk berpikir ulang tentang bagaimana planet raksasa benar-benar terbentuk.

Tak heran jika planet ini dianggap ‘mengerikan’. Ia bukan hanya menantang batas imajinasi kita, tapi juga merobohkan teori yang sudah mapan. Bagi ilmu pengetahuan, ini sekaligus menakutkan dan menyenangkan.

GJ 504b bukan planet yang bisa kita kunjungi, apalagi dijadikan tempat liburan kosmik. Warnanya yang pink memang cantik, tapi di balik kecantikan itu tersimpan suhu panas, atmosfer tebal beracun, dan rahasia kosmik yang membuatnya jadi ‘monster’ bagi teori planetologi. Inilah eksoplanet yang menunjukkan bahwa semesta lebih kreatif daripada teori manusia.

Meski disebut ‘mengerikan’, GJ 504b juga mengajarkan kita sesuatu yang penting, bahwa ilmu pengetahuan selalu berkembang. Planet pink ini mungkin tidak pernah bisa dihuni, tapi ia membuka jalan menuju pemahaman baru tentang bagaimana dunia-dunia asing terbentuk. Dengan begitu, setiap misterinya adalah hadiah—walau terasa menakutkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team