6 Fakta Unik Ular Karung, Ular Eksotis yang Mirip Belalai Gajah!

Dilansir Animal Diversity Web, dengan menjadi ular full akuatik ular karung hampir tidak pernah berada di daratan. Tubuhnya juga sudah beradaptasi untuk hidup di dalam air. Tapi tentu saja ular ini tetap bernafas dengan paru-paru. Dia tetap punya batasan untuk berada di dalam air. Biasanya ular ini hanya mampu bertahan di dalam air selama 40 menit, setelah itu ular karung akan mengambil oksigen. Caranya dengan mengeluarkan kepala ke permukaan air selama 15-20 detik, setelah itu ular karung akan kembali ke dalam air.

Berbeda dengan ular lain, sisik ular karung cenderung kasar dan tajam. Tentunya sisik ini punya fungsi tersendiri. Sisik kasarnya sangat berguna supaya lilitan ular karung semakin kencang. Hewan air yang licin akan mudah dicengkeram dengan bantuan sisik-sisiknya tersebut.

Panjang maksimal ular ini sekitar 2.4 cm dengan badan yang panjang dan gemuk, jelas The Snake Guide. Fisiknya ini juga membuat ular ini dinamai elephant trunk snake atau ular belalai gajah. Merujuk pada penampilannya yang menyerupai belalai gajah. Menjadi ular full akuatik membuat ekornya pipih, memudahkan ular ini bermanuver di air. Kamuflase ular karung juga sempurna, tubuhnya yang gelap membuatnya sulit dideteksi predator dan mangsa.

Everything Reptiles menjelaskan kalau ular ini pemalu dan tidak agresif pada manusia. Di lain sisi sifat pemalun ini juga membuatnya mudah stres. Suara atau gerakan mendadak cukup untuk membuat ular karung terganggu. Entah di darat atau di air gerakannya juga sangat lambat.

Ular ini akan cenderung diam di dasar air untuk beristirahat atau menunggu mangsa dan akan aktif di malam hari. Jika diletakkan di daratan ular ini bahkan hampir tidak bisa bergerak. Sisik kasar, tubuh yang berat dan kulit yang longgar tidak bisa digunakan untuk bergerak di darat. Bahkan ular ini bisa terluka jika terlalu lama bergerak di darat. Jadi kamu tidak boleh mengeluarkan ular ini dari air, bisa berakibat fatal!

Karena nama ilmiahnya tidak sedikit yang mengira ular ini hanya ada di Pulau Jawa. Nyatanya hal tersebut tidak benar. Di Indonesia ular ini bisa dijumpai di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatra. Lebih jauh lagi ular karung juga mendiami daerah Malaysia, Thailand dan Singapura, terang Animalia.

Tak cuma di air tawar, ular karung juga tak jarang ditemukan di perairan pesisir pantai. Sungai tenang, danau, genangan air, rawa, sawah atau kubangan air menjadi tempat favoritnya. Tempat-tempat tersebut sangat cocok untuk menyokong gaya hidup ular karung. Tak cuma airnya yang tenang, makanan juga berlimpah.

Secara khusus ular karung adalah piscivora atau pemakan ikan, melansir Animalia. Namun terkadang ular ini juga memangsa amfibi seperti kodok. Menjadi predator penyergap ular karung bukan tipe hewan yang akan mengejar mangsanya.

Sebaliknya dia hanya akan berdiam di dasar perairan sembari menunggu mangsa mendekat. Jika mangsa sudah berada di jarak serang dengan cepat ular karung akan menerkam dan melilit mangsanya. Lilitan dari dari badan yang kasar dan kulit yang longgar membuat mangsa tak bisa kabur. Seperti ular lain, ular karung juga menelan mangsa bulat-bulat.

Tidak semua ular bertelur atau ovipar. Melansir Thai National Parks, ular karung termasuk hewan ovovivipar atau bertelur dan melahirkan. Ular karung betina akan mengerami telur di tubuhnya selama 5-6 bulan. Setelah menetas bayi ular karung yang berukuran 15 cm akan keluar dari tubuh induknya. Ular karung dapat melahirkan 6 sampai 17 bayi. Tidak berbeda dari ular lain, setelah lahir bayi ular karung sudah bisa hidup dan mencari mangsa secara mandiri. 

Secara penuh hidup di air membuat ular karung punya banyak adaptasi unik. Punya sisik kasar, ekor pipih sampai kesulitan bergerak di darat menjadi beberapa adaptasinya. Sayangnya sungai atau danau yang mulai tercemar menjadi ancaman besar bagi ular ini. Setelah berkenalan dengan ular karung, sekarang kamu juga harus menjaga kelestarian ular eksotis ini!