Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi burung snowy plover
ilustrasi burung snowy plover (unsplash.com/Laura Mann)

Intinya sih...

  • Snowy plover adalah burung pantai kecil berwarna pucat yang tangguh sekaligus rentan

  • Memiliki ukuran yang relatif kecil, dikenal sebagai burung yang agresif dalam mempertahankan wilayah, hidup di pesisir pantai dan juga di danau garam

  • Jantan dan betina bergantian mengerami telur, anak-anaknya bisa berlari setelah menetas, populasinya terancam

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Snowy plover (Charadrius nivosus) adalah burung pantai kecil berwarna pucat yang kerap terlihat berlari lincah di antara gulungan ombak di pantai. Sekilas tampak sedang bermain, namun sebenarnya burung putih kecil ini sedang memburu mangsa berupa serangga dan krustasea kecil. Dengan tubuh yang mungil dan bulu sewarna pasir, snowy plover dikenal sebagai burung pantai yang tangguh sekaligus rentan.

Di balik penampilannya yang sederhana, burung ini menyimpan beragam keunikan—mulai dari kebiasaannya menjaga sarang, perilaku kawin yang tak biasa, hingga perjuangannya bertahan di tengah ancaman kehilangan habitat. Inilah deretan fakta menarik tentang snowy plover yang akan membuatmu semakin kagum pada burung kecil satu ini.

1. Memiliki ukuran yang relatif kecil

ilustrasi snowy plover (unsplash.com/Mathew Schwartz)

Snowy plover adalah burung pantai berukuran kecil dan lucu, dengan bentuk tubuh menyerupai telur. Mereka memiliki leher pendek, tubuh dan kepala bulat, serta paruh hitam yang pendek dan runcing. Ekor mereka juga tergolong pendek.

Dilansir A-Z Animals, snowy plover memiliki panjang sekitar 15,5 hingga 18 sentimeter, dengan berat antara 35 hingga 50 gram. Kakinya berwarna abu-abu gelap hingga hitam, dan tidak lebih panjang dibandingkan burung pantai lainnya.

Burung ini memiliki bulu berwarna terang yang menyatu sempurna dengan lingkungan berpasir. Bagian atas tubuhnya berwarna cokelat muda menyerupai pasir, sementara bagian bawahnya putih seperti salju. Menariknya, selama musim kawin, snowy plover menunjukkan tanda hitam di bagian depan kepala serta kerah hitam di sisi dada atas yang menjadi ciri khas mereka.

2. Dikenal sebagai burung yang agresif dalam mempertahankan wilayah

ilustrasi snowy plover (unsplash.com/Noah Boyer)

Snowy plover dikenal sebagai burung yang cukup agresif terhadap burung lain, termasuk terhadap sesama spesiesnya. Perilaku ini terutama terlihat saat musim kawin, ketika mereka harus mempertahankan wilayah dari pesaing. Burung jantan biasanya akan berkelahi satu sama lain untuk melindungi area sarang dan pasangan mereka.

Menurut penjelasan laman All About Bird, meskipun sifat teritorial selama musim kawin, snowy plover dapat hidup berkelompok saat bermigrasi selama musim dingin. Pada waktu-waktu tersebut, mereka kadang membentuk kawanan besar yang jumlahnya bisa mencapai ratusan ekor. Snowy plover umumnya melakukan migrasi jarak pendek, berpindah dari pantai satu ke pantai lain untuk mencari, lokasi yang lebih hangat dan aman.

3. Hidup di pesisir pantai dan juga di danau garam

ilustrasi snowy plover (unsplash.com/James Armes)

Menurut laman A-Z Animals, sekitar 42% populasi snowy plover yang tersisa hidup di dua wilayah kecil Amerika Serikat, dekat Great Salt Lake di Utah dan di Suaka Margasatwa Nasional Salt Plains di barat Oklahoma, yang juga merupakan kawasan garam alami.

Populasi yang lebih kecil dapat ditemukan di sekitar lahan basah pedalaman di wilayah barat Amerika Serikat dan Meksiko. Sementara itu, sebagian lainnya hidup di sepanjang pesisir Amerika Utara, Amerika Selatan bagian barat, Amerika Tengah, serta beberapa wilayah di Karibia.

Burung ini umumnya menetap di daerah datar dengan sedikit vegetasi, terutama di sekitar perairan asin seperti laut, teluk, lahan basah asin, dan danau atau kolam garam. Mereka juga dapat menghuni padang rumput di dekat lahan basah. Meskipun mampu terbang dengan baik, snowy plover lebih banyak menghabiskan waktunya di darat untuk mencari makanan dan membesarkan anak-anaknya.

4. Jantan dan betina bergantian mengerami telur

ilustrasi burung snowy plover (unsplash.com/Ronan Furuta)

Snowy plover memiliki sistem perkawinan poliandri, yaitu betina dapat kawin dengan lebih dari satu jantan dalam satu musim kawin. Mereka biasanya bersarang di tanah terbuka yang sedikit terkikis, lalu melapisinya dengan pecahan cangkang, tumbuhan kering, atau kerikil kecil. Sarang snowy plover menyatu dengan lingkungan sekitarnya, sehingga hampir tak terlihat. Kamuflase ini berfungsi untuk melindungi telur dari predator.

Betina biasanya bertelur antara 3 hingga 5 butir, dan kedua induk bergantian mengeraminya selama 26 hingga 32 hari, seperti dijelaskan laman Animalia. Umumnya, bentina mengerami telur pada siang hari, sedangkan jantan melakukannya pada malam hari.

Menariknya, di beberapa wilayah, induk betina akan meninggalkan anak-anaknya setelah menetas, dan jantan mengambil alih tugas merawat serta membesarkan anak-anak tersebut.  Setelah itu, betina sering kali mencari pasangan baru untuk menghasilkan keturunan berikutnya dalam musim yang sama.

5. Anak-anaknya bisa berlari setelah menetas

ilustrasi burung snowy plover (unsplash.com/Randy Reid)

Anak burung snowy plover yang baru menetas tampak seperti bola kapas putih yang halus. Mereka bersifat prekosial, artinya sudah aktif dan mampu bergerak segera setelah menetas. Tak lama setelah keluar dari cangkang, anak-anak burung ini meninggalkan sarang dan mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Dalam hitungan jam, anak snowy plover sudah bisa berjalan, berlari, dan mencari makan sendiri. Mereka juga dapat makan secara mandiri tanpa harus disuapi oleh induknya. Biasanya, induk jantan akan membawa anak-anaknya ke area yang kaya makanan, di mana mereka bisa belajar mencari serangga dan hewan kecil lainnya.

Menurut laman Animalia, anak snowy plover sudah mampu terbang pada usia sekitar 28 hingga 32 hari. Menariknya, meskipun dikenal sebagai burung darat, anak-anak snowy plover juga bisa berenang jarak pendek untuk mengikuti induknya menyeberangi perairan dangkal.

6. Populasinya terancam

ilustrasi burung snowy plover (unsplash.com/anish lakkapragada)

Menurut laporan State of the Birds 2025, snowy plover termasuk dalam kategori Yellow Alert: Tipping Point Species. Artinya burung ini telah kehilangan lebih dari 50% populasinya dalam 50 tahun terakhir, namun saat ini populasinya telah stabil, melansir laman All About Bird.

Penurunan populasi snowy plover terutama disebabkan oleh perubahan dan degradasi habitat, akibat pembangunan di tepi pantai serta aktivitas rekreasi manusia.

Sebagai upaya pelestarian, di beberapa wilayah pantai, akses pengunjung dibatasi atau sarang snowy plover dipagari dengan kandang kawat untuk mencegah predator mamalia mendekat. Langkah-langkah ini terbukti membantu meningkatkan keberhasilan burung-burung ini dalam berkembang biak di alam liar.

Itulah sejumlah fakta menarik tentang snowy plover, burung pantai mungil yang menyimpan banyak keunikan sekaligus tantangan dalam hidupnya. Keberadaannya kini semakin terancam akibat aktivitas manusia dan hilangnya habitat alami, namun berbagai upaya konservasi terus dilakukan untuk melindungi mereka. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keanekaragaman hayati di sekitar kita. Sebab, menjaga pantai berarti juga menjaga rumah bagi makhluk kecil yang menjadi bagian penting dari keseimbangan alam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team